"Ayo cepat-cepat!"
Teriak seorang wanita paruh baya pada beberapa anak yang lebih muda. Mereka keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah dengan tergesa-gesa. Melihat ada satu gadis yang tetap diam di samping mobil, wanita paruh baya itu memelototinya.
"Cepat masuk!" Pintanya.
Gadis itu segera melenggang masuk ke dalam rumah.
'Padahal mengantri dan masuk satu persatu ke dalam rumah justru akan lebih cepat, daripada berebutan masuk dan tersangkut-sangkut di pintu. Itu justru akan memperlambat.' Batinnya menggerutu.
Wanita paruh baya itu masuk ke dalam rumah paling terakhir dan menutup pintu. Ia mengintip keadaan di luar dari jendela. Kemudian melihat jam dinding yang terpajang di tembok. Jam menunjukkan pukul 17:01.
"Kita terlambat. Lain kali kita harus pulang lebih awal," ucapnya.
"Iya Bu!" Jawab anak-anaknya serempak.
'Jelas kita pulang terlambat. Berangkatnya saja sudah sangat sore karena menunggu kakak-kakak pulang kerja.'
Lagi-lagi gadis itu hanya menggerutu di dalam batinnya. Sebelum ibunya menyuruh mereka bubar, gadis itu sudah pergi terlebih dahulu ke kamarnya. Ia menutup pintu dan melepaskan jaketnya. Menggantungkan jaketnya di gantungan yang berada di pintu.
Ia berjalan ke jendela kamarnya yang masih terbuka dan menutupnya. Ia memandang rumah-rumah dan jalanan yang berada di balik jendela kacanya. Gadis itu merenungi keindahan kotanya. Di balik indahnya gemerlap lampu-lampu malam, kota ini jauh lebih ajaib daripada yang bisa dibayangkan kebanyakan orang.
Kota istimewa yang terletak di sebuah pulau. Pulau ini hanya memiliki satu kota, yang kemudian di bagi menjadi dua wilayah. Orang-orang biasa menyebutnya Blok Barat dan Blok Timur. Wilayah yang ditinggalinya adalah wilayah Blok Barat.
Kota ini memiliki segala keistimewaan dan peraturannya sendiri. Salah satu contohnya, adalah penyebab pulangnya keluarga Gadis ini dengan tergesa-gesa. Aturan jam istirahat kota. Di kota ini memiliki tiga jam istirahat kota. Yaitu jam 12.00-13.00, jam 17.00-18.00, dan jam 22.00-05.00.
Dalam aturan jam istirahat kota, segala aktivitas di luar ruangan harus dihentikan. Tidak boleh ada kendaraan yang berlalu lalang, atau orang-orang yang beraktivitas di luar ruangan. Jika terdapat pelanggaran, maka orang tersebut akan ditangkap oleh petugas keamanan dan dipidanakan.
Bagi orang-orang di kota ini, pelanggaran peraturan adalah hal memalukan. Itu menandakan bahwa diri mereka tidak disiplin. Juga tanda bahwa mereka adalah parasit kota. Mengotori identitas kota yang sangat merugikan banyak pihak. Orang-orang seperti ini harus dibasmi dan dipunahkan. Oleh karena itu, sangsi yang diberikan akan bersifat tegas. Walaupun di beberapa wilayah mungkin hal ini adalah hal yang sepele. Namun, tidak bagi masyarakat kota ini. Barang siapa yang melanggar aturan yang berada di kota ini, maka siap-siap saja untuk dicap sebagai berandalan.
Satu-satunya kesenjangan yang dimiliki kota ini adalah Kecerdasan. Tidak peduli apa jabatan, kekuasaan, dan kekayaan yang dimiliki. Jika orang tersebut tidak memiliki kecerdasan untuk berkonstribusi di kota ini, maka siap-siap saja untuk di depak dari kota ini. Kota ini benar-benar tidak menerima parasit yang menumpang.
"Ibu memanggilmu. Kau disuruh ke ruang keluarga."
Dua anak perempuan masuk ke dalam kamar gadis itu tanpa mengetok pintu. Salah satu dari mereka menutup pintu, menahan gadis itu ketika hendak keluar.
"Sebelum itu, kau harus jawab pertanyaan kami. Elina, katakan yang sebenarnya. Bagaimana kau bisa mendapatkan undangan itu?"
Gadis yang di panggil Elina itu menatap kedua kakaknya. Kak Feby dan Kak Maya. Kedua kakaknya nampak sedang mengintimidasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Zone
FantasyElina, seorang gadis Introvert yang biasa-biasa saja. Kehidupannya cukup monoton. Ia tumbuh di kota yang istimewa. Satu-satunya kesenjangan di kota ini adalah Kecerdasan. Jika orang tersebut tidak menunjukkan prestasi selama waktu yang ditentukan, m...