// bab 11

1.2K 241 56
                                    

//

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

//

Pagi-pagi banget, [Name] udah ngilang dari rumah dan kelihatan lagi jalan kaki menuju Jaewon. Dia bangunnya kepagian, dan daripada tidur lagi terus telat, mending dia berangkat sekarang. Lumayan, jalan-jalan pagi, siapa tahu bisa dapat uang mendadak.

Di pikir-pikir, [Name] ini fokusnya ke uang terus, ya?

Jarak dari rumahnya ke Jaewon cukup jauh, mungkin sekitar 30 menit kalau pakai mobil dan kalau jalan kaki⸺kayaknya satu jam.

Daritadi [Name] cuman celingak-celinguk, lihat kanan-kiri sambil sesekali ngegumam random⸺kebanyakan tentang rencana dia buat malak orang, sih. Tapi waktu lagi asik-asiknya jalan santai sambil ngomong sendiri kayak orang sinting, [Name] nggak sengaja lihat batita lagi main sendirian di taman.

Mata [Name] berkedip beberapa kali, kemudian kepalanya celingak-celinguk lagi, "Itu anaknya malaikat, ya?"

"Masa anaknya ditinggal di sini, sih?"

Karena [Name] ini masih agak waras, alhasil dia memilih untuk menghampiri batita itu. "Halo dek, kenapa main sendirian, deh? Emak bapakmu mana?"

Emaknya udah mokad, [Name].

Batita itu berbinar ketika melihat [Name] dan dengan segera berdiri lalu mendekatinya. [Name] dengan instan berubah jadi patung⸺dia nggak pernah main sama anak kecil! Kalaupun main, pasti ujung-ujungnya berantem!

"Ba~! Ba~!"

Mata [Name] membulat ketika mendengar batita itu bicara dan wajahnya dengan instan merona hebat.

'L-LUCU BANGET!!!!'

Maka, [Name] segera mengangkat batita itu dan berlari menjauh dari sana, "Kamu aku adopsi, ya! Jadi anakku aja!"

Batita tersebut ketawa lepas ketika [Name] menggendongnya dan berlari. [Name] juga nggak jauh beda dari batita itu, senyumnya terkembang lebar banget dan matanya berbinar penuh kebahagiaan.

"AKU PUNYA ANAK!"

Lo teriak kayak gitu, pakai baju seragam SMA, di jalanan pula⸺untung ini masih pagi banget, [Name].

Sinting emang lo, ya.

Kita skip sampai [Name] udah di depan gerbang Jaewon. Masih sepi dan cuman beberapa siswa-siswi yang datang, gerbang depan juga belum ada yang jaga, maka [Name] melangkahkan kakinya menuju gedung staff sekolah karena dia tahu pasti guru-guru udah ada yang datang.

"Halo, Pak Jinyoung! Pagi! Saya punya anak!"

Pak Jinyoung, contohnya.

Beliau menoleh, melotot ketika melihat [Name] tengah menggendong seorang batita bercepol dan kelihatan bahagia banget. Beliau kemudian mendekati [Name] dan mendorong cewek itu keluar dari laboratoriumnya⸺iya, sampai di gedung staff sekolah, [Name] langsung ngacir ke laboratorium Pak Jinyoung.

𝐠𝐮𝐦𝐮𝐬𝐬𝐞𝐫𝐯𝐢 ⸺ lookism.Where stories live. Discover now