5 minggu berlalu dan sudah hampir 2 bulan sejak Akai Ryuu menghilang, hanya barang-barang mereka yang berhasil di temukan oleh tim penyelamat.
Subaru dan Leo ikut mencari tim Akai Ryuu, wilayah pencarian juga sudah di luaskan, tim sensor juga sudah memakai teknik terkuat bahkan mereka juga sudah memakai anjing pelacak dan alat pelacak canggih lainnya.
Hasilnya sama saja, mereka tidak bisa menemukan orangnya melainkan hanya barang-barang mereka. Senjata, jubah, dompet, peluru dan barang-barang mereka lainnya sudah ditemukan tetapi tidak dengan orang-orangnya.
Leo dan Subaru pun memutuskan untuk menyudahi pencarian mereka yang sudah berlangsung hampir 2 bulan itu.
"Sudah hampir 2 bulan kita mencari dan tidak ada hasil lagi selain barang-barang mereka. Sesuai apa yang tertera dalam peraturan, 'Jika seorang/satu tim menghilang dalam misi dan tidak ditemukan dalam jangka waktu 1 bulan atau lebih, maka akan dinyatakan menjalankan misi abadi.'." kata Subaru saat ia bersama tim penyelamat.
Misi abadi di sini bermakna meninggal dunia dalam misi dan akan di anggap sebagai pahlawan veteran.
"Takeshi, maaf jika kami harus melakukan hal ini." kata Leo memegang ponselnya yang ternyata tersambung dengan Takeshi.
"Ya, tidak apa. Aku sudah tidak bisa melakukan apapun sekarang, istriku sakit, anak-anakku menghilang. Aku tidak bisa melakukan apapun lagi dan hanya bisa menerima kenyataan." jawab dari seberang telefon, suaranya terdengar serak dan ada kesedihan di suaranya.
Leo prihatin dengan keadaan keluarga Takeshi sekarang. Anak kembar tertuanya pergi bersama orang lain dan tiba-tiba saja tidak bisa di hubungi, istrinya sedang sakit keras dan masih belum sadar hingga terakhir anak kembar satunya menghilang bersama rekan-rekannya saat dalam misi.
"Kita kembali ke Holymizu dengan barang-barang mereka dan—" Subaru menghentikan kalimatnya saat dia mendengar sesuatu dari balik semak-semak.
"Tolong." suara lirih itu mengundang Leo untuk memeriksanya, setelah mematikan panggilan, dan dia terkejut dengan keadaan orang yang ia temukan.
"Tolong...mereka...benar-benar monster." kata orang itu menarik kaki Leo seakan meminta tolong padanya.
"Siapa yang kau maksud? Dan bukan kah kau...salah satu anggota Bintang Hitam bukan?" tanya Leo saat melihat tato bintang berwarna hitam di leher orang itu.
"Ya, dan saya ingin menyerah karena bawahanmu yang seperti monster itu. Mereka bukan manusia normal dan dia membunuh kapten kami." Subaru semakin tertarik dengan pembicaraan mereka dan dia pun ikut dalam percakapan tersebut.
"Kapten kalian itu bawahan pimpinan kalian bukan?" orang itu mengangguk dan saat dia mendengar suara ranting terinjak dari belakangnya, dia mengambil paksa pistol milik Leo dan menembak dirinya sendiri.
*dor!
"Hey!" terlambat karena orang itu sudah pergi dan sangat mengejutkan bagi saat melihat beberapa orang datang.
"Kalian!" 6 orang itu melihat ke arah depan mereka dan satu orang lagi yang ada di gendongan orang yang paling depan sepertinya terluka parah, terlihat dari darahnya.
Dari penampilan mereka yang penuh lumpur, tanah, darah serta luka hampir di seluruh tubuh, terlihat jika mereka baru saja melalui pertarungan yang panjang.
"Akai Ryuu!" ya, mereka adalah Akai Ryuu yang sudah di cari selama hampir 6 bulan dan orang yang ada di gendongan itu adalah Deryn, yang menggendongnya adalah Riku.
"Akhirnya kalian kembali, kalian kemana saja 2 bulan ini?" tanya Leo mendekati mereka dengan perasaan gembira dan haru karena Akai Ryuu kembali dengan selamat, mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terungkap #NewVersion (Complete)
FanfictionStatus : Tamat Terungkapnya identitas dari seorang pemuda yang memiliki banyak sekali rahasia. ### Jika ada kesamaan mohon dimaafkan. Karakter milik ©BandaiNamcoEntertaiment.Inc Amy hanya meminjam karakter dan cerita hasil pemikiran Amy. Publish :...