(Bonus) Utopia: The Kissing of the Sun and Moon

675 49 133
                                    

"Aku ingin mengaku. Bahkan setelah banyak purnama berlalu, aku masih terjebak momen kala itu."

***

dua tahun setelah liburan sunwoo ke italia terlewati. hari-harinya sunwoo jalani seperti biasa, sebagaimana sebelumnya. tidak banyak perubahan.

sehabis pulang dari sperlonga, selain dari menceritakan secara detail pengalamannya disana kepada felix, tidak ada hal berarti yang terjadi. dia bercerita pun sebenarnya sebab mendapat desakan dari felix terus-terusan.

hanya mungkin, satu hal yang menjadi kebiasaan baru sunwoo. dilakukan sebelum sunwoo tidur.

kadang kala, ketika malam hari suasana sunyi, diatas tempat tidurnya dengan berselimut sunwoo teringat akan younghoon. teringat momen kebersamaan mereka. teringat akan pertemuan pertama mereka. juga tentang satu malam panas yang mereka habiskan.

saat-saat itu sunwoo akan tenggelam dalam pikiran dan skenario yang dibuat. sunwoo pernah berpikir, jika dia meminta younghoon untuk ikut dengannya pulang ke korea hari itu, apa yang akan terjadi?

atau seandainya sunwoo menawarkan untuk menjalin hubungan walaupun mereka terpisah oleh samudra, mungkinkah younghoon menerimanya?

sunwoo bukannya cinta dengan younghoon. tidak. kata "cinta" itu terlalu kuat dan berlebihan untuk menggambarkan bagaimana perasaan yang ia rasakan kepada pria berparas tampan itu.

tetapi frasa "tertarik" dan "suka" juga bukanlah kata tepat sebagai deskripsi yang dirasakannya.

mungkin bila ada kata yang tempatnya diantara ketiga kata tadi, sunwoo akan menggunakannya untuk mendeskripsikan bagaimana perasaannya kepada younghoon. namun sayang, sunwoo tidak tahu kata apa itu.

"aku akan merindukanmu hyung."

begitu ucapnya ketika perpisahan mereka di bandara. dan begitu pula lah yang terjadi.

sunwoo rindu. rindu akan perlakuan lembut younghoon padanya. rindu pada sosok hangat yang sudah seperti hyungnya sendiri. younghoon sungguh baik padanya. sunwoo terenyuh.

dia tersenyum kecut ketika mendadak memikirkan akan betapa menyenangkannya jika memiliki saudara seperti younghoon.

sunwoo menghela nafas panjang. menarik selimutnya hingga keatas leher, dia berbaring menyamping dan memejamkan mata, menyelami alam mimpi.

***

malam ini, sunwoo beserta felix dan rekan satu divisinya yang lain mengadakan makan malan bersama.

bukan dalam rangka apapun, hanya saja kegiatan ini sudah rutin divisi mereka lakukan sekali tiap dua bulan. tujuannya supaya semua orang bisa akrab dengan rekan kerja mereka. itu bagus buat kekompakan kerja sama.

tetapi makan malam ini bukanlah kewajiban, jadi para anggota divisi tidak diharuskan datang. beberapa anggota wanita yang merupakan seorang ibu memilih tidak hadir. sebab ada putra-putri dan suami yang sedang menunggu di rumah.

total ada enam orang yang berhalangan hadir. lainnya semua ada. mereka-mereka ini justru bersemangat setiap acara makan malam divisi. sebab saat itu ketua divisi yang akan mentraktir mereka. gimana tidak senang coba?

para staf divisi tengah bercanda satu sama lain. manajer jeon adalah orang yang paling aktif memberikan gguyona, yang anehnya itu berakhir dengan tawa keras para anggota divisi lainnya. itu nampak asing sebab manajer jeon adalah seseorang dengan humor yang garing. guyonannya selalu ditimpali dengan tawa hambar yang canggung oleh orang-orang yang mendengarnya. namun malam ini, guyonannya sukses, tak ada yang tak lucu. kemungkinan pria usia tiga puluh enam itu sudah melatih guyonannya.

❲✓❳ 𝐂𝐎𝐙𝐘 • 𝐁𝐁𝐀𝐍𝐆𝐒𝐔𝐍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang