" Luna! Luna gue bisa jelasin!! ini ga kaya apa yang lo pikirin, Lunaa!! " seru seseorang yang terus mengejarnya dibelakang.
Luna tak menghiraukan seruan orang itu, ia terus berjalan menjauh tak ada beban.
Kecewa. Kata yang pas untuk mendeskripsikan semuanya saat ini. Laki-laki yang sangat ia percaya ternyata menghianatinya dan merobek semua lembaran percayanya hingga tak tersisa.
......1 tahun kemudian...
Aluna Ferosya, ya nama yang bagus untuk gadis berusia 17 tahun itu. Hari ini adalah hari baru untuknya. Ia berjanji pada dirinya untuk membuka lembar baru, ia tidak boleh berlarut dalam masa lalu yang sangat menyebalkan itu.
Berdiri di depan cermin, ia tersenyum.
" Gue harus mulai semuanya dari awal, hari ini adalah harinya. " ujarnya penuh kesungguhan.Hari ini adalah hari pertamanya bersekolah di SMA Wismagama. Ia harap setelah ia disini semuanya akan berjalan baik sesuai keinginannya.
Menggunakan motor ninja hitam kesayangannya Luna berangkat kesekolah.
Jangan tanya berapa pasang mata yang menatapnya begitu ia sampai di parkiran sekolah. Biasalah cewe cantik pasti banyak fansnya.
" Busyet kece banget tu cewe "
" Anjir motor butut gue kalah sama dia "
" Anak baru apa gimana si? blom pernah liat dia gue "
Begitulah desas desus yang dilontarkan siswa siswi disini secara terang terangan. Seruan mereka semakin menjadi ketika Luna membuka helm full facenya dan memamerkan wajah cantik tiada duanya.
" Cantik banget coyy! "
" Waduh saingan gue bertambah "
" Dia siapa sih? "
Luna mengabaikan seruan mereka. Ia terus berjalan turu dengan kedua tangan ia masukkan ke saku jaketnya. Tak salah abangnya menyarankan ia memakai earphon. Desas desus mereka membuat kuping sepet.
Tujuannya sekarang adalah ruang kepala sekolah yang tidak lain adalah ruang sahabat ayahnya yang menjabat sebagai kepala sekolah di SMA ini.
Dengan sopan Luna mengetuk pintu ruangan itu.
" Luna, silahkan masuk. "Luna pun masuk sesuai instruksi bapak kepala sekolah.
" Saya tau kamu tidak suka basa basi jadi langsung saja kelas kamu ada di lantai atas yaitu 11 IPS 2. Mengerti Luna" Hanya anggukan dari Luna lalu permisi pergi.
Setelah keluar dari ruang kepsek Luna langsung mencari dimana letak kelasnya. Sekolah sudah sepi nampaknya bel masuk telah berbunyi. Luna mengucap syukur atas itu sehingga ia tidak perlu mendengar ocehan tidak berguna lagi.
Tak perlu waktu lama ia langsung menemukan dimana letak kelasnya.
" Ini waktunya. " gumamnya dalam hati. Dengan perlahan ia mengetuk pintu kelas yang tertutup. Tak lama keluar wanita berseragam guru dan menyambutnya.
" Aluna ya? " ucap wanita itu memastikan. Hanya Luna balas dengan anggukan.
" Anak-anak! tolong tenang sebentar. Jadi kelas kita kedatangan siswi baru. Aluna silahkan perkenalkan diri kamu "
Ah, jujurly Luna benci perkenalan didepan kelas seperti ini. Disaksikan banyak orang yang menatapnya seperti ini. Tapi ayolah sebentar saja.
" Perkenalkan saya Aluna siswi pindahan dari SMA Lima Sila. Semoga kalian berkenan menerima saya disini. " perkenalannya singkat.
" Itu cewe yang tadi bikin gue insecure kan?"
" Gilak mimpi apa gue sekelas sama pujaan hati "
" Kece banget dia busyet "
Seruan seperti itu lagi. Bisakah Luna mengskip adegan seperti tadi?
" Sudah-sudah tenang semua. Ibu harap kalian bisa berteman baik. Aluna kamu bisa duduk dibangku yang kosong ya " Luna patuh dan berjalan menuju bangkunya yang terletak sangat pas menurutnya, dibelakang, dipojok lagi ah sangat pas agar tidak terlalu terekspos.
" Baik sekarang kita lanjut pelajarannya " ujar Bu Susi melanjutkan pelajaran.
Semua berjalan normal seperti yang Luna harapkan. Walau agak melelahkan telinga dengan ocehan teman kelasnya yang menanyakan indentitas lengkapnya. Tentu saja tidak ia jawab karna menurutnya lambat laun mereka juga akan mengetahuinya sendiri.
.....Okey sekian bab perkenalan kitah dari saya pribadi mengucapkan atur nuhun karna sudah membaca cerita pertama saya azek
Salam kenal semua aku Novi ya udah gitu aja, jgn lupa vomentnya
See u di next chapter!!
Lope banyak2
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M LUNA ; Don't mind me
Teen FictionDia Aluna, gadis berusia 17 tahun yang memiliki paras cantik tak ada duanya. Sang pemilik sifat dingin bak es serut. Tak ada yang serius dihidupnya, tapi tak selucu itu untuk ditertawakan. Algata, laki-laki tulen dari lahir. Hidupnya yang lempeng t...