Love for My Sister

563 27 19
                                    

Cerita ini saya dedikasikan untuk @viekwann
My active follower on instagram

Cerita ini murni dari kepala saya yang nggak bisa berhenti berimajinasi, hanya saja saya terlalu malas untuk mengetik lama-lama.

Saya pake OC [Original Characters] yah, jadi kalau ada kesamaan nama dan pengalaman saya mohon maaf, karena ini hanya ketidaksengajaan.

WARNING! Kissing Scene dan kata-kata umpatan kasar yang tidak patut ditiru.

So……………

Happy to the Reading guys!

××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××××

Saturday, 07.45 AM

"Siapa nama pacar kamu?" Tanya seorang gadis dengan kacamata minus tiga ber-frame hitam itu kepada adiknya. Ia menatap adiknya yang sedang serius memakan keripik kentangnya.

"Arka." Jawab sang adik cuek kepada kakaknya yang lebih tua lima tahun darinya.

"Jam berapa nanti dia akan datang?" Tanya sang kakak dengan tutur kata yang masih sangat lembut.

"Tujuh" jawab sang adik cuek (lagi). Sang kakak-Rinda- sudah terbiasa dengan sikap cuek adiknya-Dinda-. Ia merasa pantas mendapatkannya.

Arinda Yatalia adalah seorang putri sulung di keluarganya, sekaligus tulang punggung keluarga. Ia tinggal hanya dengan adiknya-Adinda Yatalia-, orangtua mereka sudah lama meninggal karena kecelakaan. Rinda merupakan satu-satunya saksi hidup dari kematian kedua orangtuanya.

Maka dari itu, jauh didalam lubuk hatinya, Dinda membenci kakaknya. Ia selalu berpikir-

Kenapa harus orangtuanya yang pergi?

Kenapa bukan Rinda?

Kenapa harus ayahnya yang pergi?

Kenapa bukan Rinda?

Kenapa harus ibunya yang pergi?

Kenapa bukan Rinda?

Kenapa bukan Rinda yang mati? Satu nyawa tidak akan ada gunanya jika dibandingkan dengan dua nyawa orangtuanya.

_
Saturday, 18.52 PM

"Selamat datang, sayang." Rinda hanya memandang senang melihat adiknya yang menyambut kekasihnya. Dinda memberikan kecupan mesra dibibir Arka tanpa memperdulikan Rinda yang juga ikut menyambut Arka.

"Selamat datang" sapa Rinda ramah ketika pandangan Arka tertuju kepadanya. Arka hanya membalasnya dengan senyuman tulus.

Rinda terhenyak melihat senyuman Arka, ini pertama kalinya ada seseorang yang tersenyum begitu tulus kepadanya, setelah kepergian kedua orangtuanya.

Arka sangat tampan, rambut little messy brunette-nya menghiasi wajah blasteran Irlandia-Asia nya. Matanya sejernih lautan dengan hidung bak prosotan dan bibir penuh merahnya. Bisa Rinda pastikan bahwa Arka bukanlah seorang perokok berat. Kulit tan nya benar-benar menggoda. Tingginya kira-kira 175-178 cm.

"Nama saya Arkana Prayoga, panggil Arka saja." Arka mengulurkan tangannya yang langsung di sambut dengan senang hati oleh Rinda.

"Arinda Yatalia, panggil Rinda saja." Setelah melepaskan jabatan tangannya, Rinda segera mengajak Arka dan Dinda masuk kedalam rumah untuk makan malam.

Mendengar Dinda yang mengatakan bahwa pacarnya-Arka- akan datang, Rinda segera memasak berbagai macam makanan yang cukup menggiurkan lidah siapapun.

Dinda or RindaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang