"Oh maaf, aku gak sengaja. Soalnya aku lagi buru-buru tadi." Ujar gadis yang bernama Aurora Olivia Maheswari. Kepada seseorang yang tadi dia tabrak.
"Tidak masalah, aku juga bersalah karena tidak memperhatikan jalan tadi." Balas seseorang itu, yang Oliv yakini adalah seorang laki-laki, terbukti dari suaranya terdengar berat dan serak, tapi terdengar indah di pendengarannya.
Mendengar itu Olivia pun yang tadinya menunduk kini pun memberanikan diri untuk melihat seseorang di hadapannya itu.
Deg
'Tampan sekali.' Batinnya menjerit.
Bagaimana batinnya tidak menjerit, kalau laki-laki di hadapannya ini sangat tampan.
"Kau sepertinya anak baru ya?" Tanya laki-laki tersebut dengan ramah.
"Iya, aku anak baru di sekolah ini." Balas Oliv tak kalah ramah.
"Pantas aku tidak pernah melihatmu sebelumnya." Katanya sembari tersenyum. Kemudian dia pun mengulurkan tangannya kepada Oliv. "Perkenalkan namaku Xavier, kebetulan aku ketua osis di sekolah ini." Sambungnya.
Oliv pun menjabat tangan Xavier. "Aku Oliv, salam kenal." Katanya yang juga membalas senyuman Xavier.
Xavier Januartha Maxiem, laki-laki itu adalah ketua osis di sekolah ini.
"Salam kenal juga. Jika kau membutuhkan bantuan apapun, bilang saja padaku, aku pasti akan membantumu. Apapun itu."
"Terima kasih, Xavier." Ujar Oliv.
"Iya. Jadi kelas apa yang akan kau masukin?"
"Aku belum tau, saat ini aku bingung dimana ruangan kepala sekolah, boleh aku minta bantuanmu untuk antarkan aku ke ruang kepala sekolah, itupun jika kamu tidak merasa keberatan." Ujar Oliv dengan sopan.
"Pasti, aku pasti akan membantumu. Sudah ku katakan tadi, bukan? Aku akan membantumu dalam hal apapun itu." Ucap Xavier sembari tersenyum yang terkesan misterius di mata Oliv, tapi dengan cepat Oliv menyangkalnya.
"Mari, aku antarkan!" Tuturnya sembari melangkahkan kakinya terlebih dahulu, kemudian di susul oleh Oliv yang mengikutinya dari belakang.
"Terima kasih." Ucap Oliv dengan tulus ketika mereka sudah sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah.
"Sama-sama. Masuklah!" Katanya sembari tersenyum.
Oliv pun mengangguk, kemudian ia pun mengetuk pintu ruangan itu terlebih dahulu sembari meminta izin kepada seseorang yang berada di ruangan itu, barulah setelah mendapatkan persetujuan dari seseorang di dalam dia pun mulai melangkahkan kakinya untuk masuk.
Setelah kepergian Oliv, Xavier pun masih berdiri di situ sembari menatap lurus kedepan, dimana tempat tadi Oliv berada, lalu laki-laki itupun tersenyum.
***
Sudah terhitung 8 bulan Oliv berada di sekolah ini, ia pun sudah mendapatkan teman-teman baru disini. Bahkan menurutnya orang-orang yang berada di sekolah ini sangat ramah-ramah.
Ngomong-ngomong mengenai Xavier, Oliv masih sering bertemu dan berbicara sebentar dengan laki-laki itu, ya walaupun hanya beberapa kali saja.
"Oliv, hari ini hasil ujian harian bahasa Inggris kita bakal di bagikan, kan?" Tanya Airin, salah satu teman baru Oliv.
"Aku gak tau, Rin. Emang kamu tau dari mana?"
"Lo gak baca pesan dari miss Anggi? Miss Anggi sendiri yang bilang kemarin dari grup."
"Masa? Soalnya aku gak ada buka handphone seharian semalam." Ujar Oliv sembari memakan nasi gorengnya.
Ya, saat ini mereka berdua sedang berada di kantin, untuk mengisi perut mereka yang terasa lapar, kebetulan juga saat ini waktunya jam istirahat.