TY : brother's husband

20.2K 144 9
                                    

chapter ini berbeda dari segi bahasanya dari chapter sebelumnya, menggunakan nama lokal, cheating, 1000+ words

hello, namaku Josefina Yekezhiel . aku umur 25 tahun. aku punya suami dan 1 orang anak yang umurnya 1 tahun, aku menikah sama pacar aku saat aku berumur 23 dan dia berumur 25. pada awal kami menikah memang tidak ada yang aneh, bahkan bisa dibilang sangat mesra

tapi akhir akhir ini, suamiku sering pulang malam dan lembur di kantor. aku orangnya pekaan dan insting aku kuat, bener bener kuat. bahkan 80% insting ku selalu bener

kalau suami aku itu selingkuh...

dari awal pacaran aku emang udah tau kalau cowoku ini gampang bosen, but idgaf. karena aku juga gitu, jadi intinya kita sebenernya sama sama brengsek

tapi gua masih bisa menghargai pernikahan dan perasaan cowo aku.

'ndaa, io mau mamm' pinta anak aku, Tio Yekezhiel

'iya sebentar sayang bunda ambilin yaa' aku menggendong Tio disebelah kiri, dan menggunakan tangan kanan untuk mengambil makanan untuk sang buah hati

'nda, nda elja agi?'
translate : 'bunda, bunda kerja lagi'

'bunda kan setiap hari kerja, tio mau ikut?' tawar ku sambil menyuapinya sop dan nasi

dengan semangat, anak itu menganggukan kepalanya

'io bawa mainan io boleh?' tanyanya dengan puppy eyes, gemes bgt

'apasih yang gaboleh buat kesayangannya bunda?'

kita ketawa bersama, sungguh. melihatnya senang saja sudah ngebuat gua lega

suamiku lagi kerja diluar kota, mungkin lusa akan pulang..















'nda, io mau mam esklim yaa'
translate : 'bunda, tio mau makan eskrim ya'

'okay sayang, nanti kita beli ya kalau bunda udah selesai kerjanya'

Tio cuma ngangguk, tapi mukanya bete

anakku itu bisa dibilang anak yang aktif. tapi dia sudah mengerti tempat dan waktu untuk dia menunjukkan sisi aktifnya itu

seperti sekarang, dia terlihat sangat anteng diatas meja kerjaku, bermain dengan mainan mobil mobilannya dan juga robot

Tio memang gapernah nyariin ayahnya, katanya, bunda dan uncle Taeyong saja sudah cukup. syukur deh

tiba tiba ia merengek dan hampir mengacak ngacak tumpukan kertas yang berada di atas meja kerjaku, tepat disampingnya

'hiks ndaaa, mau ecklimmm' aku segera nggendong anak gua tersayang sebelum dia membuat kegaduhan yang lebih parah

'iya sabar sayang, tenangin diri dulu' pinta ku setelah menurunkannya disofa ruang kerjaku

dia melakukan apa yang aku suruh, seperti menarik buang nafasnya dan juga mengelus elus dadanya. how cute

'sudah tenang?'

'sudah, m-maaf nda, io hiks mau e-ecklim'

'iya sayang, maaf ya bunda gabisa nganterin dulu. jadi kamu sama uncle Taeyong dulu ya?' Tio mengangguk dengan semangat

'Taeyong!'
aku segera memanggil adik dari suami ku sekaligus sekertaris pribadiku itu.

'iya kak?'
tidak perlu waktu yang lama, Pria berambut hitam pekat itu menghampiriku dan Tio.

'maaf menganggu waktumu, saya harap kamu bisa mengantarkan Tio untuk membeli eskrim di toko terdekat, nanti akan saya ganti dengan uang saya' ucapku datar sambil sedikit tersenyum

[M] RandomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang