1. Budak cinta

134 37 2
                                    

Yuhu.....

Ini cerita kedua aku setelah Violette^.^

Semoga suka(◍•ᴗ•◍)

Semoga suka(◍•ᴗ•◍)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Brak

Suara kertas yang bertemu dengan meja terdengar keras. Membuat suasana rapat ini semakin menakutkan.

Raphaella Asteria, gadis berusia 18 tahun itu tetap memasang wajah tenangnya.

"Saya tidak setuju tuan putri!!" ucap seorang pria yang melempar kertas tadi.

"Walaupun pedesaan, uang yang putri cantumkan tidak mencukupi!!" protes nya lagi

"Duke Rhett, tolong duduk kembali. Anda tidak sopan kepada tu-"

"Walaupun anda tuan putri, anda tidak bisa seenaknya memotong uang rakyat seperti ini!" Duke Rhett memotong ucapan pria yang berdiri disamping Raphaella.

Hening.

Suasana rapat yang biasanya membosankan kini menjadi lebih ramai. Itu karena sekarang, bukan lagi Raja Argus yang memimpin kerajaan melainkan putri sulung nya, putri Raphaella Asteria.

Mereka tidak menyangka, putri yang dirumorkan bagaikan malaikat karena parasnya adalah orang sekeras ini soal politik.

"Kenapa saya tidak bisa?" Raphaella mengeluarkan suaranya.

"Walaupun hanya sementara, saat ini tahta ada ditangan saya. Jadi-" Mata permata berwarna hijau itu memindai semua anggota rapat.

"Mau saya tambah ataupun kurangi uang setiap wilayah, itu ada dibawah kendali saya" Raphaella tersenyum manis.

Duke Rhett terdiam, perlahan duduk kembali ke kursinya.

"Tolong dengar!!"

"Seperti yang anda sekalian ketahui, Kerajaan kita ini sudah diambang kehancuran" para anggota menyetujui dalam hati

"Bukan hanya karena kekeringan dan kekuatan Kerajaan yang melemah, faktor pemborosan juga ikut mendukung alasan kenapa Kerajaan Asteria menjadi diambang kehancuran" suara tegas itu terdengar seperti tidak ingin dibantah.

"Apalagi saya tau, banyak bangsawan yang memakan uang rakyat" Tidak sedikit dari mereka menegang mendengar perkataan gadis itu

"Dan ya-"

"Tentu saja saya sudah menyiapkan hukuman, jangan pikir orang yang sudah membuat rakyat ku menderita akan lolos dengan mudah" Raphaella sekali lagi tersenyum.

"Baiklah, rapat hari ini selesai. Dan tolong berikan laporan keuangan setiap wilayah dengan baik dan jujur" Raphaella menekan beberapa kata.

Dan begitulah rapat kerajaan berakhir.

Melihat semua anggota rapat sudah keluar, Raphaella menghela nafas sebelum berdiri.

"Hah, baru 6 bulan tapi aku sudah mau mati rasanya" Raphaella berjalan keluar ruangan diikuti pengawal setianya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙍𝙖𝙥𝙝𝙖𝙚𝙡𝙡𝙖 : Let Me Alone Please! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang