WAS THAT JUST A DREAM?

8 1 0
                                    


"Gue boleh minta satu permintaan terakhir gue gak? Sebagai hadiah ulang tahun gue ini.." kata pemuda yang sekarang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dengan berbagai banyak alat yang menempel padanya.

Ia berkata dengan sangat lembut sembari tersenyum ringan didepan gadis favoritenya ini. Ia juga merasakan ketakutan melanda tubuhnya seketika, ia takut jika tidak ada dirinya, siapa yang akan menjaga gadis dihadapannya ini nantinya? Siapa yang akan menyemangatinya dikala ia putus asa?

"hikss....apapun yang lo minta...pasti gue kasi kok..." balasnya dengan tersedu-sedu karena menangis

"gue cuma minta satu lagu aja, gue pengen tidur Ya, gue minta lo mainin lagunya pake violin lo ya.."

"lagu?" Ia terdiam sejenak kala memikirkan lagu apa yang akan ia mainkan, tentunya bukan lagu Fire-BTS yaa...kan scene nya sekarang lagi pengen tidur, masa pengen tidur doang harus pake lagu selebrasi segala.

"iya, lagu yang sering lu nyanyiin ke gue dulu sebelum gue tidur"

Ia pun teringat akan lagu yang pemuda itu maksud.

"Lu pengen tidur ya?" tanyanya lembut, yang hanya dijawab dengan anggukan kepala lemah dari sang pemuda

"Tapi janji harus bangun ya.." jawabnya dengan mata yang kembali berkaca-kaca yang sekali lagi hanya dijawab anggukan kepala lemah sang pemuda.

Gadis itu pun mulai mengambil violinnya lalu mulai memainkan lagu masa kecil mereka. Orang-orang yang ada diruangan itu terdiam menyadari lagu apa yang dimainkan oleh sang gadis.

Lagu yang memiliki lirik sangat indah bak di dunia fairytale, tetapi memiliki makna yang sangat dalam karena dimainkan di hadapan sang pemuda dengan kondisi yang seperti ini.

Mereka pun mencoba untuk menahan air mata mereka untuk jatuh kala di menit pertama lagu dimainkan, sang gadis menggesek violinnya yang menciptakan nada yang sangat menyayat hati, nada yang menyiratkan ketakutan akan kehilangan.

Sembari menyanyikannya dalam hati, tidak sengaja air mata sang gadis jatuh di pipi kirinya diiringi sesegukan kecil darinya, yang membuat semua orang di dalam ruangan VVIP itu menyadari betapa kuatnya tali persahabatan kedua insan ini.

Tepat dimana lagu habis dimainkan, sang gadis memeluk pemuda yang terbaring lemah itu

"Thank you so much, that was the best gift i've ever received in my entire life, thank you Ya... Kalo gue tidur nanti, yang sehat yah... jadi perempuan harus kuat jangan cengeng, dunia ga akan nerima lo kalau suka nangis.... gue mau tidur dulu ya...i love you in every universe Ya" sahutnya lemah

Belum sempat menjawab perkataan pemuda itu, terdengar suara nyaring dari alat rumah sakit itu. Seketika semua orang terkejut kala mendengar suara itu. Sang gadis pun langsung melepaskan pelukannya dan seketika ia berteriak histeris


"AAAAA!!!" teriak seorang perempuan yang sepertinya baru saja bangun dari mimpinya

Ia terbangun dengan kondisi keringat yang bercucuran keluar dari keningnya dan badannya yang bergetar hebat, menandakan bahwa ia baru saja mimpi buruk. Mimpi yang sangat ia takutkan .... baru saja ia melihat mimpi itu.

Ia termenung di atas ranjang tidur sederhananya itu, dan seketika ia mendengar ..

"Yaaaa!! Bangun nak! Udah siang ini!! Bangun, bangun!!" teriak sang mama dari dapur

"Iya maa..." Ia mencoba bangkit untuk berdiri, tetapi kala ia berdiri, ia tiba tiba saja hampir jatuh karena merasa pikirannya masih sangat berat. Ia pun berdoa dalam hatinya, kemudian ia mencoba untuk bangkit berdiri lagi lalu berjalan ke kamar mandi dengan memegang dinding rumahnya.

THE VIOLINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang