━━━━━━━━━━━━━━━━
AKU memutuskan untuk bertanya padanya, orang yang membuatku bingung dalam beberapa bulan.
"Ray?"
Ray menengok, ia memasang muka bertanya.
"... Ray, sebenarnya aku ini siapa?"
Ray hanya menatapnya beberapa detik, kemudian ia memalingkan wajahnya.
"Kau? kau adalah (name)."
Hah?
"Oh- Hahaha! bukan itu maksudku, tapi baiklah."
Percuma kah? aku pikir dia tau.
Yasudah lah, aku akan menikmati kencan kami kali ini.
---
"Eh Ray, coba ini deh! aku mau bonekanya!"
"Baiklah, lihat kemampuanku!"
Sementara Ray berusaha, aku mulai menerima kenyataan.
bahwa, tidak ada yang tau aku ini siapa.
Tapi setidaknya mereka menerima ku, mereka semua.
"Dapat!"
"Wah, terima kasih Ray!"
Ya.. setidaknya.
---
"Kami pulang!"
Ray langsung pergi ke kamarnya, aku.. dihadang Norman.
"Sudah selesai berbahagia? sekarang, aku sudah menemukan caramu untuk kembali."
Aku tak ingin kembali..
"Yaa, mari bicarakan di perpustakaan."
...
"Bunuh dirimu."
"Hah? kau pikir aku gila?"
Norman memijat keningnya, sesekali menghela napas.
"Tidak, memang ini caranya. Kamu tidak akan merasa sakit, tapi nanti kamu akan melihat semua kejadian disaat kamu tidak ada disana."
"Ugh.. aku benci ini. Tapi baiklah, aku harus bagaimana?"
"Supaya kau tidak menyesal, sana kamu bilang dulu sama mereka semua. Nanti temui aku di sungai depan."
Norman meninggalkan ku yang sedang pusing ini.
Rasanya ingin berkata kasar.
Aku pikir kenyataan nya adalah tidak ada yang tau aku siapa, ternyata aku harus bunuh diri.
Huft.. aku tidak mau mengulang masa lalu..
━━━━━━━━━━━━━━━━
KAMU SEDANG MEMBACA
# MALADAPTIVE DAYDREAMING, RAY -
Fanfiction.˚ ₍🗒₎┊..⃗. - Hanya mimpi semata, atau memang itu adalah kenyataannya. [ Story © dearlhaes - - The Promised Neverland © Kaiu Shirai - ] ( Misery'Project )