Don't Rush!

2.2K 105 15
                                    

⚠️ Yaoi, Lemon, Gay,
🚫18+

Mohon perhatiannya sebelum membaca ya kawan - kawan, untuk yang dibawah umur silahkan minggat dulu ya hehehe karena cerita ini untuk kalangan 18+, tapi kalau memang bandel dosa ditanggung sendirr ya sayang yaa. Dan untuk yang udh terlanjur mau baca silahkan dibaca, semoga terhibur adn happy reading~ ✨

--------------------------------------------------------------

Cerita ini berlatar di Dragon Altar Academy yang murid - murid nya cuma 3 yaitu : Zilong, Ling dan wawan- maksudnya wanwan dengan satu guru mereka yaitu sensei Baxia.

"Anak-anak hari ini kita akan bahas sedikit mengenai lambang-lambang kita sesuai dengan arah mata angin ya....(menerangkan gambar yang sudah dibuatnya pada papan tulis)"

Sementara itu terlihat wanwan, Zilong dan Ling yang duduk dengan sopan dan rapi, berjejer di hadapan sensei mereka. Zilong yang notabene nya gampang gabut pun mencoba berkomunikasi dengan Ling yang sedaritadi sedang focus memperhatikan penjelasan sensei mereka.

(Well kenapa Zilong gak manggil wanwan aja? Kan lebih asik wanwan? Yah itu karena dia pernah mencoba dan hasilnya ternyata tidak sesuai ekspektasi. Zilong berakhir di hukum cuci sandal sama sensei Baxia)

"Pssst- " panggil Zilong berbisik sambil melirik ke arah Ling kemudian ke arah sensei Baxia, memastikan kalau sensei Baxia tidak mendengarnya. Melihat sensei Baxia masih sibuk Zilong pun melanjutkan.

"Ling-"
"Apa?"
"Ngapain belajar?"
"Ya gatau tanya aku"
(Zilong : -_-)

Zilong merasa agak tercampakan tapi dia tidak menyerah dan tetap berusaha mencari perhatian Ling.

"Ling"
"Hmm"
"Aku mau traktir kamu minum nanti"
"Serius?" (Kata Ling sambil nyubit tangan Zilong yang tiba-tiba dipahanya)
"Adu du du duhhh iya tapi kamu yang bayar- ahhh!"
(Ling malah nyubit makin keras)

Teriakan Zilong itu alhasil membuat sensei Baxia menengok ke arahnya. Sensei Baxia yang tidak suka jam pelajarannya terganggu pun memperlihatkan ekspresi marah dan angkat bicara.

" Zilong... Kamu ikut sensei sekarang"
" Ehhh lagi? Huhh tapi sensei aku kan cuma dicubit sama Ling"
"Oh Ling juga ^^ ikut sensei"

Ling yang namanya terpanggil pun kaget lalu mendelik ke arah Zilong yang memalingkan wajahnya malu.

"S sensei aku kan tidak melakukan apa-apa h hehe-" kata Ling yang malah membuat senseinya makin marah.
"IKUT SENSEI!"

Melihat kemarahan sensei Baxia, Zilong dan Ling langsung bangun gelagapan dari duduk mereka, mengikuti perintah sensei Baxia. Ling dengan tatapan datarnya mengikuti dibelakang sensei Baxia sementara Zilong dengan pandangan panik dan takutnya berjalan disebelah Ling. Mereka berjalan menyusuri koridor bernuansa hijau emas China, melewati pelayan-pelayan perempuan yang cekikikan ketika melihat mereka. Lalu mereka berjalan melewati jembatan berukuran sedang di tengah kolam yang cukup luas dan berhiaskan teratai cantik. Akhirnya mereka sampai pada pintu ruangan mereka berdua. (Yah Ling dan Zilong itu satu ruangan karena mereka sesama laki-laki, ini juga permintaan sensei Baxia dimana beliau meminta Ling untuk satu ruangan dengan Zilong mengetahui sikap Zilong yang sangat bejad dan pemalas. Sementara wanwan punya ruangan sendiri dan sensei Baxia juga punya ruangan sendiri.)

Ling bingung mengapa mereka berakhir disini, Saking paniknya Zilong tidak berani bicara lagi padahal Zilong sudah berpikir kalau mereka akan sampai pada tempat mencuci sandal tapi malah sampai pada ruangannya dan Ling. Kemudian sensei Baxia menjelaskan apa yang harus mereka lakukan.

" Zilong. Ling."
(Zilong terkejut) " i iya sensei!?"
"Iya sensei, ada yang bisa kami bantu?" Kata ling dengan tenangnya.

Kemudian beberapa pelayan berjalan melewati mereka sambil cekikikan... 'lagi 'pikir Zilong. Zilong dalam hati sangat kesal kenapa Ling masih saja bisa tenang? , jelas lah Ling terlihat lebih cool walau sedang dihukum, 'ini sangat tidak adil!' ditengah pikiran mumetnya Zilong sensei Baxia melanjutkan.

Don't Rush!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang