TWO

153 18 3
                                    

-Seoul, 12/06/2021-

Awan hitam tengah menyelimuti kota Seoul sejak pagi ini. Nampaknya, matahari enggan menampakkan diri untuk sekedar bertegur sapa dengan awan. Menyebabkan beberapa orang yang saat ini memenuhi hampir keseluruhan jalanan Seoul khawatir akan terjadinya hujan. Ramalan cuaca mengatakan bahwa akan terjadi hujan lebat saat siang nanti.

Namun, seperti halnya perasaan manusia, ramalah cuaca pun dapat berubah ubah tanpa kita tau sebelumnya. Untuk yang memang percaya dengan ramalan cuaca yang disiarkan di TV Nasional pagi ini, membawa serta payung saat akan keluar rumah, akan tetapi, tentu ada saja oknum yang tidak mempercayai ramalan dan nekad berangkat dengan atau tanpa payung ditangan mereka. Begitu pula dengan pemuda pemilik senyum kotak yang saat ini tengah menikmati sarapan paginya di sebuah cafe milik sahabatnya sedari ia masih SMP ini tidak mempercayai ramalan cuaca, oleh karna itu ia berangkat ke kantor tanpa mengikut sertakan payung dengannya.

Seseorang menghampiri pemuda yang tengah asyik menyeruput americano panas miliknya. "Hey, Tae. Tumben sekali kau jam segini sudah sarapan?"

"Hey, hyung. Iya, hari ini ada client penting yang harus aku temui. Ia orang yang sangat sibuk, jadi harus pagi pagi sekali aku sudah tiba di kantor, hyung." Jawabnya memperlihatkan senyum kotak yang membuat hati para wanita dan pria meleleh

"Client atau client? Client seperti apa 'sih?" Selidik seseorang yang ternyata merupakan si sahabat sekaligus pemilik cafe tempat Taehyung menikmati americano dan croffle sebagai menu sarapan pilihannya pada pagi mendung ini.

"Haish, hyung. Client ya client. Memang client ada jenisnya lagi?" Gerutu Taehyung yang membuat sahabatnya itu gemas sendiri

"Aigoo, aigoo.. Arrasseo. Kau habiskan saja sarapanmu itu. Kau satu satunya pelanggan di cafe ku yang datang sebelum waktu buka. Beruntunglah kau karna aku sajangnim nya." Ujar sahabatnya sembari mengusak gemas rambut Taehyung yang lebat itu

"Yaakk, SeoJoon hyung! Rambutku jangan di acak acak. Aku sudah merapikannya sebelum kesini tadi. Haishh.." Ujar Taehyung mempoutkan bibirnya lucu, merapikan kembali rambutnya yang di acak oleh sahabatnya tadi

Terdengar tawa renyah dari sahabatnya yang kita ketahui bernama SeoJoon, Park SeoJoon. Pemuda tampan kelahiran tahun 1988, pemilik cafe ternama yang terletak di pusat kota, tergabung dalam sebuah squad yang diberi nama Wooga Squad, dengan Taehyung sebagai anggota termuda.

"Ne, ne, tuan perfeksionis tampan terverifikasi. Kau lanjutkan saja sarapanmu, pelan pelan jangan terburu buru begitu, waktumu masih banyak. Aku ada di meja kasir sementara menunggu kasirku datang bekerja." Berjalan menjauhi Taehyung tanpa menunggu jawaban dari pria itu

Taehyung melihat arloji klasik peninggalan sang ayah yang menunjukkan pukul tujuh lewat tujuh belas menis. Melanjutkan acara menyeruput americano nya sembari melihat sebuah foto yang menjadi lockscreennya, masih dengan senyum kotak menghiasi wajahnya.

Sementara itu..

.

.

.

Terdengar suara gemericik air yang jatuh dari shower di kamar mandi. Seseorang dengan bahu selebar samudra, punggung indah bak pahatan patung dewa Yunani, pinggang ramping dan kulit mulus tengah menikmati kegiatan mandi paginya.

Terdengar ketukan dari arah luar kamar mandinya. "Jin-ah, aku ada urusan sebentar, nanti kau tunggu aku ya, jangan berangkat sendirian. Tidak lama, hanya sebentar. Akan ku kabari lagi via ktalk."

Seokjin menutup katup shower nya, meraih bathrobe membuka pintu kamar mandi, terlihat bahwa saat ini Yoongi tengah berdiri di depan pintu kamar mandinya.

MY FANBOY IS MY BOYFRIEND || TAEJINWhere stories live. Discover now