Selama ini ribuan hari ku dekat denganmu, lewati berbagai hal ku ada di sisimu..tanpa kau tau perasaanku padamu..
"Jennie, kamu kan udah janji mau temenin aku pergi hari ini..ngga yaudah ga apa-apa..okay bye.." Irene mematikan hubungan telponnya dengan kekasihnya Kim Jennie. Dipijatnya keningnya yang terasa berkedut setelah Jennie mengabarkan kalau dirinya tidak bisa menemani Irene untuk pergi membeli keperluan untuk kamar di apartemennya yang baru. Padahal sampai tadi malam Jenniemasih mengatakan ia akan pergi bersama, tapi tadi tiba-tiba saja Jenniemembatalkan dengan alasan ada pekerjaan mendadak di kantornya.
Jennie beberapa bulan ini memang sedang magang di perusahaan milik ayahnya, dan Irene sangat tau kalau Jennie ingin membuat ayahnya terkesan dengan bekerja keras di kantor, oleh karena itu Irene sekali mencoba mengerti kesibukan kekasihnya itu walau di dalam hati kecilnya Irene ingin agar Jennie juga bisa menyempatkan waktu untuk bisa bersamanya walau hanya sebentar.
Helaan napas panjang dihembuskan oleh Irene, dan berpikir sejenak mengenai rencananya untuk membeli keperluan kamarnya. Setelah sekian lama berusaha membujuk kedua orang tuanya untuk mengijinkannya tinggal seorang diri dengan alasan ia ingin belajar hidup mandiri, akhirnya orang tua Irene rela melepas Irene dengan catatan kalau Irene harus selalu memberi kabar dan sesekali akan tetap pulang ke rumah dan minggu lalu Irene resmi menempati sebuah unit apartemen. Unit apartemen yang berisikan 2 kamar tidur, 2 kamar mandi, ruang tengah yang cukup luas, dapur yang bersih dan sebuah balkon. 90% isi apartemen sudah hampir lengkap, hanya kamar utama, yaitu kamar Irene yang belum lengkap terisi. Sengaja ia ingin membeli segala keperluan kamarnya dengan Jennieagar kekasihnya itu juga bisa merasa nyaman saat berada di kamarnya, toh Jennienanti akan sering menginap disitu, pikir Irene.
Dengan langkah berat Irene melangkahkan kakinya menyusuri salah satu Lorong di kampusnya, sampai akhirnya ia tiba ke sebuah studio tempat para mahasiswa jurusan seni berkumpul untuk mengerjakan segala macam karya seni untuk tugas kampus atau sekedar melatih jiwa artistic mereka. Irene melongokan kepalanya dari balik pintu studio dan mencari seseorang. Di dalam studio sudah sangat sepi, hanya ada 3 orang saja, dan matanya menangkap sosok yang ia cari. Di sudut ruangan terlihat seseorang yang duduk dengan posisi memunggunginya dan sedang asik berkutat dengan lukisannya dan earphone yang menggantung di kedua telinga.
kebiasaan banget sih, kalau ga sambil dengerin music pake earphone ga bisa kerja
Senyum Irene terkembang, perlahan ia berjalan masuk ke dalam studio, 3 orang mahasiswa yang sedang bekerja menoleh kearah Irene dan segera membungkuk memberi salam "selamat sore Irene-sunbaenim" sapa ketiganya dengan ramah. Irene tersenyum kepada ketiga mahasiswa tersebut dan membalas salam mereka
"selamat sore juga, lagi ada tugas kampus ya?"
"I-iya Irene-sunbaenim, kita lagi ada tugas kelompok untuk bikin patung" jawab salah satunya dengan gugup, sedangkan yang dua lainnya terlihat salah tingkah karena diajak ngobrol oleh Irene.
Ya, Irene Bae adalah mahasiswi senior yang popularitasnya tidak diragukan lagi di seluruh Universitas SM. Cantik, pintar, dan berasal dari keluarga terpandang. Walau kadang sosoknya terlihat dingin dan kaku, tapi Irene tetap ramah pada siapa saja.
"oh okay, semangat ya ngerjain tugasnya, FIGHTING!" Irene memberi semangat kepada juniornya.
Lantas saja muka ketiganya langsung merah padam, bagaimana tidak, seorang IRENE BAE baru saja menyemangati mereka. Mereka pun langsung membungkuk kepada Irene.
"terima kasih Irene-sunbaenim, kami pasti semangat kok, apalagi udah dapet semangat dari Irene-sunbaenim"
Irene hanya tersenyum melihat kelakuan para juniornya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With Me
RomanceWhen the love that you looking for is as near as..your own best friend