(1)

918 68 2
                                    


--

Jonggun menatap bangunan didepan nya. Ia menarik nafas lalu melangkahkan kaki nya masuk menuju gedung megah di depannya yang bernama "CLUB VIVI". Jonggun mengedarkan pandangannya lalu berjalan menuju counter bar yang berhadapan langsung dengan bartender nya. Jonggun menghenyakan pantat nya di kursi yang kosong lalu memesan minuman. Sambil menunggu minuman nya selesai dibuat, Jonggun kembali mengedarkan pandangan ke sekitar untuk melihat apakah ada yg menarik perhatiannya. Pandangan nya berhenti di sosok berambut pirang yang duduk tak jauh darinya. Jonggun meraih gelas minumannya lalu berjalan menuju sosok yang tengah minum sendirian. Jonggun mendudukan dirinya disamping pria berambut pirang tersebut.

"Hai, gue boleh duduk di sini?"Jonggun membuka suara saat dirasanya pria disamping nya tidak menyadari kehadirannya karena sibuk dengan minuman nya. Sosok itu berhenti minum lalu melirik Jonggun. Ia hanya mengangguk sekilas lalu lanjut minum lagi.

Jonggun menggaruk kepala nya yang tidak gatal, pria disamping nya sepertinya tidak terlalu peduli dengan kedatangan Jonggun namun bukan Jonggun namanya kalau gampang menyerah. Mata Jonggun tak lepas dari pria disamping nya yang masih asik minum. Mukanya sudah merah. Sepertinya ia sudah minum daritadi dilihat dari botol kosong yang ada didepannya.

"Hei, udah minumnya. Lo udah mabuk banget,"Jonggun meraih botol minuman yang sedang dipegang oleh pria yang belum diketahui namanya.

"Apa sihh, ganggu aja lo,"seperti anak kecil, ia merengut lalu memeluk botol minuman agar tidak direbut Jonggun. Mukanya sudah merah seperti kepiting rebus. Sudah dipastikan bahwa ia sudah mabuk berat.

Jonggun tersenyum kecil, lalu dengan perlahan mengambil botol minuman yang dipeluk.

"Lo udah mabuk, saatnya berenti minum,"

"Gue belum mabok,"ia berusaha mengambil botol minuman nya yang diambil Jonggun, namun Jonggun tidak membiarkan nya. Karena kesal ia lalu berdiri berniat untuk memesan minuman lagi namun tubuhnya oleng karena terlalu mabuk. Jonggun yang melihatnya langsung sigap berdiri lalu menangkap pinggang ramping pria mabuk tersebut lalu menahan nya agar tidak jatuh.

"Udah dibilangin lo tuh udah mabuk,"Jonggun mempererat dekapan nya. Pria yang dipeluk hanya pasrah karena memang kepalanya sangat pusing. Jonggun tersenyum lalu dengan perlahan memapah pria didekapannya lalu mendudukannya di sofa.

"Sini lo tiduran dulu aja, biar mendingan,"Jonggun duduk lalu menarik tubuh pria yang masih blum diketahui namanya itu agar merebahkan tubuhnya dan menjadikan paha Jonggun sebagai bantal. Yang disuruh hanya menurut lalu mulai menyamankan tubuhnya, lalu memejamkan matanya untuk meredakan mabuknya.
Jonggun yang melihat itu hanya tersenyum lalu menyelimutinya dengan jas yang dibawanya.

--

Selama pria berambut pirang tersebut tidur, Jonggun hanya menatap wajah yang tertidur nyenyak tersebut. Entah kenapa ia sangat tertarik dengan pria itu, padahal ia baru bertemu dengannya bahkan namanya saja tidak tahu. Dengan hati hati ia mengelus pipi yang masih memerah tersebut. Lalu pandangan nya beralih ke bibir yang sedikit terbuka. Jonggun menelan ludah. Sedari tadi ia tak bisa mengalihkan pandangannya kearah bibir merah tersebut. Rasanya ia ingin memagut bibir tersebut dengan bibirnya.

"Nghh," terdengar erangan dari pria yang sedari tadi ia pandangi. Jonggun tersentak lalu mengalihkan pandangannya. Wajahnya memanas.

"Gue di mana?" Pria tersebut bangun lalu memegangi kepalanya.

"Eh jangan langsung bangun,"Jonggun menahan badannya agar tidak langsung bangun, karena Jonggun yakin ia pasti masih pusing. Namun yang ditahan menggeleng lalu memposisikan dirinya duduk disamping Jonggun. Lalu menatap Jonggun bingung.

One Night - Park Jonggun x Kim Jungoo (GunGoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang