Cerita ini mengisahkan tentang seorang remaja lelaki yang ingin merasakan apa itu arti 'BAHAGIA'
Namun semesta seakan tidak memihak padanya. Segala luka dan penderitaan ia rasakan secara bertubi-tubi. Sampai pada suatu hari, lelaki tersebut bertemu...
Hallo Phi/Nong 👋 Gimana kabarnya baik kan? Harus baik pokoknya semangat selalu dan jalani hari2 dengan rasa syukur ya 😉
Ada yg kangen cerita ini nggak? Kalau ada kuy baca hehehe...
Jangan lupa sebelum itu budayakan VOTE & KOMENTARnya juga ❤ karna satu komentar aja itu udah sangat buat aku semangat untuk melanjutkan story gabut ini
Tapi kalau nggak suka bisa langsung SKIP aja ya karna jujur cerita ku jauh dari kata sempurna dan banyak typo dimana-mana ✌
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌻 E N J O Y...R E A D I N G 🌻 ( Partnya mengandung Kekesalan ) Mau kasih umpatan silahkan wkwk...
. . . . . . . . .
"Phi Mew, Kana pulang.."ucapnya berjalan memasuki apartement.
Ketika Gulf sampai di ruang tengah ia melihat Mew tengah duduk di sofa sambil memainkan kepalan tangannya. Dari yang Gulf tangkap, Mew seperti dalam keadaan marah.
"Udah selingkuhnya?"sambut Mew.
Membuat Gulf mengerutkan keningnya kebingungan.
"Selingkuh? Maksud phi apa? Kana nggak ada selingkuh sama siapapun."
BRAK!
Mew menggebrak meja yang ada di hadapannya dengan keras. Lalu, ia berjalan menghampiri Gulf disertai tatapan penuh amarah.
"Lo pikir gue bego? Hah! Jelas-jelas gue liat sendiri, lo lagi berduaan sama cowok di depan gedung fakultas. Dan dengan romantisnya cowok itu kasih lo payung buat pulang!"marah Mew.
"Kana bisa jelasin soal cowok itu, Phi. Dia bukan selingkuhan Kana, dia cuma orang yang kasih payung buat Kana pulang itu aja nggak lebih."jelas Gulf.
PLAK!
Mew malah menampar pipi kiri Gulf dengan keras. Rasa percaya kini sudah kalah dengan emosi didalam dirinya.
"Gue benci alasan apapun yang keluar dari mulut lo, Kana. Yang pasti lo udah buat hati gue cemburu."pungkas Mew.
Gulf menghapus air mata di pipinya. Mendapat tamparan yang keras jelas membuat Gulf mengingat kembali perlakuan pamannya dulu.
Mengapa Mew terus membuka luka yang sudah lama hilang? Apakah Mew sudah lupa pada janjinya?
"P-phi,...Ka..kana minta maaf. Kana janji nggak akan ulangin hal ini. Ka-kana juga janji nggak akan buat Phi Mew cemburu lagi."lirihnya.
Gulf pegang lengan Mew berharap kekasihnya itu mau memaafkan masalah ini."Hikss..Phi mau maaffin Kana, kan?"
