Senja di hari itu (Prolog)

8 1 0
                                    

𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝓚𝓲𝓽𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪

𝚂𝚎𝚗𝚓𝚊 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚝𝚞 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚗𝚓𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚊𝚑 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝙴𝚕𝚒𝚘𝚝 𝚕𝚒𝚑𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚛𝚊𝚜𝚊𝚔𝚊𝚗. 𝚁𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚎𝚗𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚗𝚌𝚊𝚑 𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊𝚙 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚝𝚒 𝚙𝚎𝚖𝚞𝚍𝚊 𝚝𝚊𝚖𝚙𝚊𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚎𝚋𝚞𝚝, 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚝𝚞, 𝙴𝚕𝚒𝚘𝚝, 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐-𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚒𝚊 𝚋𝚒𝚕𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚊𝚑𝚊𝚋𝚊𝚝 𝚍𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛𝚐𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐𝚒𝚗𝚢𝚊.

Eliot hanya berjalan linglung dibibir Pantai Parangtritis, melihat Senja sedikit mengobati hatinya yang sedang kacau. Hari ini Eliot diberi tahu bahwa Mama kandungnya Menikah kembali, Mama dan Papa Eliot bercerai saat Eliot menginjak usia 16, iya, saat itu Eliot baru memasuki jenjang SMA.

Hak asuh Eliot jatuh ketangan mama nya. Sebenarnya Eliot lebih ingin hidup bersama sang Papa, karena saat bersama sang Papa Eliot akan lebih bebas mengekspresikan diri nya mungkin jika orang bilang Eliot lebih sefrekuensi dengan sang Papa.

Saat ini Eliot sedang bimbang, haruskah dia bahagia? Walaupun ia sedikit membenci Mama nya karena suatu peristiwa, ia tetap tidak bisa merelakan Mama nya menikah dengan orang lain.

Disaat melamun Eliot dikejutkan oleh tangan yang menepuk bahunya."Mas e?" Eliot pun menoleh dan melihat seorang mas-mas* sedang menatap dirinya dengan ekspresi khawatir, saat menengok kembali kedepan ia terkejut melihat kuda dari delman yang hampir menciumnya, Eliot reflek minggir dari hadapan kuda tersebut dan kuda itu kembali berjalan seperti tidak terjadi apa-apa.

"Mas e gak papa?" Mas-mas itu kembali bertanya.
"Saya nggak papa Mas" Eliot menjawab sambil menganggukkan kepalanya dan sedikit tersenyum.
"Makasih ya Mas" Ucap Eliot kembali sembari tersenyum. "Mas nya kayak e banyak pikiran" Ucap laki-laki itu kembali. Merasa Eliot hanya menatapnya laki-laki itu kembali berucap "Oh ya, perkenalkan nama saya Yoga" laki-laki itu memperkenalkan diri, sebenarnya dalam benak Eliot berfikir Kok mas-mas ini sksd tapi Eliot tetap menjawab "Oh iya mas, nama saya Eliot" jawab Eliot sambil tersenyum.

Mereka pun mulai berjalan kembali di pesisir Pantai dan mengobrol.

"Kayake kamu lebih muda dari saya, kamu umur berapa?" Tanya Yoga.
"Baru 19 mass" Jawab Eliot sambil tersenyum.
"Wahh, ternyata masih muda banget ya, kamu kuliah?" Tanya Yoga kembali.
"hehe, iya mas, baru semester tiga" Jawab Eliot kembali.

"Jurusan apa btw?" Tanya Yoga lagi
"Arsitektur mass" Jawab Eliot.
"Oalahh, sama kayak saya dong, kuliah dimana?" Tanya Yoga penasaran, yaaa, siapa tahu anak ini adik tingkatnya ya kan?.
"UGM mass, sebenernya kemauan Papa saya, bukan saya sendiri" Jawab Eliot menyebut Papa nya.
dan Bang! tepat fikir Yoga.

"Loh kamu berarti adik tingkat saya?" Yoga kaget karena ia tak pernah melihat Jisan di kampus. Oh ya, setelah lama mengobrol Yoga memutuskan untuk memanggil Eliot dengan nama tengah nya, lebih mudah katanya.

Saat tengah membahas soal kehidupan dikampus sembari terus berjalan dibibir Pantai. Oh yaa, Mereka memutuskan untuk kembali ke tempat ramai karena hari sudah mulai gelap. Tiba-tiba ada yang memanggil nama Yoga dengan  lantang. fokus Yoga pada Eliot pun terpecah dan melihat kedepan. Ia melihat teman-temannya menatapnya kesal.

"Ayo kesana, Kuperkenalkan dengan teman-temanku" Yoga pun menarik tangan Eliot untuk mendekat ke arah teman-temannya.

Dan disinilah awal dari kebahagiaan Eliot yang bertemu teman yang benar-benar tulus pada dirinya tidak hanya dengan uang Papa nya.

☀☀☀Batas Suci☀☀☀

Gimana? bagus gaa? sebenarnya ga pede takut jelekk tapi kita harus positif thinking jadi yaudahh

Kalo menurut kalian bagus aku lanjutin dehh

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita dan Senja Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang