MK. 14

18.2K 610 1
                                    

-setiap orang mempunyai hak untuk mencintai seseorang-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-setiap orang mempunyai hak untuk mencintai seseorang-

-cumi kering

* Mahen yang sekarang

Sepulang dari rumah sakit, Keisha malas pulang ke apartemen Mahen. Ia malas melihat wajah Mahen. Setelah perdebatan tadi, ia benar benar marah dengan Mahen.

Karenanya, Keisha tertinggal momen penting Aremania dan pemain Arema. Padahal Keisha menunggu nunggu momen yang tadi sempat tertinggal.

Sementara Mahen masih menunggu kedatangan Keisha. Ia ingin pergi ke markas, tapi Keisha belum pulang ke rumah sama sekali. Ini sudah malam dan tak biasanya Keisha keluar hingga jam segini.

Mahen berfikir keras.

"Gue pergi gak ya?" Gumamnya sembari terus mondar mandir depan pintu. Ia bahkan sudah lengkap dengan pakaiannya.

"Pergi deh. Lagian biasanya juga gue bodoamat. Ntar kalo gue nungguin dia, malah geer lagi. Ntar malah Baper lagi." Lanjutnya mengambil kunci dan menutup pintu apartemennya.

Mahen memilih pergi karena ia juga merasakan ada yang aneh dengan dirinya. Seakan akan, ia semakin peduli dengan Keisha.

Tapi ia tak mau itu terjadi dengannya, ia juga tak mau tanggung jawab jika Keisha baper dengannya.

Selang beberapa menit Mahen meninggalakan apartemen, Keisha baru saja melangkahkan kakinya memasuki apartemen Mahen. Ia mengerutkan keningnya saat tau Motor Mahen tidak di halaman Rumah. Ia pun berfikir Mahen pergi keluar.

Ia tersenyum simpul saat tau Mahen benar benar pergi. Ia senang Mahen tidak ada, tidak ada yang mengganggunya ataupun merusak pandangannya.

Ia memasuki kamarnya dan menguncinya dari dalam. Ini akan menjadi malam yang indah untuknya. Pertama kalinya ia akan tidur di kasur yang empuk tanpa Mahen. Ia tidak peduli Mahen akan tidur di mana, lagi pula selama dirinya tidur di luar, Mahen tidak peduli juga.

Setelah Keisha membersihkan diri, ia mulai membuka laptopnya dan menonton pertandingan bola tadi hingga akhir. Ia masih tidak puas jika hanya melihat dari stadion.

"Akhirnya, si tukang gembel itu pergi juga. Gini dong, sekali kali gitu kek kalo malem keluar lama. Kan enak." Gumamnya tersenyum lebar.

Keisha mulai melakukan apa yang harus ia lakukan. Ia menonton bola, ketawa ketiwi, menikmati kasur yang empuk, dan melanjutkan menonton drakor.

Beda dengan Mahen yang tidak bisa tenang bermain main bersama teman temannya alias geng lapendos Color. Ia mencoba menenangkan diri karena teman temannya mulai kepo dan bertanya yang tidak tidak dengannya.

MAHENDRA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang