OSPEK

32 9 16
                                    

"Drrrtt... Drrtt... Drrtttt" Suara getaran dari Hp saga yang selalu membangunkannya setiap pagi.

"Ahh udah pagi aja, baru juga pules" celotehan saga sambil berjalan menuju kamar mandi.

Selama tiga hari kedepan dia harus lebih pagi berangkat karena dia menjadi salah satu panitia ospek di kampusnya. Saga ikut kepanitiaan karena dia selalu ikut acara-acara kampus, selain itu dia mau mengabiskan waktu di luar rumah.

Sesampai di kampus saga lansung menaruh tasnya di ruang panitia dan melanjutkan ke lapangan menemui teman-temannya yang udah berdiri di depan mahasiswa baru.

"Nah ini senior kita yang paling ganteng dan baik, namanya saga" teriakan rio sambil memperkenalkan saga ke adik tingkatnya.

"Halo adik-adik. Perkenalkan nama saya Saga aditya. Bisa panggil Saga, terimakasih" singkat padat dan jelas. begitu saga aslinya.

"Halo kak" jawaban para maba sambil melambaikan tangan ke saga.

Mereka langsung melanjutkan aktifitas ospek dengan olahraga ringan karena jam masih menunjukan jam tujuh pagi yang di pandu rio dan saga serta beberapa teman lainnya.

Saga memang di kenal pendiam oleh orang yang baru mengenalnya. Karena dia takut di bilang sok kenal dan sok asik. Beda cerita kalau sudah dekat. Saga bisa lebih terbuka dalam hal apapun.

Saga termasuk mahasiswa kupu-kupu (kampus pulang kampus pulang) sejak kecelakaan yang di alaminya setahun lalu yang membuat dia sadar kalau teman yang di milikinya hanya untuk bersenang senang. Sejak saat itu dia memperkecil circle pertemanannya. Dia memilih diam di kamar dari pada harus keluar dengan orang-orang yang hanya mencari ketika butuh saja.

***

"Gaa... Sagaaa... Ayo makan" terdengar suara papanya dari luar mengajak makan malam bersama.

"Iya pa..." Sautan saga dari kamar.

Karena kebiasaan saga yang sering diam dikamar. Tidak begitu dekat dengan orang tuanya membuat suasana di meja makan canggung. Papa dan saga saling fokus ke piring masing-masing tanpa ada percakapan apapun.

"Duluan ya pa..." Ucap saga sambil berdiri dan membawa piringnya ke belakang.

"Iya... " sautan papa sambil menikmati rokoknya setelah makan.

Setelah itu saga lansung menuju kamar. Sibuk dengan laptop dan handphonenya dengan lantunan musik melow di kegelapan kamarnya. Lantunan musik mengantarkan saga ke alam mimpinya tanpa menyadari laptop masih menyala.

***

Berbeda dengan dua hari kemaren dengan keadaan yang kurang tidur saga harus berangkat ke kampus, kali ini dia sangat bersemangat karena ini hari terakhir buat dia mengusik mahasiswa baru.

Saga dan rio selalu berdua dalam hal apapun, satu kampus bahkan jurusan pun sama. Saking kompaknya mereka berdua usil terhadap maba yang terlambat. tidak hanya cowok yang menjadi korban keusilan meraka, cewek pun di bikin nangis.

"Eh kamu yang pakai pita pink, sini!" Tiba-tiba saja rio memanggil cewek yang dari tadi jadi incarannya.

"Kenapa kak?" Sahut mahasiswa baru

"Kamu kenapa terlambat?"

"Aku lama nunggu tukang ojeknya kak."

"Baru juga ospek sudah terlambat, gimana kalau kuliah. Bisa-bisa dosen yang nungguin kamu." Sambung saga sinis.

"Maaf kak." Sahut mahasiswa baru tanpa berani menatap saga.

"Sudah sana. Bergabung sama temanmu di aula." Sahut rio karena ngak tega lihat wajah cewek itu sudah memerah.

Hari terakhir ospek membuat saga kelelahan. Dia harus memeriksa semua berkas karena dia bertanggung jawab atas kelancaran ospek tahun ini.

Setelah selesai dengan surat menyurat saga di tugaskan ketua pelaksana menempel selebaran pengumuman di mading, Saat melirik kertas demi kertas yang ada di mading dia tertuju pada daftar nama mahasiswa baru antar fakultas. Dia membaca semua nama yang terdaftar di fakultas ekonomi terlebih dahulu karena itu fakultasnya.

Tak pernah di sangka nama yang dia kenal ketika SMA, mencoba keras melupakan dan kini tiba-tiba dia membaca nama "KEYLA AMIKO RAIZEL" Membuat dia menarik nafas panjang.

"Ngak mungkin ini dia, kalau dia kenapa dia kuliah di sini? Kenapa aku tidak bertemu dengannya selama ospek?" Saga jadi bertanya-tanya sendiri.

Saga kembali ke aula bergabung dengan teman-temannya yang lagi mengikuti arahan untuk mahasiswa baru dari jajaran kampus. Dia memilih duduk di belakang barisan maba, fikirannya tetap buyar dengan nama yang tadi di temuinya. Matanya menjadi semangat mencari pemilik nama keyla. Tapi dia tak menemui orang yang di kenalnya itu.

***

Sampai ke acara malam puncak inagurasi ospek, pemilihan King and Quenn serta penilaian untuk kakak-kakak senior yang menjadi panitia pelaksana ospek tahun ini.

Siapa sangka saga yang pendiam terpilih menjadi kakak senior paling dingin, cuek dan sombong. Bagi saga itu bukan lah apa-apa terlebih lagi dia sudah tidak fokus ke acara malam itu.
Setelah acara resmi saga lansung menarik tangan rio dan membawanya ke tempat yang lebih sunyi karena dia mau menceritakan apa yang mengganggu fikirannya.

"Kamu ingat keyla?" Tanya saga lansung tanpa basa basi

"Keyla yang waktu SMA?" Sahut Rio

"Iya. Kamu tau dia di sini." Jawab saga

" Disini? Ngapain? Ini kan acara kampus." Tanya rio heran

"Dia kuliah disini. Dia mahasiswa baru tapi aku sama sekali tidak pernah melihatnya ketika ospek." Jawab saga

"Trus dari mana kamu tau kalau dia mahasiswa kampus kita, paling kamu salah orang ga." Timpal rio meragukan saga.

" Sini.. Kamu ikut aku!" Saga menarik lagi tangan rio membawanya ke mading kampus.

"Ini kamu lihat ini!" Saga sambil menunjuk nama keyla.

"Ah itu kan cuma nama saja. Banyak kok orang zaman sekarang yang namanya mirip." Jawab rio

" terserah kamu deh. Pokoknya kamu harus bantu aku cari tau soal anak ini." Tegas saga (Menunjuk kembali nama keyla).

"Iya... Iya... Yuk gabung lagi." Ajak rio sambil melangkah ke teman-temannya yang sedang asyik menikmati musik.

***

" yo, kenapa ya aku selalu jadi kepikiran keyla terus?" Saga memulai percakapan di perjalanan menuju rumah rio.

"Paling kamu penasaran aja, nanti kalau udah tau siapa orangnya juga bakal biasa aja gaa..."sahut rio.

" Tapiii....." Dengan keraguan saga menjawab

" jangan bilang kamu bakal flashback ke waktu SMA mu, ingat itu udah tiga tahun lalu. Ngak mungkin juga keyla juga masih kenal kamu." Belum selesai saga menjawab tiba-tiba rio lansung menyeletuk.

"Kamu kenapa sih ngak pernah berpihak sama aku soal keyla, aku ngak akan memulai lagi kok. Aku udah lupa juga, tapi aku cuma penasaran. Apakah dia keyla yang aku kenal atau bukan." Jelas saga.

Perjalanan mereka kembali sunyi. Sesampai di rumah rio, saga juga lansung pamit pulang karena udah larut malam.

Di perjalanan pulang saga terus saja memikirkan keyla.

***





jangan lupa vote ya,

tinggalkan jejak juga di komentar :)

BATAS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang