Menjadi cucu satu-satunya dari keluarga Yakuza bukanlah hal yang mudah.Jeongin sering kali absent di kelas karena urusan pekerjaan turun-temurun itu, tak bohong─ jujur saja awalnya Jeongin tak begitu suka menjadi ketua Yakuza.
Namun lama kelamaan, Jeongin mulai mencintai profesinya sebagai bos Yakuza di Jepang, seorang bos mafia.
Dan lambat-laun ia mulai tak perduli soal sekolah, ia sering tak hadir di kelas untuk pelatihan bela diri juga untuk menghadiri pertemuan penting.
Jeongin sampai sekarang masih sekolah itupun karena ayahnya dan pihak keluarga ayahnya ingin Jeongin jadi anak yang berpendidikan.
Kalau ibunya dan pihak keluarga ibunya sih terserah Jeongin saja asalkan tugas Jeongin sebagai seorang bos harus terlaksana dengan baik.
" Oi Jeo."
Jeo yang tadinya sedang asik dengan dunianya sendiri itu menoleh dengan benang wol yang kusut di kakinya.
Jeongin yang tengah berbaring dengan posisi miring dan tangan yang di tekuk menahan kepala pun tersenyum, Jeongin tersenyum melihat kelakuan si kucing yang ia temukan 4 hari yang lalu.
" Appa dan mama tuh lucu ya."
Kucing itu kembali pada kesibukannya bermain benang wol─ terlihat tak perduli dengan Jeongin membuat remaja 18 tahun itu merotasikan matanya malas namun ia tetap melanjutkan sesi curhatnya.
" Appa di Korea, mama disini tinggal sama sobo. Mereka dulu bikin aku dimana dong ya? Habis bikin aku mereka pisah lagi gitu?"
Ya, memang. Ibunya Jeongin atau yang lebih akrab di panggil nona Ōzora oleh para antek-antek itu tinggal bersama nenek Jeongin.
" Tapi.. appa orangnya setia, eum.. apa karena mama itu cewe yakuza ya? Bos lagi─ dulunya sih. Apa karena itu appa takut kalo mau selingkuh?"
" Agak ngga adil, mama disini punya banyak lelaki simpanan tapi appa ga punya wanita lain."
" Bahkan saat anaknya datang dia malah pergi entah kemana bercinta dengan pria-pria di luar sana. Cih, jalang murahan."
Jeongin terkekeh, kemudian ia tepuk mulutnya sendiri.
" Tapi.."
" Cewe emang ngeri, ga terima di sakiti dan ngga akan pernah sudi tersakiti."
" Itulah kenapa aku pilih buat jadi gay aja, and no one's ever know."
" Cuma kau yang tau aku ini gay loh, diam-diam aku ini suka laki-laki."
Karena jarak Jeo tak jauh dari Jeongin, pemuda berusia 18 tahun itupun menarik kucing putih itu ke dalam pelukannya.
" Nyaw!"
" Galak amat, peluk bentar doang! Raawwrrr!!!"
" Hrrr!"
" Miaan!!" refleks Jeongin langsung lepaskan Jeo dari pelukannya.
Seperti punya dua kepribadian, setelah lepas dari pelukan Jeongin, Jeo langsung tampak senang dan kembali bermain dengan benang wol yang mulai kusut itu.
Jeongin mendengus, "Anjing kau!"
" Nyaw!"
" Iya iya Kucing!!"
Bos yakuza yang ciut dengan kucing? Yang Jeongin alias Raiden Ōzora namanya.
Jeongin melirik jam weker di sampingnya, sudah pukul 9 malam.
Kalau tak ada kerjaan, biasanya Jeongin akan pergi ke club malam namun malam ini Jeongin malas rasanya.
Mungkin karena ia sudah punya Jeo.
KAMU SEDANG MEMBACA
snowdrop ; y.ji × l.fl
Fanfiction' salju pertama di bulan November mempertemukan Jeongin dengan kucing putih itu saat ia dalam perjalanan kembali ke rumah neneknya. Warning ⚠: ─ 800-1500 Words ✒️ ─ Crack Pair 🫂 ─ Yaoi, B×B Area 🏳️🌈 ─ Fantasy 🙀 ─ Mature Content 🔞 ©ddaepch, 24...