Plak
Sebuah tamparan hinggap dipipi seorang gadis yang kini memegang pipi kanannya dengan sebelah tangan merasakan kebas dan panas pada pipinya. Air mata yang sedari tadi ia tahan kini meluncur begitu saja tanpa bisa ditahan lagi. Bukan, bukan pipinya yang terasa sakit hingga membuatnya menangis melainkan sakit dihatinya, sudah terlalu banyak luka yang tertoreh disana yang diberikan oleh orang yang sama dan sialnya orang itu adalah orang yang ia cintai." kamu nampar aku hanya untuk mempertahankan perempuan ini?" tanya Aleeza pelan
" gue udah bosan sama lo, kita udahan sampe disini, ayo putus" jawab Ardito tanpa peduli pada gadis yang tengah menangis di depannya.
"baik ayo berakhir. aku muak sama orang kayak kamu, ternyata orang yang aku cinta dan sayang selama 2 tahun ini tidak lebih dari sekedar sampah! " putus Aleeza lalu pergi meninggalkan kedua orang yang menjadi sumber lukanya.
****
Haiii semuanya kenalin aku Clau's tapi bukan santaClaus yah hehehe, Salam kenal
Ini cerita pertamaku semoga gak bosenin yah
Jangan lupa pencet bintang dan komen mau kasi kritikan juga boleh silakan tapi yang membangun yah gesssss
See you on the next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEEZA
JugendliteraturAku terlalu bodoh? bukankah kita sama!? menginginkan seseorang yang adalah luka, membohongi diri dengan percaya bahwa dialah obat. padahal pada kenyataannya luka tetaplah luka - ALEEZA