prolog

65 12 4
                                    

"Hai maa.. pa.." seorang gadis berambut cokelat dengan rambut diikat kuda telah pulang dari sekolahnya. ia melepas sepetunya lalu mencium punggung tangan sang orang tua.

"okaerinasai tooru, mau makan? Ibu Sudah menyiapkan makanan untuk mu"

"ma--" "tadaima.." tiba tiba seorang gadis lain yang ternyata adalah adik dari tooru datang sambil membawa piala tinggi yang hampir sama tingginya dengan meja belajar

"Wahh tobio, kau hebat! Itu piala apa?" Sang ibu yang melihat piala tinggi itu langsung berlari ke arah tobio. Tanpa disengaja sang ibu menyenggol sedikit bahu tooru.

Tooru menangkap semua suara ibunya yang selalu membanggakan adiknya. ia tak pernah mendengar satu pun kata bangga dari nya.

Yahh tooru tau, kalau dia belum punya penghargaan apa apa. Ada tapi hanya 1, hanya lomba ballerina dan itu hanya di dapatkan baru barusan ini. tapi tidak diberi kata kata membanggakan dari sang ibu maupun ayah.

"Ini dari lomba ballerina Bu, aku menempati juara 1 tingkat nasional"

"Hebat hebat!!, Kita harus merayakan ini. Tooru! Eh.." ibu membalik tubuh nya dan berniat untuk memanggil tooru agar memberikan kata selamat untuk tobio. Tapi tooru sudah tidak menampakkan dirinya.

PAK PAK PAK

suara hentakan kaki tooru menggema didalam rumah itu. Tooru berlari ke arah kamar nya lalu mengunci nya. Tak peduli lagi jika sang ibu memanggil.

Tooru merebahkan dirinya di kasur nya dengan tangan menutupi mata. ia masih berusaha untuk menahan nangis. ia tidak boleh iri

"Tooru.. tooru.. kau juga hebat tooru. Kau bisa mengalahkan adik mu yang baru kelas 1 SMP itu sudah menjadi juara 1 ballerina sedangkan aku.. aku harus berjuang dan 0 sampai kelas 3 SMP akhirnya aku mendapatkan juara itu." Gumam tooru

"Tobio.. dia sudah sejak kelas 1 SMP sudah mendapatkan juaranya dan mendapatkan lebih banyak dari aku. ARGHH KENAPA BUKAN AKU YANG BERADA DI POSISI ITU KENAPA?? KENAPA HARUS YANG BERBAKAT TERPILIH? KENAPA BUKAN AKU KENAPA BUKAN AKU???!!!" Teriak tooru lalu bangun dari tempat tidurnya dan memecahkan bingkai foto yang terpasang di meja belajar nya.

ia sudah muak dengan rasa iri nya. ia sudah muak melihat foto yang dipenuhi foto keluarga beserta piala yang selalu didapatkan tobio.

Air mata nya mengalir sangat deras, sesekali ia berteriak melampiaskan rasa kesal nya. Untung kamar nya kedap suara, jadi ia bebas menangis kapan saja.

"Apakah.. aku harus punya bakat Agar bisa langsung ke garis finish?"--Tooru oikawa.

~~
Matahari telah terbenam. Langit telah berubah menjadi orange dan sangat indah jika difoto.

Seorang gadis berambut panjang berwarna hijau lumut sedang menikmati alunan lagu yang bernada indah. ia memainkan alat musik piano dengan jemari yang sangat cantik.

Sayangnya, ia tidak bisa bicara.

KREETT

seorang pria menampakkan diri di balik pintu dan melihat gadis itu sedang menghentikan alunan musik nya

"A-ah maaf menggangu mu Yamaguchi, tapi teman mu datang" ucap pria itu, lalu diberi anggukan dari Yamaguchi sekaligus bahasa isyarat menggunakan tangannya

"Baik tsuki, tunggu sebentar" itu yang ia bilang dari bahasa isyarat itu

"Ok"

Pintu pun di tutup kembali, dan hanya tersisa  dirinya lagi sendiri

Gadis bernama Yamaguchi itu pun keluar dari kamar nya lalu beranjak menuju ruang tamu. Sepasang matanya melihat seorang gadis seumuran nya bersurai orange sedang bersenyum riang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tutur batin {HAIKYUU VER}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang