Prolog

0 1 0
                                    

   "Pesawat pribadi Kelie akan landing pukul 19.50 . Saya harap kalian mengawasinya, jangan sampai dia tau jika kita mengincar sertifikat perusahaan KLA Company." 

Seorang pria berusia sekitar 30 tahunan duduk dibangku khusus untuknya dan memberikan perintah kepada anak buahnya.

"Baik bos! Kami akan menjalankan tugas sesuai rencana, kami permisi."

Dua orang yang berpakaian hitam dan rapi menyusuri bandara. Mencari seseorang yakni adalah targetnya.

"Kami sudah menemukannya."  Ucap seseorang berpakaian hitam sambil memencet tombol earphone ditelinganya.

"Bagus. Lakukan sesuai rencana." Jawab seseorang disebrang sana.

"Apakah itu tak terlalu kejam bos?." Tanya seseorang berpakaian hitam dengan nada meragukan bosnya.

"Lakukan saja! Atau keluargamu yang menjadi taruhannya?." Jawab sang bos sambil tersenyum smirk disana.

"B-baik bos."

Dua orang berpakaian hitam itupun mengintai seorang wanita yang berusia 32 tahun yang sedang menarik koper dan menenteng sebuah tas kecil berisi stopmap.

"Kau pura pura menabraknya. Aku akan datang dan berpura pura sebagai petugas keamanan." Ucap pria berpakaian hitam 1.

"Baiklah." Jawab pria berpakaian hitam 2.

Pria berpakaian hitam 2 mulai melancarkan aksinya.

Bruk..

"Eh.. maaf nyonya. Saya sedang terburu buru, jadi tidak melihat anda." Ucap pria itu sambil membantu wanita itu membereskan stopmap yang berserakan.

"Tidak masalah, saya juga terburu buru." Jawab wanita itu sambil menerima stopmap yang disodorkan oleh sang pria berpakaian hitam 2.

Saat menerima stopmap itu datanglah petugas  keamanan menanyakan apa yang terjadi karna tadi lumayan kacau.

"Maaf ada apa tadi?" Tanya pertugas keamanan itu mengalihkan perhatian sang wanita. (petugas keamanan tersebut adalah pria berpakaian hitam 1)

"Tidak ada apapun pak, tadi hanya kecelakaan kecil saja." Ucap wanita itu tak sadar jika salah satu stopmap diambil oleh sang pria berpakaian hitam 2.

"Baiklah nyonya, saya permisi." Ucap petugas itu dibalas anggukan oleh sang wanita.

Wanita itu memasukkan stopmap kedalam tasnya semula tanpa melihat ada yang kurang.

Sang pria berpakaian hitam 2 pun berpamitan dan melenggang pergi dengan stopmap yang diselipkan kedalam bajunya.

Wanita itu berjalan tergesa gesa dan memasuki mobil mewah berwarna hitam. Ia tak sadar jika salah satu stopmap nya telah dicuri.

"Mama pulang.." Wanita tadi memasuki rumahnya dengan wajah yang penuh keringat.

"Mamaa!" Teriak dua anak kecil yang berbeda jenis kelamin itu berlari memeluk mamanya.

"Lisa kangen banget sama mama" ucap anak kecil perempuan yang berumur 6 tahun.

"Regan juga kangen sama mama" anak laki laki berumur 7 itupun berucap.

"Mama juga kangen kalian nakk" ucap wanita itu mencium kening kedua anaknya.

"Yaudah mamah mau naruh barang dulu ya.." ucap wanita itu.

Saat ia menaruh barang dimeja ruang kerjanya ia tersadar jika salah satu stopmap nya hilang. Tanpa ia sadari ada seorang pria berpakaian hitam yang sudah berada dalam ruang kerjanya.

Pria berpakaian hitam itu menusuk wanita itu menggunakan pisau dibagian dadanya.

Seseorang yang melihat adegan itu melalui cctv yang disambungkan dengan perangkat komputernya tersenyum penuh kemenangan.

"Matilah kau Kelie Adeline! Hahahaha!." Ucapnya tertawa.

"Sebentar lagi, aku akan menguasai perusahaan KLA Company milikmu itu, rasakan neraka yang sudah tuhan siapkan untukmu." Sambungnya.

Kelie. Wanita yang ditusuk itu adalah Kelie. Istri dari Aris Adika. Ibu dari dua anak yang bernama Regan Zalla Adika dan Alisa Zella Adeline.

Kelie adalah sosok ibu yang sangat baik, ramah, dan sangat perhatian kepada anaknya. Dia adalah wanita karir yang sangat kaya juga cerdas. Sayangnya ia memiliki 1 adik yang iri dan benci kepadanya.

"T-tolong" Kelie meminta tolong dengan nada yang sangat lemas. Mungkin tak ada yang bisa mendengarnya.

Kelie berharap Tuhan memberikan keajaiban supaya ia tidak mati saat itu. Tapi kehendak Tuhan memang lain. Ia kehilangan kesadarannya.

Regan dan Alisa pergi keruang kerja sang mama. Berniat ingin meminta dibuatkan bubur kesukaan mereka. Mereka terkejut saat melihat mamanya terkapar dilantai dengan darah yang bercucuran diarea dadanya.

Alisa menangis histeris. Begitu juga dengan Regan.

"MAMA!!! BANGUN MAA!! HIKS." teriak Regan.

Alisa mencabut pisau yang ada di dada Kelie bersamaan dengan Aris yang memasuki ruangan itu. Aris sangat terkejut. Pikirannya tak karuan melihat apa yang ada didepannya.

"APA YANG KALIAN LAKUKAN!" Bentak Aris menghampiri dua anaknya.

"KALIAN MEMBUNUH IBU KALIAN SENDIRI?! DASAR ANAK IBLIS! PERGI KALIAN DARI SINI!"  Aris yang naik pitam menendang dua anak kecil itu dan mengusir mereka dari rumah mewah berlantai 4. Lebih tepatnya mansion.

"Hiks.. pa.. bukan aku sama Alisa.." Regan menangis mendekat ke arah ayahnya.

"JANGAN MENDEKAT!, SAYA TIDAK SUDI MEMPUNYAI ANAK SEPERTI KALIAN! PERGII!!!" Sentak Aris.

"Papa.." panggil Alisa yang tak didengar oleh siapapun.

Regan menggandeng tangan adiknya dan pergi meninggalkan lingkungan rumah mewah itu.

Mereka berjalan sampai larut malam. Mereka tidak punya tujuan. Tapi Tuhan memberikan mereka pertolongan melalui seseorang berhati malaikat yang membantu mereka.

"Hei nak..." Panggil wanita berusia 29 tahun.

"Kenapa malem malem berdua dijalan sepi kaya gini? Bahaya tau. Ayo tante antar pulang kerumah, rumah kalian dimana?" Tanya wanita itu.

"K-kami diusir dari rumah Tante" ujar Regan.

"Astaga! Kenapa bisa? Sini masuk mobil Tante dulu, diluar dingin." Wanita itu menggandeng tangan Regan dan Alisa.

Regan dan Alisa menurut saja karna mereka masih kalut dengan kejadian tadi.

Regan menceritakan kepada wanita itu. Wanita itu merasa iba pada dua anak kecil yang tak berdosa itu. Ia tak habis pikir dengan ayah dari anak anak itu.

"Yaudah kalian ikut Tante pulang aja. Nama Tante Julliana, kalian panggil mama aja ya.." ucap Jullia lembut sambil mengusap air mata Alisa.

"Ma-maa..." Ucap Alisa terbata bata. Ia paham Karna ia termasuk anak dengan IQ tinggi.



Alisa's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang