Dive Into Sean ; Mother for Leona

04 :: Say Yes

ethenafantasy
present
'Dive Into Sean ; Mother for Leona'

🦋🦋🦋

Victoria membulatkan bola matanya, ucapan Leona membuat dirinya sangat terkejut. Perempuan itu menatap ke arah Sean yang juga terkejut seperti dirinya.

"Leona, jangan memanggil Bibi dengan sebutan 'Mama'. Bibi Victoria bukan mama Leona, ya?" Ucap Victoria memberi pengertian

"Apa Bibi Victoria ingin menjadi mama untuk Leona? Leona ingin punya mama."

Tidak hanya Sean yang frustasi dengan permintaan Leona, sekarang Victoria pun ikut frustasi. Ia tidak tau harus menjawab apa sekarang.

Ditatapnya manik mata Leona dalam, entah mengapa tatapan polos Leona membuat Victoria merasa tidak tega jika harus menolak permintaan Leona yang terdengar 'sepele', mungkin?

Victoria tersenyum manis, kedua tangannya mengelus-elus lengan kecil Leona. "Baiklah, Leona bisa memanggil Bibi dengan sebutan 'Mama'." Pasrah Victoria

Leona yang semulanya tertunduk pun mengangkat kepalanya, "Apa Bibi Victoria ingin menjadi mama untuk Leona?"

Pertanyaan Leona dibalas anggukan oleh Victoria, perempuan itu menolehkan kepalanya ke arah Sean yang juga sedang menatapnya. Berbanding balik dengan reaksi Leona tentunya. Sean sekarang menatap Victoria dengan tatapan yang sulit diartikan. Antara kaget atau tidak menyangka, yang jelas kedua kata itu mempunyai arti yang sama.

Leona tersenyum lebar, gadis kecil itu merentangkan tangannya dan memeluk Victoria yang ada di depannya. Victoria yang tiba-tiba dipeluk pun terkejut, perempuan itu tersenyum kecil dan membalas pelukan Leona.

Entah tidak sadar atau apa, Sean yang melihat itu ikut tersenyum kecil. Suasana yang tidak pernah Sean rasakan itu membuat hatinya sukses menghangat.

Victoria melepaskan pelukan Leona, perempuan itu menatap pergelangan tangannya. Jam yang melingkar di lengannya itu menunjukkan pukul setengah 10 malam, pesta pernikahan Dokter Shin akan dimulai 15 menit lagi.

"Leona, maafkan Bi--Mama tapi kita harus terpisah disini."

Leona mendongak menatap Victoria yang sudah berdiri dan sibuk dengan ponselnya. Perempuan itu terlihat gelisah, bagaimana tidak gelisah jika sedari tadi tidak ada yang mengambil orderannya dan juga tidak ada taksi yang lewat. Jalanan bahkan masih terbilang sangat sepi.

"Kau tidak mendapatkan taksi?" Tanya Sean dengan Leona di gendongannya

Sean tidak biasanya perduli dengan orang yang belum dia kenal, namun entah mengapa Sean merasa tidak asing dengan sosok Victoria.

Victoria menoleh, lalu memasang senyum andalannya. "Ya, mungkin karena sedang hujan." Jawab Victoria seadanya

Sean berjalan ke arah Victoria, "Bisa kau menggendong Leona? Gunakan payung ini untuk membawa Leona ke mobil."

Leona sudah berpindah ke gendongan Victoria, perempuan itu mengambil payung yang diberikan oleh Sean.

"Kau bagaimana?" Tanya Victoria

"Hujan sudah sedikit reda."

Mendengar jawaban Sean, Victoria semakin merasa tidak enak hati. Namun setelah paksaan dari pria berjas itu, akhirnya Victoria berjalan dibawah hujan dengan tangan kiri yang menggendong Leona dan tangan kanan yang memegang payung.