Kisah Berawal

721 27 5
                                    

Yang aku tahu, manusia itu punya hati mulia. Jiwa yang lembut. Pikiran yang cerdas. Bisa merasakan berbagai macam emosi. Dan yang teristimewa, punya akal budi.

Hei, kamu! Ya, kamu! Manusia yang kusebut sebagai makhluk paling sempurna tadi. Kumohon, ijinkan aku untuk bercerita. Setidaknya agar kamu tahu bahwa aku ada. Bahwa aku juga punya rasa, hati, jiwa, dan cinta.

Aku adalah sebuah patung manekin yang sangat cantik. Kecantikanku melebihi kriteria standar manekin lainnya. Begitulah aku menganggap diriku setiap kali mendengar decak kagum para pengunjung butik yang melihatku di etalase. Awalnya aku tidak peduli dengan penampilan diriku, tapi setelah pria pemilik butik tempatku berada tidak pernah menganggapku ada, barulah aku ingin dipandang cantik olehnya.

Aku tidak tahu kapan tepatnya aku hidup dalam ragaku sebagai manekin saat ini. Hampir semua yang dimiliki manusia ada padaku. Aku bukanlah benda mati. Aku bisa berbicara dengan bahasaku. Aku bisa bergerak dengan gayaku.

Mungkin karena keinginan yang begitu kuat untuk diakui keberadaannya oleh pria tampan itu, entah kenapa hal-hal magis nan manis tiba-tiba mulai bermunculan datang membantuku. Mendorongku mendekati cinta. Mendorong pria itu merasakan cintaku.

Terima kasih untuk keahlian tangan seorang pengusaha mainan yang telah mencetakku dengan penuh detil dan kehati-hatian hingga aku terbentuk. Dari sanalah asal-usulku tercipta. Dari sanalah takdirku bermula. Sebagai manekin.

Oh ya, akulah satu-satunya yang mengerti manusia di duniaku. Tidak ada manekin lain yang bisa kujadikan teman. Kemampuan mempelajari segala sesuatunya kudapat dengan cepat berkat adanya pemahaman akan sesuatu yang datangnya entah darimana. Manusia menyebutnya dengan istilah intuisi. Kira-kira seperti itu.

Sungguh sangat mengesalkan menjadi tokoh yang hanya bisa memandang orang yang disukainya tanpa pernah sedikitpun dipandang olehnya. Sayangnya, aku belum tahu cara untuk mengubah hal ini. Cara untuk mendapat perhatiannya.

Aku menginginkan dia mengisi hatiku yang sepi ini. Aku ingin dia peduli padaku. Walau dia tak bisa mendengar suara teriakanku, walau dia tak bisa membalas rasaku, aku ingin pandangannya selalu tertuju padaku. Bahwa aku ini nyata. Aku ini ada di depannya. Merindukannya. Mencintainya.
Cinta tak terbalas tidak boleh terjadi dalam ceritaku. Aku lebih suka akhir yang bahagia. Walau tidak seperti cerita cinta lainnya yang normal, aku percaya cintaku tidak biasa-biasa saja.

Jadi, sudikah kalian mendengar kisahku? Kumohon...

Darling MannequinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang