[END] Kenakan 70 Dengan Yang Terbaik

22

novel pinellia

Bab 22 (Menangkap Cacing)

Matikan lampu kecil , sedang dan besar

Bab Sebelumnya: Bab 21

Bab Berikutnya: Bab 23

    Orang tua tempat pengumpulan sampah ini sebenarnya adalah orang tua yang punya cerita. Tentu saja, Ning Zhao akan mengetahui cerita ini, dan itu juga datang dari rekan kerjanya Liu Yongjun.

    Sejujurnya, lelaki tua tempat pengumpulan sampah dulu dianggap cantik. Ketika dia masih muda, keluarganya cukup kaya, dan dia terkenal di seluruh county, tetapi dia bukan tuan tanah yang berhati hitam.

    Kemudian, para penyerbu datang, dan putra sulungnya, putra kedua, dan putra bungsunya bergabung dengan tentara, tetapi mereka berasal dari partai yang berbeda.

    Ketika situasinya tenang, putra sulung dan putra bungsunya tewas dalam pertempuran, tetapi putra kedua menghilang. Meskipun dia menyumbangkan uang dan makanan keluarga selama Perang Anti-Jepang, dan dia juga memiliki dua putra di pihak kita, selalu ada seorang putra di seberang pulau, jadi sekarang dia dan menantu perempuannya telah diusir dari rumah dan tinggal di tempat penampungan sampah. Dia dapat memiliki pekerjaan tempat pengumpulan sampah, dan dia tidak harus menerima atau menerima tenaga kerja karena dia memiliki dua anak laki-laki yang mati syahid, jika tidak dia tidak akan memiliki pekerjaan seperti itu. hasil yang bagus.

    Paruh pertama hidupnya dianggap sebagai kehormatan yang layak, tetapi paruh kedua hidupnya benar-benar buruk. Tetapi tidak ada cara untuk melakukan ini, seperti lelaki tua ini dan istrinya yang sudah sangat baik.

    Setelah setengah pasang surut seumur hidup, sekarang hanya ada pasangan lama mereka yang tersisa. Tidak ada orang lain yang berani mendekati mereka. Bahkan jika mereka ingin merawat mereka, mereka hanya dapat melakukannya secara diam-diam. Siapa yang membuat putra kedua mereka berdiri salah? .

    Memikirkan hal ini, Ning Zhao melirik lelaki tua itu lagi, dan setelah beberapa saat, dia menarik pandangannya dan berhenti memikirkannya.

    Kereta sapi bergoyang ke brigade pelopor, dan setelah mencapai tanah, lelaki tua itu membantu memindahkan barang-barang ke halaman, dan kemudian mengusir sapi itu dengan hadiah yang diberikan Song Yuxu kepadanya.

    “Tepung jagung, mie ubi jalar, dan mie putih yang kamu berikan?” Ning Zhao bertanya, dia melihat Song Yuxu meletakkan mie putih di bagian bawah tas, tepung jagung di tengah, dan mie ubi jalar di atasnya.

    Song Yuxu mengeluarkan 'um', menghela nafas dan berkata, "Apakah kamu pikir aku bodoh? Dia jelas hanya membutuhkan dua kati biji-bijian kasar, dan aku memberinya mie putih?"

    Ning Zhao tertawa dan menggelengkan kepalanya: "Saya tidak berpikir Anda bodoh, saya hanya berpikir bahwa jika itu orang lain, mereka mungkin akan menaruh dua kilogram ubi jalar dan langsung mengirimnya. Saya hanya sedikit penasaran, jelas kamu hanya akan menaruh ubi jalar secara langsung. Ya, mengapa kamu mengubahnya lagi?"

    "Dia ..." Song Yuxu ragu-ragu sejenak, lalu berkata, "Ketika dia membantu kami membawa barang-barang dan berbalik , dia mengingatkan saya pada kakek saya. Bahkan, dia tumbuh bersama kakek saya. Tidak terlihat seperti itu, tetapi keduanya hitam dan kurus. Kakek saya dapat menanggung kesulitan setiap kali dia bekerja. Begitu kakek saya menjemput saya bangun untuk berlibur dan membantu saya membawa koper saya, seperti orang tua tadi.”

    Saat keduanya berbalik sambil membawa barang, matanya tumpang tindih dengan aneh.

    "Maaf, aku impulsif."