❗FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ❗MURNI HASIL PIKIRAN SENDIRI❗
Arkanenka Wijaya, ketua dari salah satu geng motor terbesar dan terkenal di kotanya yang bernama The Phoenix.
Balapan liar adalah separuh nafasnya dan bermain basket adalah hobinya.
Memili...
Seorang gadis melangkah keluar dari rumah sakit setelah pemeriksaan rutin bulanannya.
Semenjak didiagnosa bahwa dirinya mengidap penyakit jantung. Semenjak itulah senyum dan sikap ramah gadis itu hilang. Dia hanya tidak ingin keluarga dan sahabatnya mengasihani dirinya. Tidak. Dia paling tidak suka di kasihani.
Baru saja gadis itu akan mendudukan pantatnya di kursi halte, getar dari ponselnya membuat gadis itu mengurungkan diri dan lebih memilih mengangkat panggilan telpon yang berasal dari ibu nya.
"Halo ma, iya sebentar lagi Lina akan sampai. " ucap gadis itu sambil melangkahkan kakinya kembali untuk menyebrangi jalanan yang sepi.
"Tenang saja ma, Lina akan hati hati. Sebaiknya mama segera tidur, besok papa akan pulang, mama tidak ingin menyambut kepulangannya dengan wajah yang segar. Tidurlah ma, sebentar lagi aku sampai. Night mom. " ujar gadis itu lalu memutuskan panggilan telponnya dan memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
Dia sempat berhenti di tengah jalanan yang lengang untuk memasukkan ponselnya. Baru saja kakinya akan melangkah suara klakson motor yang begitu memekakkan telinganya datang entah dari mana membuat kedua tungkai Aleena membeku di tempat.
Gadis itu memejamkan matanya ketika cahaya dari kendaraan beroda dia itu semakin mendekat dan menyilaukan matanya. Otak pintarnya seolah terhenti bekerja. Tanpa sadar gadis itu menahan napasnya.
Ckiitt..... Brrrakk!
Suara decitanya rem dan bunyi benda jatuh sekaligus bergesekan dengan aspal membuat lutut Aleena melemas, gadis itu terduduk dengan napasnya yang memburu.
Malaikat maut kah? Masa malaikat maut pake motor sih? Batin gadis itu sambil memegangi dadanya yang mulai terasa sesak. Pendeteksi jantungnya pun mulai menyala dan berbunyi, menandakan kondisi jantung gadis itu.
Pandangannya mulai mengabur. Jantungnya begitu sesak. Namun Aleena sebisa mungkin mengatur napasnya agar dadanya tak terlalu sesak lagi.
Sedangkan di tempat yang sama, seorang cowok tergeletak dengan tidak aesthetic nya di atas aspal. Untung saja kepalanya baik baik saja, karena dia memakai helm full face dan memasang pengaitnya. Kalau tidak, mungkin saja dirinya sudah tergeletak dengan kepalanya yang bocor.
