Umar Bin Khattab

17 2 2
                                    

Asalam...

Bismillah...

Tahu kah teman teman sahabat sahabat dan saudarku..

Gerbang Fitnah Terletak Pada Kematian Umar bin Khattab RA.

Sejak Umar Bin khattab hidup pintu pintu fitnah tidak dapat masuk. Hingga lah pintu pintu fitnah terbuka sampai kini berlakunya kematian Umar bin Khattab.

Kita dapat saksikan pada hari ini ada individu atau masyarakat yang menga-
malkan ajaran mengikut syariat Islam, sunah dan akhlak Rasulullah SAW, namun dipulau dan dipandang hina. Itu lah tanda ahir zaman teman teman .

Sedangkan, fahaman liberalisme dan kes perlakuan songsang bertentangan dengan fitrah seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) diangkat serta dipertahankan sehinggakan golongan yang memperjuangkan hak itu diberi peruntukan undang-undang. Serta Di lawankan. Pilih mana teman teman syurga o neraka? Hehe .

Ada segelintir umat Islam menyokong dan turut terpengaruh dengan perjuangan golongan itu. Malah banyak sekali. Tidak menghairankan penghuni neraka lebih banyak berbanding penduduk syurga. Nauzubilahminaula.

Pada akhir zaman juga menyebabkan ramai orang merasakan diri mereka bijak. Golongan ulama dicerca dan diperlekeh. Golongan berilmu bersifat ego manakala pengikutnya pula begitu taasub.

Golongan ilmuwan juga kerap bertelagah yang tidak langsung mencerminkan ketokohan ilmunya. Tidak seperti golongan ilmuwan terdahulu, mereka sangat menjaga adab ketika berdepan perbezaan pendapat. Ilmu sekarang kebanykan melihat dan mendengar dari sudut pangkat, nama, kedudukan, dan stylo. SubahanAllah.

Dari Hudzaifah RA, dia berkata :
"Saat itu Kami sedang duduk bersama Umar. Maka, berkatalah Umar, "Siapakah diantara kalian yang ingat betul terhadap sabda Rasulullah SAW yang berkaitan dengan fitnah. Maka aku pun menjawab, "Akulah orangnya. " Umar berkata, "Sungguh engkau terhadap masalah ini termasuk orang yang pakar." Aku pun mengatakan permasalah itu dihadapannya, "(Ketahuilah), fitnah yang menimpa seorang laki-laki terkait keluarga, harta, anak atau tetangganya dapat dielakkan dengan shalat, puasa, sedekah, dan melakukan Amar ma'ruf dan nahi mungkar." Umar berkata, " Bukan itu yang aku maksudkan, tetapi fitnah yang menerpa (umat Islam) laksana gelombang di samudera." Maka Hudzaifah berkata, "(Tenang saja) engkau tidak akan mengalami pedihnya fitnah itu, wahai Amirul Mukminin, karena antara fitnah itu dan diri Anda terdapat pintu yang tertutup (yang menghalangi)." Umar bertanya. "Apakah pintu itu akan terbuka atau didobrak?" Hudzaifah menjawab, " Pintu itu akan didobrak (secara paksa)." Umar berkata "Kalau begitu, untuk selamanya pintu itu tidak dapat ditutup kembali.' (Kami bertanya kepada Masruq, "Bukankah Umar sudah mengetahui hal tersebut?" Masruq menjawab, "Iya, dia memang tahu benar mengenai h ini seolah-olah dia menghafal bahwa malam ini lebih dekat jatuhnya dari pada esok hari.") Kemudian Hudzaifah melanjutkan ucapannya, "Ketahuilah, yang aku ucapkan ini bukanlah omong kosong." (Kami merasa sungkan untuk bertanya lansung kepada Hudzaifah, maka kami menyusun Masruq untuk menanyakannya. Masruq pun bertanya, " Siapakah yang dimaksud dengan 'gerbabg' itu?") Hudzaifah menjawab, 'Umar." (HR. Al Bukhari)

Di dalam hadist tersebut ada isyarat yang jelas bahwa Umar bin Khattab RA merupakan penghalang bagi timbulnya fitnah yang akan bergejolak di tengah umat Islam. Dengan kematiannya maka berbagai fitnah mulai melanda umat Islam laksana ombak di samudera yang tiada henti. Sebenarnya Umar Ra sendiri tahu akan hal ini karena dia juga mendengar lansung dari Rasulullah SAW. Tetapi untuk lebih meyakinkan dirinya maka dia menanyakan kepada para sahabat yang lain. Mungkin untuk maksud inilah dia menanyakannya, bisa jadi karena ingin mengoreksi pemahamannya terhadap hadist tersebut, lebih-lebih dalam hadist tersebut terdapat isyarat-isyarat yang memerlukan penjelasan.

Kandungan hadist ini tidak hanya dikhususkan untuk Hudzaifah RA saja, tetapi pra sahabat yang lain juga memahami demikian. Hal ini dikuatkan dengan apa yang diriwayatkan Abu Dzar Ra. Suatu hari Umar bertemu dengan Abu Dzar dan dia lansung menggandeng tangan Abu Dzar dengan kuat sehingga Abu Dzar berkata setengah berteriak, "Lepaskan tanganku, wahai penghalang fitnah!"
Dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa Abu Dzar Ra pernah berkata sambil menunjuk kepada Umar Ra, " Ketahuilah, fitnah tidak aman terjadi selama engkau masih hidup."

Demikian juga Utsman bin Mazh'un pernah berkata kepada Umar Ra, " Wahai pengunci fitnah!"

Abdullah bin Salam Ra pernah berkata kepada Umar Ra, "Aku melihat dalam Taurat bahwa engkau ini adalah salah satu gerbang menuju neraka Jahanam." Maka Umar Ra berkata, "Tafsirkanlah untukku (ungkapanmu itu)." Abdullah bin Salam Ra berkata, "Engkau adalah pintu yang menutupinya agar orang-orang tidak dapat memasukinya, tetapi sepeninggalnya terbukalah pintu itu."

Khalifah Umar bin Khattab RA meninggal pada 4 hari sebelum bulan Dzulhijjah berakhir di tahun 24 H. Dengan kematiannya ini maka terdobraklah pintu fitnah yang datang seperti ombak di samudera.

Allahu a'lam

Semoga bermanafaat kepada sahabat.

Hairolazmi
Motivater.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 24, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kematian Umar Bin KhattabWhere stories live. Discover now