01.

3.1K 158 13
                                    

phuwintang, remaja polos berusia 17 tahun.

Pond naravit, maniak seks, berusia 25 tahun, CEO di perusahaan pp's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pond naravit, maniak seks, berusia 25 tahun, CEO di perusahaan pp's

Pond naravit, maniak seks, berusia 25 tahun, CEO di perusahaan pp's

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.....

"bu, aku pergi dulu ya!" teriak seorang remaja dari depan pintu rumahnya, ya dia phuwintang.

"hati hati sayang" balas sang ibu tak kalah kencang dengan teriakan sang putra.

phuwin di jemput oleh temannya yaitu ohm dan nanon.
Setelah phuwin sampai di mobil ohm, ohm melajukan mobilnya ke bar tempat biasa ia bersama sang kekasih minum yaitu nanon.

"Phu?" Panggil nanon sembari melihat ke arah belakang.

"ya? Kenapa nanon?"

"Phu yakin mau ke bar?" Tanyanya lagi.

"aku yakin" phuwin berkata sambil melihat keluar kaca mobil.

"tapi nanti phu jangan minum ya?" kali ini ohm membuka suara.

"siap laksanakan, phu janji ga akan minum karena nanti di marahin ibu" pandangan phuwin beralih ke depan dimana ada ohm yang sedang menyetir dan nanon yang duduk di sebelahnya.

setelah menempuh perjalanan yang cukup lama sebab macet mereka kini sudah sampai.

"kita udah sampe" ohm keluar terlebih dahulu lalu mengelilingi mobil membukakan pintu untuk sang kekasih.

Lalu mereka masuk ke bar tersebut.

musik dengan suara yang sangat keras pertama kalinya masuk ke Indra pendengaran phuwin ia menutup telinga karna berisik, menatap sekeliling banyak yang berjoget bahkan ada yang melakukan hubungan intim.

"nanon, kenapa disini berisik sekali?" phuwin berucap sambil memegang tangan nanon.

"hus jangan dilihat ayo ke atas, meja kita di atas" kemudian menarik tangan phuwin untuk sampai di meja mereka.

mereka sudah sampai di meja.
lalu ohm dan nanon memesan beberapa minuman, kecuali phuwin ia hanya meminum susu kotak yang di bawakan nanon.

"aku ingin buang air kecil, aku ketoilet dulu ya?"
tanpa menunggu jawaban nanon, phuwin langsung bangkit dari duduknya sebab demi dewa neptunus ia sangat tidak tahan.

"hati hati!" sahut nanon.

phuwin tidak menyahut sebab tidak terdengar karena jarak mereka lumayan jauh.

agak susah mencari jalan ketoilet sebab ini kali pertama seorang phuwintang pergi ke bar, hingga akhirnya ia berhasil menemukan toilet.

setelah selesai buang air kecil, phuwin beralih mencuci tangannya dan bercermin untuk merapihkan pakaiannya.

"ahh sialan" saat tengah merapihkan pakaiannya tiba tiba seseorang dengan setelan jas kantor dengan name tag "pond naravit" ada di sebelah phuwin.

"haduh, aku takut orang ini sepertinya galak" rasanya phuwin ingin menangis saja, dengan buru buru ia segera keluar dari toilet itu namun hal yang tidak diduga malah terjadi.

orang itu mencekal pergelangan tangan phuwin.
"AAAAAA" teriakan phuwin menggelegar dalam toilet itu.

"shh jangan takut saya bukan orang jahat bisa tolong antarkan saya ke parkiran? kepala saya pusing sekali" phuwin hanya diam tanpa merespon ucapan pond sebab ia masih shock pergelangan tangannya dicekal tiba tiba oleh orang asing.

"hei kenapa kau diam saja?" mencoba melambaikan tangan didepan wajah phuwin agar phuwin sadar.

"hah? apa?" lemot, sudah pasti phuwintang.

"antarkan saya ke parkiran, kepala saya pusing sekali teman teman saya tidak tahu kemana" menghela nafas sebentar kemudian mengulangi perkataanya tadi.

"hah? haduh perutku sakit aku ke wc dulu ya om!" tanpa menunggu jawaban pond phuwin segera masuk ke salah satu bilik kamar mandi.

"huh pusing sekali rasanya aku tidak sanggup berjalan keluar lagi" sambil menghela nafas akhirnya pond keluar dari kamar mandi.

berjalan dengan meraba tembok untuk sampai di lift untuk ke lantai tiga rasanya mati matian sekali sebab kepala pond pusing bukan main, hingga akhirnya ia berhasil masuk ke salah satu kamar yang kosong dan ia tidak jadi pulang.

sedangkan phuwintang sudah berlari bak orang kesetanan menuju meja dia dengan teman temannya, tapi saat sedang berlari dilorong ia tak sengaja menabrak seorang pria berbadan besar.

"aduh maaf aku lagi buru buru!" tanpa mengucapkan apapun lagi ia berlari hingga akhirnya sampai di lantai dua.

orang yang di tabrak tadi tanpa banyak basa basi langsung saja beralih ke lift untuk ke lantai tiga sebab disana ada temannya yang ia tinggalkan tadi.

tubuhmu hanya milikku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang