Secangkir coklat panas kini menemani kesendirian alanna di balkon kamarnya, menikmati udara segar dari rintikan hujan yang mengguyur kotamya, termasuk hati alanna, sebelumnya alanna tidak pernah merasakan seperti ini, ada apa ini ? kenapa perasaan alanna begitu bimbang.
Drrtt drrttt
Di tengah lamunannya sebuah notif dari bima mampu membuyarkan semuanya.
bima
Lann besok lu pulang sekolah jam berapa ?
Jam 16.00, kenapa ?
Ada mapel tambahan lu ?
Iyee, matkulnya mama lu tuh mom sandra_-
Hahhaa dapet guru killer juga lu lan
Diem lu ah_-
Yaudah besok gue tungguin lu di koridor belakang masjid
Temenin gue ke gramedia beli buku buat ujian. Wajib!!Haa tapi bimm...
W A J I B !!
Iyee iyee dih maksa
ReadMood alanna yang tadinya udah buruk jadi semakin buruk dibuat bima yang memaksanya buat temenin beli buku, dasar kakak kelas biadab lu, alanna memasuki kamarnya melihat beberapa foto polaroid yang di pasangnya di pojokan kamar, terkesan indah dengan lampu-lampu tumbler goldnya.
Memandangi beberapa foto, dan bibirnya tersenyum ketika menemukan fotonya bersama bella dan bima di puncak Mt. merbabu, terlihat senyum bahagia menghiasi tawa mereka. Namun disisi lain hati alanna merasa tergores mata alanna mulai memanas, mengingat omongan bima kemaren di rooftop gedung sekolah.
Yah alanna sangat takut untuk kepergian bima, alanna tau alanna nggak berhak buat ngatur hidup bima, semuanya adalah keputusan bima , yang bisa alanna lakukan sekarang hanya mensuport bima dan menemani bima, walaupun alanna sadar yang berhak untuk semua itu adalah bella bukan alanna.
Namun apa daya bima selalu membuat agar dirinya dan alanna selalu dekat, sebenarnya jika kalian tanya perasaan alannna kebima itu bagaimana ? sebenernya alanna pun masih bingung akan perasaannya, dari awal alanna hanya menganggap bima hanya sebagai kakaknya, tapi makin kesini... perasaan itu menjadi sulit di artikan oleh alanna.
**
Alanna yang masih sibuk dengan kertas-kertas osis yang ada di mejanya, dan bima berhasil mengagetkan alanna. Bima sekarang berada di kelas alanna, kelas alanna yang sudah kosong dari 20 menit yang lalu, bima yang sudah menunggunya dri tadi tak kunjung menemukan alanna segera bima mencari alanna di kelasnya,benar saja alanna masih ada di dalam kelasnya sendirian, bima melihat bangku alanna sangat berantakan dengan lembar-lembar kertas event osisnya dan juga beberapa buku pelajaran yang belum sempat di kemas dalam tasnya.
"lo dari tadi gue tungguin di bawah eh ternyata masih betah disini"
"hm.. bentar yah nata ini dulu biar rapi, dan habis ini gue tinggal ke ruang osis dullu ngebalikin documen ini" jelas alanna yang masih sibuk dengan kertas-kertasnya.
"sini gue bantuin" tangan bima pun bergerak mengambil beberapa lembar kertas dan memasukkannya kedalam map biru.
"udah. Gue ke ruang osis dulu ya" alanna pun melangkahkan kakinya keluar kelas, belum lima langkah kakinya terhenti dengan suara bima,
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang SENJA
Teen FictionTuhan.. mengapa senja sulit sekali untuk terijabah ? Aku kira jauhku menemuimu adalah cara tuhan mendekatkanmu. Namun... kenapa dugaanku semua salah ? aku hanyalah angin yang mengganggu dirimu