chapter 1

124 11 7
                                    

Musik!, banyak orang yang mendefinisikan arti musik dengan beragam arti. Mereka bilang musik itu aliran, musik itu seni, musik itu irama.. tapi bagi ku musik itu kamu. Kamu adalah musik terindah yang selalu ku dengar di setiap jantung ku berdetak..

"Intakie gombal!" Ujar pria manis itu.

Intak terkekeh melihat sikap manis kekasih nya.

"Aku serius yangiee.. kamu adalah musik terindah dalam hidup ku.. kamu yang bisa membuat hatiku bergetar .. yang mampu membuat ku berdebar ibarat tabuhan musik yang sering ku dengar.. my music is you... Choi taeyang" ujar pria bernama intak

Choi taeyang atau biasa di panggil theo itu pun langsung memeluk tubuh kekasih nya..

"Too.. kamu jugaa adalah musik ku.. karena kamu aku mengenal musik.. gomawo " ujar theo seraya menunduk malu.

Intak mengangkat wajah theo  agar menghadap kearah nya.

Dan mendekatkan bibir nya pada belahan bibir theo.

Kedua bibir itu saling menempel. Dan saling melumat lidah yang saling abertautan dan saling melilit ..hingga  pasokan udara kedua habis, theo memukul pelan bahu intak hingga intak pun melepaskan ciumannya. Kedua nya meraup udara sebanyak banyak nya. Lalu saling menatap dan tertawa bersama. Kedua langsung membaring kan diri dengan guguran daun yang menjadi hiasan langit. Saksi cinta mereka.

"Intakiee " ujar theo, intak melirik kesamping dan menatap theo.

"Nee?"tanya intak.

"Aku takut, aku takut intakiee" Ujar theo ber ulang ulang , intak pun langsung menghapus air mata theo.

"Apa yang kau takut kan?! Hmm? Yangiee ada aku di sini kamu jangan takut ya?" Tanya intak seraya memeluk theo.

"Aku merasa akan ada sesuatu hal yang besar.. menjauhkan aku dari kamu.. aku tak mau hikss aku ingin terus di samping kamu sampai tua nanti" tutur theo.

"Aku tidak akan meninggalkan mu.. meskipun banyak orang yang mengingin kan kita untuk menjauh.. maka aku akan membawa mu pergi bersama ku.. dan hidup bahagia berdua.. " ujar intak menenang kan theo. Theo menunduk lalu tersenyum.

"Kamu mencintai ku kan intakiee?" Tanya theo

"Selalu choi taeyang.. di masa depan nanti aku akan merubah marga mu menjadi hwang taeyang . Apa kamu mau menunggu nya?" Tanya intak, theo lagi lagi mengangguk dengan senyum yang tak pernah luntur dari wajah nya.

"Nee.. aku akan menunggu nya intakiee apapun itu asal kan dengan mu" jawab theo.

"Baik lah!! Ayo kita pulang... " Ujar intak seraya bangun dari rebahan nya. Theo pun mengangguk dan mengikuti intak dari belakang dengan berjalan lucu layak Nya anak kecil.

Intak memasang kan helm ke kepala theo dan memasang helm nya dengan  benar.

Chu..

Theo mengedipkan mata nya pelan, disaat memasang helm saja intak masih saja bisa mencuri ciumannya.

"Intakiee!" Ujar theo sedikit keras dan memukul dada intak. Dengan wajah yang memerah.

"Menggemaskan.. meskipun aku sering melakukan nya kau masih saja malu .. ayangiee.. " ujar intak seraya terkekeh gemas..

"Jangan mendadak! Kau ingin aku jantungan?!" Tanya theo.

" Nee maafkan aku.. aku berjanji akan  minta ijin pada mu nanti" ujar intak , intak oun menaiki jok motor butut nya , meskipun ini motor butut tapi masih layak untuk di gunakan ngedate oleh nya..

"Ayo naik " ujar intak, theo pun menaiki motor intak dan memeluk pinggang intak seraya menempel kan dagu nya di bahu intak.. intak mendengar kan celotehan theo yang sangat bersemangat.. sesekali intak terkekeh mendengar theo.

Sepanjang jalan mereka bercanda hingga tertawa bersama namun tiba tiba mobil sedan yang berlawanan arah dengan mereka melaju dengan sangat kencang kearah mereka,  intak mencoba menghindar namun naas mobil itu dengan keras menabrak intak dan theo. 

"Aaaaaaaa"teriakan keduanya.. theo langsung jatuh ke aspal sedangkan intak tubuh ny terhempas dan menggelinding ke jurang... Theo mencoba bangun namun ia tak kuat.. pelipis nya ber darah. Dengan kaki yang tertindih motor.. sedangkan pemilik mobil langsung melarikan diri

Ia melihat intak masuk kejurang.. dan menangis dalam diamm..

"Hikssss intakiee.. hiksss" ujar theo, theo mulai di kerumuni banyak orang karena banyak pengendara yang berhenti , theo menangis dan akhir nya tak sadar kan diri. Theo mengalami luka yang cukup parah.

Theo pun di bawa kerumah sakit terdekat.

1 bulan kemudian

Theo mulai membuka mata nya, yang pertama yang ia lihat adalah putih dan juga bau obat obatan.. theo menatap sekelilingnya.

"Intakiee" ujar theo, jiung langsung menatap theo.

"Theo lo udah sadar?" Tanya jiung.

"Jangan terlalu banyak bergerak.. badan lo masih sakit" ujar jiung . Namun theo tetap memaksa bangun.

"Intakiee mana! Dia dimana ji?!" Tanya theo. Jiung menatap theo lalu menunduk.

"Intak ...intak jatuh kejurang.. dan terbawa arus sungai" ujar jiung..

Theo shok mendengar nya lalu menangis .

"Hikss intakiee . Hikss . Aku harus mencari nya ... Aku harus menemukan nya!" Ujar theo, namun dengan cepat jiung menahan tubuh theo.

Jiung tak tega melihat theo seperti ini.. apa yang harus ia katakan? .

"Dengerin gue! Theo tolong dengerin gue dulu!! " Ujar jiung, theo pun terdiam dan Menatap jiung.

"Lo harus kuatt.. lo harus kuatin hati lo.. lo harus bisa ikhlasin intak.. " ujar jiung, theo langsung menatap jiung.

"A-apa maksud lo?! Apa yang kau katakan !" Ujar theo

" Ikhlasin intak.. yaa" ujar jiung lagi..

"Wae?!! Kenapa?!! Kenapa gue harus ikhlasin intak?!! Kenapa jii?!! Dia dimana?! Hikss intaKieee  kamuu dimana!! Hikss!" Teriak theo

" Lo koma selama satu bulan dan intaK gak bisa di selamatin.. dia meninggal dunia theo" ujar jiung

Theo terdiam.. dunia nya terasa berhenti sekarang. Intakienya meninggal? Intakiee cinta nya meninggal?  Air mata turun dengan deras theo memukul seluruh tubuh nya

"Hiksss harus nya guee ikut matii jugaa hikss kenapa gue harus selamat!!" Teriak theo , jiung langsung mencegah theo agar tak menyakiti diri nya sendiri dan menekan tombol agar dokter segera datang. Dokter pun datang  dan menyuntik theo dengan obat penenang. Dan akhir ya jatuh pingsan

Dokter pun menatap jiung dan meminta nya agar ikut dengan nya.

Jiung duduk dihadapan dokter tersebut.

" Pasien mengalami guncangan hebat.. dan ia akan mengalami trauma hingga membuat nya tak bisa mengendali kan dirinya.. dan jangan meninggal kan nya sendiri.. karena ia akan melakukan berbagai cara agar rasa takut ny hilang termasuk menyakiti diri nya sendiri.. jadi untuk kedepannya saya yang akan mengurus pasien dan saya tak mengijin kan siapa pun untuk masuk dulu kedalam ruangannya.. ini hanya sementara waktu selama prosea terapi ini.. saya harap anda bisa menahan diri dulu untuk tidak menjenguk nya. Dan oercaya kan lah pasien pada saya" ujar dokter ter sebut. Mau tak mau jiung pun mengangguk dan menangis dalam diam

"Hikss.. nee dok saya percaya kan theo pada dokter,tapi saya mohon ijin kan saya dan teman teman melihat keadaan theo dari luar" ujar jiung, dokter pun mengangguk dan memperboleh kan nya.

Jongseob, soul, keeho dan juga jiung hanya bisa menatap theo dari luar saat theo sudah mulai menyakiti diri nya sendiri.. meraung menangis didalam.. mereka tak sanggup melihat theo seperti itu..

'maafin gue theo gue bohong soal intak.. intak gak bisa kita temukan.. tubuh nya terbawa arus sungai.. gue juga gak yakin dia masih hidup' ujar jiung dalam hati

Aaaa gimana kalian sukaa?! Baru kali ini aku buat book kapal lain selain jitak hehhe

Semoga sukaa yaaa..

my music is youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang