“Ah,” hembusan kasar yang pertama keluar dari mulut Hanna Ameysa. Siswi yang akan menjadi bagian SMA Nusa Bhakti. Hanna mempunyai cita cita memiliki banyak uang. Sajak sebuah karya seni yang begitu Hanna kagumi. Melangkahkan kaki, memasuki gerbang sekolah dengan wajah datar.
Brum.
Brum.
Beberapa kendaraan roda dua melewati gerbang. Telihat jelas suasana yang berubah total, riuh. Pandangan mengarah pada pemilik montor sport, yang sekarang menjadi pusat perhatian.
Empat montor sport yang dinaiki pemiliknya. “Buset pada ngeliatin berasa cakep gue,” Niki menyisir rambutnya kebelakang mengunakan tangannya.
“Norak. Mereka pada ngeliatin gue kali!” Robin mengedipkan satu matanya. Ahmad Robin laki laki dengan kepercayaan diri penuh. Disusul Satria Niko Gundala, dua sejoli yang memiliki sifat sebelas dua belas.
“Lo berdua gak punya urat malu?” Alvin manusia paling normal diantara mereka berempat. Pemilik rahang tegas dengan badan kekar.
“Dih caper,” ucap Hanna lalu pergi.
“Orang gue ganteng dan gue percaya diri. Emang Lo!” ceplos Niki disambut tatapan tajam Alvin.
“Gue bunuh Lo?” suara berat Alvin mampu membuat nyali Niki menciut dalam sekejap. “Berantem teros, cinlok baru tau rasa.”
Bel sudah berbunyi satu menit yang lalu, tapi keempat laki laki ini tak ada keinginan untuk bergegas memasuki kelas. Gilang, Robin, Alvin dan Niki adalah siswa kelas X yang artinya hari pertama sekolah.
“Pak bos. Kelas gak?”
“Kantin,” jawab Gilang yang diangguki ketiga temannya.
...
Spam next capter.
Kalian tau cerita aku lewat jalur mana?
Buat visual cast menyusul dan jangan lupa Follow yang udah baca.
KAMU SEDANG MEMBACA
TIMER
Teen FictionKisah kehidupan menuju dewasa, berlatarkan siswa siswi SMA Nusa Bakthi yang mengapai tujuan mereka. Suatu hari Hanna Ameysa salah seorang siswi yang terlibat dengan kehidupan badboy sekolah. Galang Haidar. Namanya begitu familiar, pemilik wajah tamp...