Dingin nya angin malam yang berhembus dengan pelan menggerogot masuk hingga ke tulang. Jalanan yang mulai sepi membuat suasana menjadi sedikit mencengkam. Pukul setengah sembilan. Hana kembali membujuk teman nya untuk menunggu orang itu di rumah, lagi pula rumahnya tak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini. Rumah Hana persis di belakang salon kecantikan ini.
"Tunggu di rumah saja bagaimana?" tawar Hana yang ke tujuh kali kepada teman nya. Namun dengan keras kepala teman nya itu menolak, ingin tetap menunggu di sana, tapi yang membuat Hana bingung adalah teman nya ini tidak ingin ditinggal. Padahal Hana sudah sangat merindukan lautan kapuk yang berada di kamar nya.
"Ayah kamu juga sudah diberitahu akan menunggu di sini jika sudah sampai kan? Jadi tinggal telfon nanti saat sudah sampai, " bujuk Hana dengan cara yang lain.
"Tidak usah kak, nanti merepotkan. Sudah malam juga." Tolak teman nya itu, membuat Hana menghela nafas sekali lagi.
Baiklah. Lagipula yang mereka tunggu adalah ayah teman nya, tidak apa jika harus berdiri di sini untuk beberapa waktu lagi.
Di dalam keheningan itu mereka isi dengan berbincang ringan mengenai pelajaran di tempat les tambahan hari ini. Bagaimana dengan teman baru yang berasal dari sekolah lain disatukan, guru yang mengajar, serta tempat dan rencana les kedepan nya.
Dari kejauhan sebuah sinar terang dari lampu motor yang menyorot membuat obrolan ringan itu terhenti. Hana tak dapat melihat wajah pengendara nya karena terlalu terang, namun semakin mendekat motor itu, semakin terlihat wajah nya.
Nafasnya otomatis berhenti untuk beberapa detik ketika melihat wajah si pengendara yang sangat ia kenali itu, motor yang dipakai, jaket, serta rambutnya, ia mengenali orang itu dengan baik.
Tak luput disertai tatapan bingung menatap Si pengendara dan teman nya secara bergantian. Hana seolah menuntut jawaban atas semua kebingungan ini.
Kenapa dia ada di sini? Apa dia yang menjemput teman nya tapi bukan ayah nya?
"Kok?"
Seolah mengerti apa yang akan keluar dari mulut Hana, teman nya itu bergegas beranjak untuk duduk di bangku penumpang. "Duluan ya kak," ucap nya tanpa menjelaskan apapun.
Si pengendara juga tak menatap nya, ia hanya sibuk berbicara kepada teman Hana kemudian pergi meninggalkan nya seorang diri. Di pinggir jalan yang sepi, di depan salon kecantikan yang sudah tutup. Menyisakan Hana dengan bayangan dari lampu yang menyorot.
Meninggalkan Hana dengan tanda tanya besar serta sakit hati yang mendalam. Meninggalkan Hana dengan semua jawaban atas kecurigaan nya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart Of Sakura {END}
RomanceKayla seorang pelajar bertemu dengan cinta pertamanya dengan seseorang yang lebih dewasa. Namun sayangnya awal mula itu menciptakan trauma besar untuk Kayla terhadap cinta dan persahabatan.