KALO ADA YANG TYPO TANDAIN YAAH
Selamat membacaa🤗"Makasih ya Bang Erga"
Mata Refa berbinar.Ia sangat berterima kasih pada Erga.bagaimana tidak,selama ini yang merawat kakak nya,Novembria Elisya L Badri adalah Erga,kekasih Kakaknya."Gak papa Ref,udah kewajiban gue.lagian Elisya tetap pacarnya seoramg Erga bagaimanapun kondisinya"Erga tersenyum
"Oh ya,itu temen kamu ajak pulang,kaya nya dia ketiduran di dalam""Makasih banget bang.padahal pada umumnya,jarang ada yang bertahan kalau pacaran sama yang sakit jiwa"Refa memeluk Erga sembari terkekeh miris
"Gue gak akan pernah ninggalin Elisya.karna kita udah janji akan bersama gimana pun kondisinya"Erga membalas pelukan Refa
"Makasih banyak-banyak ya bang"Refa melepas pelukan mereka
"yaudah Refa bawa pulang temennya Refa dulu ya,bay"
Erga hanya mengangguk,menatap kepergian Refa dan temannya itu,Geysya,mungkin Erga akan menemani Elisya 2 jam kedepan,baru akan pulang setelah ceweknya itu tertidur,
Lelaki jangkung itu memasuki kamar Elisya,tempat pacarnya ditahan"tidur ya sayang"Erga mengelus pucuk kepala Elisya.
Dengan sangat cekatan,Erga Merapihkan ruangan yang tadi berantakan karna Elisya mengamuk saat di jenguk oleh Refa,adik nya sendiri.banyak makanan yang berserakan
Pasti teman nya Refa sangat tidak nyaman tertidur disini tadi,batin laki-laki bernama Erga Dirgantara itu.
Butuh 15 menit untuk menyelesaikan nya.kamar tempat Elisya °di tahan°kini sangat bersih dan rapih.
Padahal dia tak perlu membereskannya,karna petugas rumah sakit jiwa lah yang seharusnya membereskan."Erga sayang banget sama Elisya" 1 kalimat sebelum Erga tidur terduduk samping Elisya.
~~o0o~~
"Refaaaa"seorang gadis yang tak lain adalah Geysya berlari kecil ke arah Refa
Sang pemilik nama hanya menoleh sebentar pada sang pemanggil namanya lalu kembali menatap ke depan,menuju kantin.
"Kok lo ninggalin gue sih?!"Geysya berusaha menyamakan langkah kakinya dengan Refa nafasnya menderu-deru.
"Kenapa?"tanpa memberhentikan langkahnya,Refa menoleh kembali pada Geysya.
"Nih buat lo"Geysya menyerahkan 2 paper bag pada Refa"yang ungu dari ka Dafa,kalau yang ini dari Arsen"
"Refa menerima paper bag itu dengan wajah heran Arsen?,kalau Dafa ia sudah terbiasa mendapatkan paper bag dengan isi dan warna yang berbeda-beda,tapi kalau Arsen.....ia sama sekali tidak tau siapa Arsen,dan kenapa pula ia harus mendapat kan paper bag dari Arsen,orang yang selana itu tidak dikenalinya
"Arsen siapa?tanya Refa sembari duduk di bangku kantin.
"Lah masa lo gak kenal Arsen"Geysya menatap Refa heran lalu berdiri dari bangkunya untuk memesan makanan.
"Nanti yang Arsen-Arsen itu gue kasih tau abis gue mesen makanan".
Gadis bernama Refandra itu mengangguk,mengeluarkan hp berlogo apel tergigit miliknya.Ia menscroll tik-tok,itu loh aplikasi viral,dengan sesekali membuka whatsapp,walau tidak ada yang memberinya pesan selain Dafa,itu pun tidak ia jawab.
"AIM KOMBEEK,pasti Refa kangen kan sama gue"suara geysya yang sangat melengking memenuhi seantero kantin.
"Bukan temen gue sih"Refa mendelik ketika seluruh kantin menatap ke arah mereka."jadi Arsen itu siapa?".
Geysya menarik nafasnya dalam-dalam,seakan-akan ingin menceritakan sebuag kisah rahasia negara yang tidak boleh didengar dengan siapa pun"ja-"
"Cepet bego!"cercanya,tak lupa ia menempeleng kepala sahabatnya itu.
"Ck!,iya ini gue mau cerita huh"ucap Geysya"jadi Arsen itu anak kelas 11 IPA 3,dia itu makhluk pindahan dari pluto"
Refa masih menyimak cerita Geysya sampai ia tak sadar bahwa ia sedang di bodohi Geysya.
"Karna dia ingin tau bumi itu seperti apa makannya dia pindah ke bumi"Geysya melanjutkan cerita nya sembari menggeser layar ponsel nya.
"Owh jadi Arsen itu makhluk-"Refa menghentikan ucapan nya ia tersadar bahwa saat ini dia sedang di bodohi geysya.
"GEYSYAAA!!!,lo bodohin gue ya"teriak Refa yang tak terima di bodohi oleh Geysya.
Geysya menutup telinga nya"lo kalo teriak bisa gak sih gak ditelinga gue penging tau"
"Ya abis nya lo duluan yang mulai"ucap Refa"sekarang lo kasih tau gue Arsen itu siapa,dan kenapa dia ngasih barang ke-"Geysya membekap mulut Refa
"Ih lepas"Refa menarik tangan Geysya menjauh dari mulutnya.
"Apaan sih lo asal tutup mulut gue"cercah Refa tak terima,tapi malah mendapat tatapan daru Geysya,seakan-akan sedang memberi isyarat.
Refa melirik kedepan,ia melihat seorang cowok sedang berdori dihadapan nya,lalu ia melirik ke arah Geysya.
"Itu si Arsen"bisik Geysya yang sadar akan wajah Refa yang nampak binging
Gadis bernama Aprilia Refandra L Badri ini menatap Arsen dari atas sampai bawah dengan mimik wajah tercengang campur malu.ganteng,batin Refa
"Hai,Refandra?"sapa laki-laki jangkung yang tak lain adalah Arsen.ia memanggil nama Refa bukan untuk memastikan yang di depan nya ini Refa atau bukan,melainkan ia sedikit bingung mengapa Refa menatap nya seperti itu.
"Eh,eeeee itu!eh,halo"jawab Refa gelagepan
"Gue duduk di sini boleh?"tanya Arsen.
Eh boleh-boleh sok aja!"jawab Geysya karna Refa tak kunjung menjawab Arsen.
Cowok yang bernama panjang Asen sagara pun duduk dengan senang hati"
Lo tadi nanyain kan,siapa Arsen?,tuh sekarang yang lo tanyain ada di depan lo"Arsen tersenyum.
"Eh,eum,i-iya.lo anak baru ya?"tanya Refa"soal nya gue kok gak pernah liat liat lo sih?"
Arsen menggeleng"Bukan,gue disini dah lama kali,masa gak tau?waktu MOS inget gak?".
"Dih masa lo gak tau Ref?! Arsen yang waktu MOS cari masalah sama ketua osis lhooo"ucap Geysya pada sahabat nya itu
Refa yang sedang mengingat-ingat itu pun menggeleng"lupa,eh antara lupa atau emang gak merhatiin sih!"
"Huh,iya lah Refa inget nya kan cuma Eigen Putra Bahtiar doang!,kadang gue aja di lupain"ucap Geysya sembari memakan mie ayam nya yang baru datang.
"Eigen yang sekelas sama lo Ref?" tanya Arsen memastikan,Refa hanya mengangguk ia tak dapat menjawab Langsung karena sedang mengunyah
"segitu sukanya ya sama Eigen? sampai taunya dia doang"tanya Arsen ia tersenyum kecut
"Uhhh BANGET sih!! setiap hari gak pernah absen ceritain ke gua tentang Eigen" Gambar Geysya yang dibalas sikutan oleh Refa.
"Kalau misal gue ngejar lo,masih ada kesempatan gak?" Wajah Arsen mendekati wajah Refa " soalnya gue suka sama lo !"
Reva bungkam
YOU ARE READING
Remember
Teen FictionWajah gadis itu sudh sangat pasrah,seakan-akan ini yang pertama kalinya ia begini,keringat dingin mencucuri wajahnya. ''oke,gua terima'' mata sang gadis membulat tak percaya ,ia pikir perjuangan nya akan sangat sia-sia.Ia tak percaya akan...