02.

2.7K 138 20
                                    


- meet again  -

setelah kejadian di toilet bar phuwin jadi selalu teringat wajah seorang pond naravit.

berenang di lautan internet mencari nama pond naravit ternyata sangat mudah sebab ia terkenal dengan perusahaan nya yang sedang berkembang pesat di masa kini.

"woah ternyata dia pemilik perusahaan pp's" tunggu, pemilik perusahaan pp's? HAH YANG BENAR SAJA?

saking kagetnya phuwin sampai tejungkal kebelakang.

"aduh sakit" meleguh kesakitan karna kepalanya terpentok lantai

"ah lebih baik aku pergi ke taman" putus phuwin akhirnya.

membeli ice cream dan berbagai makanan ringan lainnya kemudian ia duduk di kursi yang tersedia sambil melihat banyak nya orang berlalu lalang.

tanpa disadari seseorang berjalan ke belakang phuwin.
"hai? mulutmu cemong" phuwin yang kaget sekali langsung menyemburkan ice cream yang ada di mulutnya ke orang tersebut.

pond, orang itu adalah pond naravit yang tidak sengaja melihat seorang yang sepertinya pernah ia temui entah kapan ia lupa.

keduanya sama sama shock.
"ya tuhan, wajahku lengket" pond yang tersadar duluan akhirnya menepuk pipi phuwin.

"hhah?" uhh orang ini lemot sekali, pikir pond.

"phuwintang, benar? kau mengotori pakaian serta wajahku padahal saya sudah berbaik hati memberi tahu bahwa mulutmu cemong" mengehela nafas panjang kemudian berkata begitu sambil menempeleng jidat phuwin.

"aduh om maafkan aku, sini aku bersihkan" meringgis pelan sebab malu.

singkatnya setelah phuwin membersihkan muka pond dengan sapu tangan yang ada di dalam ransel kecilnya mereka menjadi sedikit akrab.

"oh iya ngomong ngomong kau kesini sendirian?" basa basi saja kawan.

"huh iya teman temanku sedikit lagipula mereka sedang sibuk jadi aku tidak mau mengganggu mereka" dengan pandangan yang menatap lurus kedepan.

"kala itu kau di bar dengan siapa? sepertinya usiamu belum genap 20 tahun ya?" pelan tapi pasti, pertanyaan yang ingin pond tanyakan sejak pertemuan pertama mereka.

mengalihkan pandangan ke arah pond phuwin berkata. "aku dengan temanku, usiaku memang belum kolot sepertimu om" sambil sinis.

"kau ini, saya bertanya baik baik padahal" ucap pond memelas, phuwin tidak memberi respon apapun hingga akhirnya.

"ah ini nomor ponselku, jika kau butuh sesuatu hubungi saja nomor itu kebetulan saat ini aku tidak bisa berlama lama sebab ada rapat penting" menyerahkan secarik kertas bertuliskan nomor telepon, kemudian berjalan menjauh dari pandangan phuwin menuju mobil hitam.

"woah dia sangat kaya, tapi aku juga kan kaya? ah sudahlah" kebingungan sendiri, aneh memang.

akhirnya phuwin memutuskan untuk pulang karena ia sudah bosan.

malamnya dirumah phuwin...

"boy, kau mau ikut papa makan malam perusahaan bersama atas berhasilnya proyek papa?" papa phuwin tiba tiba masuk ke kamar sang anak kemudian duduk seenaknya di sofa yang tersedia di kamar phuwin.

"kebetulan aku mau" tanpa mengalihkan pandangan dari layar komputer di depan.

hanya terseyum seusai mendengar jawaban sang anak, kemudian pamit untuk keluar.
"boy, papa keluar dulu!" berteriak padahal masih di depan kamar phuwin.

keluarga aneh, isinya orang orang dengan teriakan toa yang mampu mengisi kediaman sebesar itu.

tubuhmu hanya milikku. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang