1

5 0 0
                                    

"Nar, lo pulang sama siapa?" ucap key.

"supir kali, gue gak tahu" ucap Narasha yang sedang memasukan bukunya ke dalam tas, lalu bel sekolah pun berbunyi, tentu bel untuk pulang. mereka pun bergegas keluar dari kelasnya, dan para siswa/siswi pun sama bergegas untuk pulang.

"lo yer, pulang sama siapa lo?" ujar key kini bertanya kepada yera.

"sama supir lah" jawab yera. "nah, supir gue udah ada tuh, duluan ya!" ujar yera sudah dijemput oleh supirnya. dan sekarang yang tersisa Narasha dan key.

"gue mau ke taman danau nanti sore, lo mau ikut?" tanya key. "gue kabarin lo deh" jawab Narasha. "Nar, lo butuh refreshing, gak capek emang? udah daripada lo ikut balapan lebih baik ikut gue nanti sore" pinta key, ia tahu bahwa sahabatnya itu, pasti lelah namun Narasha tak mengakui bahwa ia lelah.

Key dan yera adalah sahabat Narasha sejak duduk di kelas 5 SD, namun walaupun sudah cukup lama mengenal Narasha, key dan yera heran dengan keras kepalanya yang belum hilang dari diri Narasha, key dan yera sangat sayang kepada Narasha, begitu pun sama Narasha sayang dengan kedua sahabatnya itu.

"itu kayanya mobil jemputan lo, Nar" ucap key. "oh, ya. gue duluan" ucap Narasha. "iyaa, hati hati, jangan lupa nanti soree!!" ucap key. lalu Narasha pun bergegas menaiki mobil yang telah menjemput dirinya."duduk di depan lah, masa di belakang dikira, abang itu supir kali hah?!!" ujar laki laki yang ia kira adalah supirnya. "bang jem??!!" Ucap Narasha yang terkejut. lalu Narasha pun memindahkan posisi duduknya di sebelah abangnya

"sejak kapan lo, udah pulang?!!" ujar Narasha yang masih bingung. "emang lo kira gue lupa?" ucap jemian. "mama tahu?" tanya Narasha dengan singkat."udah, mama udah tahu, selama lo tinggal disini gimana?" ujar jemian kini bertanya. "biasa" ucap Narasha. "kangen gue gak?" tanya jemian lagi.

"gak." ucap Narasha. "beneran gak kangen??" ujar jemian mengelus helai rambut Narasha. "lo, sehat kan dek?" ucap jemian yang kini melirik Narasha yang sedang menatap jendela, dan ada gerimis yang kini sudah menjadi hujan yang tiba tiba datang. untung saja sudah berada di dalam mobil dan tidak kehujanan.

"dek?" panggil jemian
"dek??" panggilnya lagi dengan khawatir

lalu Narasha pun menoleh. "lo takut?" tanya jemian. Narasha menggelengkan kepalanya, namun jemian tahu bahwa Narasha takut. "hujan, petir gak nyakitin kamu dek walaupun hujan, selalu buat kita mengingat sesuatu kejadian atau memori yang ada di ingatan kita kembali, hujan itu juga bisa buat kita tenang, sunyi, dan petir selalu ada pada saat hujat lebat atau saat hujan, namun ia juga tidak bisa menyakiti kita, petir itu memunculkan kilatan cahaya, namun bukan berarti ia jahat dek" ujar Jemian menenangkan Narasha. lalu jemian berhentikan mobilnya sebentar dan memeluk Narasha.

"Abang ada disini dek, jangan takut oke?" ucap jemian. "ya udah, kita langsung pulang aja ya" ujar jemian menjalankan kembali mobilnya

******************

setelah beberapa menit didalam perjalanan akhirnya sampai. "ayo udah sampai" ucap jemian, lalu saat ia melihat Narasha ternyata, Narasha sedang tertidur.

"maaf dek, pasti kamu saking takutnya sampai ketiduran" ujar jemian dengan pelan lalu ia pun turun dan menggendong Narasha dengan pelan pelan, agar tidak terbangun.

***********************

"nona, ada apa tuan muda?" ujar bibi kini khawatir, takut jika Narasha ada apa apa. "dia ketiduran, bi mama dimana?" ujar jemian kini selesai meletakkan Narasha di tempat tidurnya. " nyonya ada urusan di luar kota tuan muda, nyonya pergi dengan tuan" jawab bibi. "biasanya mama suka keluar kota?" tanya jemian. "iya, tuan muda" ucap bibi.

"pantes." batin jemian.

"bi, biasanya Narasha habis pulang sekolah, dia ngapain?" tanya jemian. "Biasanya ada les private, tapi hari ini guru pribadinya memberitahu bahwa ada urusan pribadi
"maaf tuan muda, saya permisi, saya akan siapkan makan untuk tuan muda dan nona Nara" ucap bibi. "Oh, iya. Makasih bi" ucap jemian.

"dek, maaf."ujar jemian sambil mengelus rambut Narasha. Namun Narasha tiba tiba terbangun karena terusik. "Abang ganggu ya dek?" ucap jemian. "ya udah istirahat ya" ucap jemian sekali lagi. "gue, gak butuh istirahat" ucap Narasha. "istirahat, dek. lagi pula hari ini les private Lo jg ada urusan" ucap jemian. "Lo tahu darimana?" ucap Narasha.

"dari bibi Sri" jawab jemian. "udah, dek lo jangan keras kepala, istirahat dulu, luang waktu lo buat hari ini doang kan?" tanya jemian."gue ada urusan"ucap Narasha. "urusan kemana?" Tanya jemian. "kepo banget lo."ucap Narasha.

"bukan. gue takut lo kenapa kenapa dek." ujar jemian yang khawatir dengan Narasha, jemian tahu, ada seseorang yang ingin mencelakakan Narasha, jadi jemian berjaga jaga, dan menjaga Narasha, jemian tak ingin Narasha celaka atau apapun, karena jemian telah berjanji pada papanya untuk terus menjaga Narasha.

"Jangan khawatir, lagi pula gue ada urusan sama temen gue" ucap Narasha. "kalau lo kenapa kenapa, telpon gue. ya??" ucap jemian.

"iya, emang kenapa sih?" ujar Narasha dengan heran, abangnya itu begitu khawatir dengan Narasha, seperti ada sesuatu yang ingin terjadi saja, tapi lagi pula Narasha, juga bisa menjaga dirinya
















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Helma & NarashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang