Chapter I

28 8 10
                                    

Your POV

Ruangan dengan nuansa putih memasuki indra penglihatan
Bau obat-obatan menusuk indra penciuman
Selang infus dan alat alat medis menancap di tangan ku yang pucat
Tubuhku terkulai lemas di atas ranjang rumah sakit

Sakit

Sakit sekali

Kepala ku sakit, seperti ingin pecah
Ku coba untuk bersuara namun, suaraku seperti tertahan oleh sesuatu

Kriet

Aku melirik ke arah sumber suara, dan kudapati seorang perempuan dengan pakaian seperti perawat memasuki ruangan tempatku berada. Perawat itu berjalan mendekati ku dengan tampang terkejut.

"N..nona s-sudah bangun?"

Ha? Pertanyaan konyol macam apa itu. Jelas-jelas aku sudah membuka mata dan dia bertanya seperti itu? Bukankah dia harusnya memanggil dokter untuk mengecek kondisi ku? Dasar aneh

Perawat itu menatap ku lurus. Aku yang dilihat hanya bisa menatap datar dan mengangguk. Kemudian ia berlari dan berteriak memanggil Dokter

Berisik. Kenapa di rumah sakit dia teriak teriak seperti itu? Ditambah pintu ruangan ku tidak ia tutup. Ha... mungkin dia perawat magang.

Derap langkah yang cepat, membuat indra pendengaran ku menjadi tajam. Suara langkah kaki nya seperti bukan hanya satu orang, tetapi seperti ada banyak orang, mungkin sekita 3-4 orang. Tidak lama, suara langkah kaki nya sampai di depan pintu ku. Aku menengok dan melihat perawat yang tadi dan seseorang yang menggunakan jas putih seperti dokter sedang berjalan ke arah ku.

"Selamat nona, kau berhasil lewat dari masa krisis mu selama 5 tahun" –ucap dokter sedikit lembut namun tetap tegas

Dokter tersebut kemudian mengecek alat alat medis yang tertanam di dalam tubuhku dan mengecek sesuatu di kertas yang berada di tangan perawat itu. Aku ingat, aku mengalami kecelakaan saat bermain dan berakhir tertabrak mobil truk tronton.

"Sekali lagi, kuucapkan selamat nona [Name] Shirogane. Benturan di kepala mu tidak menyebabkan trauma di jaringan sel otak." Dokter itu tersenyum

Aku mendengarkan penjelasan dokter, sembari berusaha mengeluarkan suara.

"Jadi, aku tidak amnesia kan?" Balasku lemah

Dokter dan perawat itu saling tatap dan kembali melihatku dengan anggukan.

"Maaf, tetapi aku ada jadwal dengan pasien lainnya." Dokter itupun kemudian izin meninggalkan ruangan.

Perawat itu kemudian berjalan menuju pintu dan berbincang kepada seseorang. Perawat itu lalu pergi meninggalkan ruangan dengan pintu terbuka. Kebiasaan.

Setelah perawat itu pergi, dua orang yang sangat ku kenal masuk ke ruangan dengan berlari kecil. Ibu dan ayahku. Ibuku menangis haru sedangkan ayahku tak henti-hentinya mengucap syukur.

"Ayo kita pulang nak, ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan mu" ucap ibu sambil memeluk ku erat seakan-akan aku akan pergi sangat jauh bila tak ia lepas.

"Bu, sesak" Ucapku, ibu pun segera melepas pelukan nya

"kata Dokter, aku disini udah 5 tahun. Umurku saat kecelakaan 7 tahun, eh? 7 atau 8 yah?" Ucap ku polos seperti anak-anak

"Kamu berumur 7 tahun sayang, sekarang kamu berusia 12 tahun" ucap ayahku

Aku terdiam. Pikiran ku tertuju ke satu hal yang sangat ku ingat dan ku rahasiakan.

Harta karun coklatku.
Apakah kalian masih ada?
Apakah kalian sudah basi?
Apakah kalian dimakan tikus?

Kenapa juga aku harus koma TT-TT

Aku kemudian memulai masa rehabilitasi ku.

~Sebulan kemudian~

[Name] berhasil menjalankan masa rehabilitasi yang tergolong cepat. Ia pun pulang ke rumah dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa.

Malamnya, [Name] makan malam bersama kedua orang tuanya

"[Name], besok kamu ke sekolah seperti biasa. Kau ingat kan kelas nya? Kelas 2-A" ucap ayahnya malam itu dan ditolak mentah-mentah oleh [Name]

"HA? AYAH JAHAT! [NAME] NANTI DIKIRA GAK NAIK KELAS! [NAME] MAU LANGSUNG KE SMP!"

"emangnya kamu bisa mahamin materi kelas 3 sampai kelas 6? Ditambah jika kau masuk SMP sekarang, tahun ajaran baru udah lewat. Sekarang saja sudah masuk semester 2." Ucap ibu [Name]

"[Name] mau belajar, minggu depan [Name] mau ambil ujian akhir kelas 6 biar dapat ijazah dan masuk SMP"

"Maksud kamu, kamu mau lompat kelas?" –ibu & ayah [Name]

[Name] hanya mengangguk saja

"Batas waktu kamu 2 minggu dari sekarang. Lakukan semaumu" –Ayah [Name]

TBC

Halo guys! Sora buat cerita baru lagi nih, cerita yang lain terdampar
SIlahkan vote dan komen ya~!

word : 610


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A last word - Kagamine len x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang