meanwhile
Taera dan Jihan menghampiri gadis yang sedang duduk santai tersebut
“Hai, lonte. gimana sih bisa gak malu jadi cewe murahan, yang mainnya ngerebut pacar orang?” sapa Taera
“Iya, ada tips atau tutorialnya gak?” lanjut Jihan
“Bukan urusan lu”
“Heh setan yang baru lu rebut itu pacar temen gua” Kata Jihan sambil menuangkan minuman ke kepala si cabe
" Dasar gak tau malu ya lu LONTE” Taera mengambil kue yang ada di meja kemudian disodorkan ke muka gadis itu, dan selanjutnya mereka pun saling menjambak satu sama lain tak lupa merusak properti kafe itu.
Pihak kafe pun menelpon pihak berwenang untuk melerai perkelahian tersebut. Dan mereka berakhir di kantor polisi
Dengan keadaan yang semrawut, mereka masih saling memelototi satu sama lain
"Siapa yang mulai duluan?" tanya pak polisi
Tanpa pikir panjang mereka berdua langsung menunjuk gadis itu, dan gadis itu pun menunjuk balik ke arah mereka berdua
"Jadi menurut nak Jihan dan Taera, nak Sookyung yang memulai duluan?”
keduanya pun mengangguk
Sookyung menyanggah tuduhan itu dengan menjambak Taera yang ada di sampingnya dan Taera membalasnya
"Tuh kan pak liat sendiri, dia yang mulai" kompor Jihan
Pak polisi pun menggelengkan kepala lalu melerai keduanya
“UDAH UDAH! PANGGIL WALI KALIAN MASING MASING KALO KALIAN MAU PULANG”
"Wait- kalau gua diamuk massa gimana ini?" panik Jihan
“Eh lu telpon kak Juyo aja, kan dia oon oon bae tuh. Gua sih mau gak mau nelpon kak Seungwoo” usul Taera
"Eh kaka gua dikatain oon, emang sih. Yaudah gua telpon dia aja"
Dan mereka berdua menelepon walinya masing-masing
“Ha- halo kak, kaka sibuk gak? eumm kaka bisa dateng gak ke kantor polisi di b
Bandung, iya iya nanti Aera jelasinn” setelah menjauhkan hpnya dari telinganya, Taera pun mematikan sambungannya
“Bawelll, kena omel nih. Lu gimana?” tanya Taera ke Jihan
"Ga diangkat jir, gimana ini kalo kak Wonu berabe.
"Pak boleh panggil adek saya aja ga? Kalau kakak saya yg satu lagi bisa panjang urusannya"
“Ada ada aja kamu, gak boleh lah. Namanya wali ya harus yang sudah lebih dewasa dari kamu”
"Tapi pak, ntar yang ada urusannya malah panjang sampe ke pengadilan gak papa pak? Adek saya aja ya pak, boleh?"
“Alesan aja kamu, ya nggak tetep nggak. Panggil kakak kamu atau orang tua kamu!”
"Yah pak ga bisa diajak kompromi nih"
Jihan melanjutkan menelepon kak Juyo, dan akhirnya diangkat.
"Kakkkkk juyo!!! Kenapa baru diangkat sih, ini ian lagi dikantor polisi. Bisa dateng ga?"
"Kaka lagi ada latihan buat turnamen, panggil kak wonu aja sana"
"Ya janganlah kak, kan kaka tau sendiri kak Wonu gimana orang. Plis kak Juyo dateng ya? Nanti aku beliin wcflurry, ok?"
"Siap tancap gas, posisi dimana bos?"
"Di kantor polisi Bandung"
"Oke siap melaju. EH KOK-”