Tame Me Please [Aegis Orta Fanfic] !Slow Up!

Tame Me Please : 1

Tame Me Please : 1
[AEGIS ORTA FANFICTION]

.
.
.

ALPHA!Raphael× OMEGA!Mammon× ALPHA!Lucifer

.
.
.

Sekali-kali threesome bolehlah

.
.
.

!WARNING!
OMEGAVERSE, B×B, OOC, TYPO

.
.

SEMI RATE M

.
.
.

Summary :
Tak perduli sekuat dan sehebat apapun seorang Omega, mereka juga membutuhkan seorang Alpha. Untuk melindungi, mencintai dan mengikat mereka agar selalu bersama.

.

.

.

Malam itu sebenarnya tak berbeda dengan malam-malam lain di hidup Mammon. Bulan purnama menggantung apik di atas langit, ditemani kerlip bintang-bintang di sekelilingnya. Menambah keindahan malam itu.

Musik mengalun lembut dari sebuah pesta, mengajak sekumpulan manusia disana untuk turun ke ruang dansa di sebuah hotel. Pria, wanita---Alpha, Beta, maupun Omega menari dan menikmati malam yang indah itu. Sembari bersulang---meneguk berbagai jus dan cairan bewarna kuning maupun merah yang disajikan oleh pelayan disana.

Malam yang indah, dengan pesta yang hebat sama seperti yang Mammon hadiri biasanya.

Mungkin, kalian bertanya-tanya. Mengapa seorang pria muda pemilik perusahaan paling bergengsi, Greed Company berada di pesta seperti ini.

Well, sebenarnya tidak ada alasan khusus sih. Mammon hanya datang untuk memenuhi undangan dari salah satu temannya, dalam rangka mengeratkan hubungan mereka. Sekaligus, sedikit bersenang-senang.

Niat bagus, yang membuatnya langsung menyesal begitu datang kemari.

Bukan karena, makanan atau minumannya yang disajikan tak sesuai lidahnya.

Bukan juga karena, musiknya yang tak se-elegan dugaannya.

Atau, fakta bahwa banyak orang yang terang-terangan menggodanya dan menyentuh tubuhnya---

ENGGAK ! BUKAN ITU !

Kalaupun ada yang berani menyentuh atau menggodanya pasti sudah ia hajar duluan dong !

Tidak ! Bukan karena itu !

Tapi, karena sesuatu yang lain.

Pria dengan mata sewarna ruby itu mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Sesekali, ia dahinya berkerut dan tanpa sadar memenuhi hidungnya. Kala bau yang tak mengenakkan memasuki indra penciumannya.

"Tch...menyebalkan." Ujarnya, sembari memegangi kepalanya yang tiba-tiba memberat.

Tidak.