Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Throwback 2015
Apa hidup memang sesusah ini?
Apa aku harus menyerah?
Aku takut...
Currently 2022
"Nyonya barang barang anda dan putra anda sudah siap, kita harus berangkat sekarang! Supir sudah menunggu dibawah!" panggil yeji sang sekertaris pribadi
"Baiklah, tolong jangan bangunkan jiwoong dia baru tertidur" ucap sally
"Baik nyonya!"sahut yeji
"Sayang kita akan kembali, kamu akan bertemu ayah mu secepatnya" kata sally sambil mengelus kepala jiwoong
Throwback 2015
"kapan kamu akan Kembali?" ucap tzuyu sambil menelepon seseorang
"Aku akan kembali, kamu jangan khawatir, tunggulah aku sally" ucap seorang pria dalam telepon
"Tapi kamu sudah tidak Kembali selama 5 hari!, kamu sebenarnya dimana?" ucap sally kesal
"Aku tidak bisa bilang sekarang sally, intinya aku pergi sebentar untuk mengurus sesuatu yang berkaitan tentang mu, kamu hanya perlu menunggu ku oke?, kamu tidak usah khawatir aku akan mengurus masalah ini secepatnya" sahut pria dalam telepon
"Tapi aku harus memberitahu mu sesuatu! Ini sangat penting jae!" sahut sally kesal
"Baiklah cepat katakan sayang aku tidak punya waktu" sahut pria itu tidak sabaran
"Kita lanjutkan nanti ok?? Aku harus pergi, aku sayang kamu sall" potong pria itu sambil mematikan telepon
"Hamil, aku sebenarnya hamil jae" ucap sally pelan sambil memandangi teleponnya
Aku sudah hamil 2 minggu dan aku baru sadar akan itu, aku hamil anak dari seorang pria yang aku cintai, pria yang aku kagumi, pria kaya raya. kami sudah berpacaran sejak aku bekerja diperusahaannya sekitar 6 bulan yang lalu, aku menjabat sebagai sekertarisnya lebih tepanya sekertaris pribadinya, dia pria yang gagah benar benar pria idaman semua Wanita.
Sebenanya dulu aku tidak pernah ingin menjadi sekertaris karena aku tau pekerjaan sekertaris itu seperti apa, tapi mau bagaimana lagi aku bukan orang kaya, orang tuaku sudah meninggal sejak aku kelas 2 smp, itu sebabnya sejak aku masih kecil aku harus bekerja untuk kehidupan ku sendiri.
Aku jatuh cinta pada pandangan pertama begitupun dengan dirinya, awalnya kami tidak berpacan tapi lebih tepatnya partner diatas ranjang, setiap kali dia harus keluar negri untuk bekerja aku pasti akan selalu ikut menemani nya bukan hanya menemaninya bekerja tapi juga menemaninya diatas ranjang, dia memutuskan untuk mengencani ku karena dia sangat mencintaiku dia bilang dia tidak ingin kehilangan wanita seperti ku.
