#25

198 13 5
                                    

***

"Fiki, Gimana keadaan soni?" Ucap Abang Zweitson

"Belum ada yang tau tan, Dokternya belum keluar-keluar.. Tapi susternya tadi udah keluar buat menyampaikan untuk segera di urus administrasi nya.. untuk penyembuhan lebih lanjut" Ucap Fiki

"Bang, Gimana ini? Uang Ibu pasti ga cukup untuk membiayai biaya penyembuhan Zweitson" Bisik Ibu Zweitson

"Apa kita minjem uang lagi sama Tante Ananta untuk biaya Zweitson Bu?" Ucap Abang Zweitson

"Jangan, kita sudah minjem banyak uang sama Tante Ananta, Ga enak kalo minjem lagi bang" Ucap Ibu Zweitson

Fiki pun mendengar obrolan Ibu Zweitson dan Abang Zweitson

"Kasihan Mereka, apa gue coba ikut balapan sama Nikko aja ya.. Tapi taruhannya uang" Batin Fiki

"Gue harus bikin Nikko mau menerima taruhan uang nya berapa aja, dan itu sesuai sama biaya pembayaran Soni" Lanjutnya

"Tante, Bang.. kayak nya kita harus ke tempat adminstrasi nya dulu, untuk mengurusnya" Ucap Fiki

"Oh, iya Fiki.. yuk kita kesana" Ucap Ibu Zweitson

***

"Jadi berapa biaya nya sus" Ucap Ibu Zweitson

"Ee.. 12 Juta bu" Ucap Suster nya

"Wah, Mahal sekali.." Batin Ibu Zweitson

"Oh iya baik Sus.. terimakasih" Ucap Ibu Zweitson

"Iya Ibu" Ucap Suster nya

"Gue harus cepet cepet chat Nikko" Ucap Fiki

***

Nikko

Anda
Nikko, GUE MAU NANTANG BALAPAN

Nikko
Boleh.. siapa takut, malam ini jam 8 malam

Anda
Ok, Tapi taruhan nya uang 12 juta.. Gmn?

Nikko
Gue terima taruhannya apa pun itu

Anda
Ok, Deal?

Nikko
DEAL!

off

***

"Bagus Nikko siap untuk balapan malam ini, Semoga gue bisa menang lawan dia.. dia kan jago banget" Ucap Fiki

"Yaudah tan, Maaf Fiki ga bisa lama lama disini.. Fiki harus pulang" Ucap Fiki

"Iya gapapa Fiki.." Ucap Ibu Zweitson

"Fiki permisi ya tan" Ucap Fiki

"Iya" Ucap Ibu Zweitson

***

Malam

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukan Diriku || UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang