❬ ⸙: ✰❛ Pernikahan; ❀❜ ❭

3K 324 24
                                    

↳˳⸙;; ❝ i know, sayanggg. Lama yaa up nya? sengaja deh hari ini aku Up buat hibur kalian..karna yaaa, mungkin ada beberapa dari kalian yang lagi down? Or BM maybe?Hihiii.. Ayooᵕ̈ ೫˚∗:

°°




"Aku lelah," Jenny menoleh. Menatap Lalisa yang tengah berbaring di sofa. Wajar Lalisa merasa lelah, wanita itu tengah hamil muda. itu bukan perkara mudah.

"Bersiaplah. Kau harus datang. Dengar? Harus," hari ini adalah hari dimana Jungkook dan Roseanne mengucap janji suci. Jenny ingin Lalisa datang kesana untuk menyaksikan bagaimana Jungkook mempertahankan Roseanne walaupun Lalisa tengah berbadan dua.

Lalisa menghela nafas lelah. Lalu bangkit, dan berjalan ke arah Jenny dengan langkah yang terlihat malas.

"Ayo," Jenny terkekeh. Ia tau alasan Lalisa terlihat tak bersemangat seperti itu. tapi Jenny berjanji akan satu hal. Jungkook tidak akan bahagia. Pria itu akan terus di hantui rasa bersalah dan rindu secara bersamaan.

"Kau akan menyesal, Han sialan Jungkook. "

°°

Lalisa muak. di pesta ini semua orang terlihat menyebalkan dengan senyum palsu yang terukir. Media, artis papan atas, pejabat. semua datang dengan senyum yang lebar.

"Kurang lebar. Sampai kuping kalau bisa," gerutu Lalisa. Jenny yang berada di samping wanita itu hanya terkekeh. Lalisa sangat menggemaskan.

"Lama sekali. apa mereka melakukan malam pertama dulu? Aku ingin pulang," rengek nya. Kali ini Jenny juga jengah. Acara nya belum juga di mulai, padahal mereka sudah berada disana selama 2 jam.

"Tunggu sebentar lagi,"

"Di persilahkan untuk mempelai wanita menaiki altar, " semua mata tertuju pada Roseanne yang berjalan menaiki altar. Gadis itu terlihat menawan dengan dress putih yang menjuntai panjang. Lalisa juga bisa melihat ayah nya berjalan bersama Roseanne. Dahi nya menyerngit.

"J-jen, ay—ayah." Jenny mengepalkan kedua telapak tangan nya. Berusaha meredam emosi yang siap meledak. Kedua orang tua Lalisa dan Roseanne datang. Tapi tak ada satupun yang memberitahu hal itu pada Lalisa.

" Han Jungkook, apa kau bersedia menerima Roseanne Kyle sebagai istri anda sampai maut memisahkan? " Jungkook nampak gugup dan tak bersemangat. mata pria itu terpaku pada Lalisa yang tengah menatap nya. Jungkook merindukan Lalisa, sangat. Apa wanita itu baik-baik saja setelah ini? Apa Lalisa akan benar-benar meninggalkan nya?.

"Ya, saya bersedia." Bukan. Bukan itu yang ingin Jungkook katakan.

" Roseanne Kyle, apa kau bersedia menerima Han Jungkook sebagai suamimu sampai maut memisahkan? "

"Ya, saya bersedia!" suara tepuk tangan mulai terdengar begitu nyaring. Lalisa hanya bisa tersenyum, tanpa sadar air matanya jatuh. mereka layak bahagia. Tapi, kedua orangtua Lalisa menjadi sangat asing. Sangat asing. Mereka berdua seperti tidak mengenal Lalisa sama sekali.

Lalisa menutup mulut nya, meredam suara isakan yang akan terdengar sangat pilu. Jenny yang berada di samping Lalisa, jelas bisa tau wanita itu menangis. Ini membuat Jenny naik pitam. Bagaimana bisa orangtua Lalisa menjadi seperti ini? Apa yang Roseanne katakan?.

rose's sister | lizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang