Revalgam, cowok yang tinggi seperti harapan orangtua itu, tengah berangkat sekolah dengan motor beat kesayangannya. Berangkat terlalu pagi membuatnya mau tidak mau menunggu di depan gerbang yang belum dibuka.
Sesekali Reval bersenandung sambil memainkan hpnya. Hingga akhirnya datang seorang cewek dengan memegang gembok pagar. Cewek itu kemudian membuka ponselnya, menelpon seseorang. Cewek itu terlihat berbicara dengan seseorang tapi ga bisa di dengar Reval karna memang jarak mereka yang agak jauh.
Reval memperhatikan cewek itu dengan seksama hingga akhirnya pandangan mereka bertemu.
"Mau duduk?" Tawar Reval tanpa suara.
Cewek itu menghampirir Reval, "gue ke apotek disana, dan kalo pak Dani datang, bawa dia ke uks." Ucapnya dan pergi meninggalkan Reval yang kebingung nan.
Reval melihat cewek itu yang menyebrang menuju apotek. Ga lama suara pagar gerbang kebuka. Reval segera mendorong motornya memasuki parkiran motor disekolah. Sudah selesai memarkirkan motornya Reval segera menghampiri pak Dani. Pak Dani terlihat pucat.
Reval seketika ingat pesan cewek tadi.
"Pak Dani sakit kah? tadi ada cewek bilang ke saya, harus bawa bapak ke uks."
Pak Dani balik natap Reval lalu tersenyum "iya dek, saya agak gak enak badan. nanti sebentar saya ambil obatnya di uks."
"Ga bisa pak, harus sekarang pokoknya, ayok pak saya antar!"
°°°°°
"Haah..haahh.."
"Lo lari-lari kesini?" tanya Reval melihat cewek tadi yang napasnya terengah sambil memegang pintu.
"Neng ngapain lari-lari?" giliran pak Dani yang nanya.
Cewek itu mendekat dan menaruh sekantung plastik yang berisi obat-obat ke atas nakas.
"Saya kan tau riwayat penyakit bapak. Mending bapak istirahat aja dulu disini. Obat nya yang diplastik ya pak, bukan yang di uks." Kata cewek itu.
Reval cuma diem menatap cewek itu dengan seksama.
"Saya pamit ya pak, mau balik ke kelas." Kata cewek itu ke pak Dani.
"Lo gak balik?" tanya nya ke Reval.
°°°°°
Reval berjalan sambil mengamati cewek itu yang berjalan di depannya. Cewek itu kelihatan cuek dan tidak memberi penjelasan atau apapun tentang tadi. Sungguh cuek tapi cantik.
Cewek itu berbelok memasuki rungan kelas yang bertuliskan 11 IPA 1. Reval diam melihat cewek itu masuk kelas dan menaruh tasnya. Kemudian cewek itu keluar kelas lagi.
Pandangan Reval dan cewek itu bertemu.
Reval tersenyum ramah, "kelas 11 IPS 2 dimana ya?"
"Kalo murid baru ke ruang kepsek dulu."
"Gue bukan murid baru, minta anter aja, boleh?"
Cewek itu menggeleng, "oh lo tau dong kelas lo sendiri dimana." Cewek itu berbalik dan pergi ninggalin Reval.
Reval terkekeh melihat cewek itu, "dingin ya."
°°°°°
"Kenal cewek yang rambut panjang terurai gak?"
"Banyak lah anjir! Yang jelas cok!" Jawab Zidan.
"Kelas 11 IPA 1, pokok nya cantik. Kenal ga?"
"Callie kah? yang pendek?" Tebak Akmal.
"Gak pendek sih, yang cuek gitu"
"Marsha? Jangan- jangan?" tebak Zidan.
"gue gak tau namanya tapi tau orangnya hehe" ucap Reval sambil nyengir.
Zidan sudah mengangkat tangan ny bersiap menggeplak.
"EH ITU TUH! YANG ITU!" Reval menunjuk ke arah cewek itu yang sedang berjalan.
"Njir bener kan, yang itu" ucap Zidan melihat ke cewek itu.
"Iya yang itu maksud gue"
"Ohh itu mah Marsha, si wibu" ucap akmal.
"Dia suka anime ternyata"
"Lo dari goa ya Pal, baru tahu tuh cewek" ucap Zidan.
Reval langsung berdiri meninggalkan teman-temannya dan menyusul cewek itu.
"Kampret emang repal anj" ucap Zidan.
"Sabar bro, emang kampret tuh bocah main pergi aje" Akmal merangkul Zidan.
Reval berdiri menghalangi jalan cewek itu, Reval tersenyum manis, berbeda dengan cewek itu yang cuma menatap Reval datar.
"Marsha kan?" tanya Reval.
Cewek itu hanya mengangkat alis nya singkat sebagai balasan. "Kenapa?"
Reval mengangguk dan menampakkan senyum terbaiknya.
"Hai Marsha, gue Reval. mulai sekarang gue bakal deketin lo."
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Week Away | DELSHA
Fanfiction"Kalo gitu, berarti lo tau dong kelas lo dimana" "Dingin ya" ⚠Disclaimer⚠ Genderbender. Nonbaku. Semua yang berkaitan dengan cerita ini hanya fiksi ya!!!.