Hay hay kembali lagi dengan ci di sini
Jangan lupa vote nya yahSelamat membaca 👇👇👇
Setelah acara hukuman di sekolah tadi. Disini lah sekarang Aro dan Ara
Di ruangan kerja seorang pria paru bayah yang mereka sebut ayah
Tampak nya sang ayah sedang focus melihat beberapa dokumen yang tidak mereka tahu apa isinya
"Aro bisa jelaskan apa ini" tanya pria tersebut kepada anak laki laki nya
Namun bukanya menjawab sang anak hanya menundukkan kepala nya
"A-ayah, sebenarnya ini bukan kesalahan bang aro ini salah ara" jawab nya pada sang ayah karena melihat sang abang engan menjawab
"Sudah berapa kali ayah bilang sama kalian? " tanya sang ayah berusaha tidak membentak kedua anak nya
"Ayah bingung, harus bagai mana mendidik kalian" jedanya "kalian sudah dewasa tapi tingkah kalian sama sekali tidak berubah"
Sementara Aro ada ara kaget mendengar tuturan sanga ayah.
Jujur saat ini ara sangat takut melihat wajah ayah nya yang sunguh menyeramkan
"Maafin kita yah, kita janji akan berubah" ucap Aro sambil menatap sang ayah
"Sudah berapa kali ayah kasih kalian kesempatan berubah hah? " balas sang ayah sambil menaikkan volume suaranya
"Hiks, hik," hanya isakan yang dapat ara suarakan saat ini jujur ini kali pertama nya melihat sang ayah murah
"Kamu juga ara, mau jadi apa kamu kalau selalu membuat onar hah" tanya sang ayah lembut namun sangat menyeramkan bagi ara
"Maaf yah" cicit ara sambil terus terisak
Aro yang melihat kembaran nya menangis merasa iba, ia membawa ara ke dalam dekapan nya
"Ayah sudah lelah" ucap sang ayah sambil kembali duduk di kursi kebesaran nya
"Aro janji yah aro dan ara ga akan berbuat onar lagi" ucap Aro sambil menenangkan sang adik
Jujur saat ini sang ayah merasa iba melihat putri nya menangis namun apa boleh buat jika tidak seperti ini mereka tidak akan berubah
"Huhh" terdengar helaan nafas sang ayah
"Kalau seperti ini ayah tidak ada pilihan lain selain" jeda sang ayah jujur ini sangat berat bagi nya
"Ayah akan mengirim kalian berdua ke rumah nenek di desa" putus sang ayah
Sementara ara yang mendengar itu tidak terima dan melepaskan dekapan sang abang
"Ayah ga bisa gitu dong main kirim kirim aja, ayah kira kita barang apa" sewot ara dengan muka di tekuk
"ayah tidak mau tau kalian berdua akan ayah kirim ke tempat nenek, biar kalian bisa belajar dewasa"
ujar pria paru bayah yang sedang duduk di meja kerjannya sambil memijat pankal hidung nya"ayo lah ayah jangan kerumah nenek, ayah ga sayang lagi sama kita" balas si bungsu sambil menunjukkan wajah memelas.
sementara pria di samping nya hanya memutar bola malas melihat kelakuan adiknya
"keputusan ayah sudah final, kamu dan aro akan ke rumah nenek minggu depan" final sang ayah sambil pergi meninggalkan mereka di ruangan tersebut
Mereka hanya terdiam di tempat setelah sang ayah keluar. Memikirkan bagaimana membujuk sang ayah
Mereka bukanya tidak mau pergi kerumah nenek hanya saja you know lah di desa sangat sulit
Ci saja kadang suka kesel karena tidak ada jaringan apa lagi mereka berdua sangat tidak adil benar buka reader?
Bck to topik
Setelah melihat sang ayah keluar dari ruangan kerjanya ara mendongak melihat Aro
Perlu kalian ketahuilah meski pun mereka kembar perbedaan tinggi di antara mereka sangat jauh
Jika di ukur ara hanya sebatas dada sang kembaran. Mengingat itu membuat ara semakin kesal
"Bang ini gimana sih?, ara ga mau ketempat nenek" ucap ara menatap Aro
Aro menundukkan kepalanya guna melihat ara "kamu sih pakai acara usil segala kan jadi gini" balas nya sambil menyeka air mata ara
"Tatapikan ara ga tau kalau bakal kayak gini, hiks ara nyesel bang" ucap ara sambil terus terisak
"Ga papa kita jalani aja dulu, kita coba tingal di tempat nenek? " balas Aro sambil membawa ara ke dekapan nya
"Bagai mana hmmm? " tanya nya
Ara hanya menganggukan Kepala nya di dekapan sang abang. Sambil memeluk nya
"Tapi gimana sama anak anak Starla bang? " tanya ara mengingat para sahabat nya itu
"Kalau masalah itu gampang nanti kita bahas bareng mereka" jawab nya
"Ya sudah kembali ke kamar, ganti pakaian mu" tutur Aro namun di balas gelang
"Kenapa hmmm? Mau ayah makin marah sama kita" ucap Aro
"Ga mau lah bang, jangan nyebelin ngapa" sewot ara sambil memukul pundak sang abang
Sementara aro tidak keberatan atas itu ia malah terkekeh melihat tingkah ara itu
"Ya sudah kamu balik ke kamar, abang mau cari ayah sebentar"
"Gendong bang" ucap ara sambil merentang tangan nya minta di gendong
Aro yang melihatnya hanya geleng geleng Kepala. Tadi saja marah marah sekarng manja namun ia tetap menggendong ara ala koala menuju kamar nya
"Yasudah abang keluar kamu mandi, bersih bersih" ujar nya setelah menurunkan ara di kasur
Ara hanya menganggukkan Kepala
Cup
"Abang pergi dulu" lanjut nya setelah mengecup kening ara sambil mengusap rambut ara
Dor selesai sampai ketemu di part berikutnya nya
Tandai kalau ada typo
Butuh saran nickPapay 👋👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Aro&Ara
Teen FictionBukan kisah si badboy&bad girls Bukan juga kisah si good boy&good Girl hanya kisah sederhana tentang sepasang anak kembar yang terpaksa harus meninggalkan kota kelahiran karena selalu membuat kegaduhan "ayah tidak mau tau kalian berdua akan ayah ki...