Tay sangat menyukai wewangian. Ia sangat suka mengoleksi parfum, mulai dari parfum lokal sampai parfum luar negeri, dari yang harganya biasa sampai parfum mewahpun telah pernah dicobanya. Ia sangat memahami berbagai jenis parfum dan mengetahui beberapa perusahaan terkenal pembuat parfum. Dia juga selalu tahu jika ada parfum keluaran baru yang diproduksi dan pasti ia tidak akan melewatinya. Ia akan membeli parfum-parfum baru itu, mencobanya, kemudian memajangnya dalam sebuah lemari kaca yang diberi lampu di ruang pakaiannya. Wewangian mewah dalam botol-botol yang indah tersusun rapi memantulkan sorot lampu redup di lemari kaca itu, membuat parfum-parfum tampak begitu elegan dan mempesona.
Tay sangat menyukai wewangian.
Namun ada wewangian yang sangat dibencinya. Itu adalah wangi samar yang menempel pada tubuh kekasihnya, yang bukan berasal dari parfumnya.
Kecintaan Tay pada wewangian membuat penciumannya terhadap parfum sangat sensitif. Ia bisa paham jenis parfum apa yang dipakai orang lain, dan bahkan bisa menerka nama parfumnya. Karena itulah ia sangat menyadari ketika ada wangi lain di pakaian yang dipakai sangat kekasih selain wangi parfumnya ketika mereka bersama.
Seperti malam itu, Tay berada di dalam ruang kerjanya, berkutat dengan laporan-laporan dan deret-deret angka di layar laptopnya. Jam menunjukkan pukul 00.25 saat pintu ruang kerjanya perlahan terbuka, tanpa ketukan maupun permisi dari luar, menandakan orang yang membuka pintu juga adalah sang pemilik rumah. Tay memalingkan pandangannya dari laporan di atas meja ke arah pintu. Melihat seseorang yang berdiri di sana, ia tersenyum manis.
"Time... " ujarnya, "kau sudah pulang... "
"Hm..." Yang dipanggil Time itu mengangguk kemudian melangkah masuk. Dihampirinya Tay dimeja kerjanya, membelai rambutnya sebentar sebelum mengecup ringan pipi Tay.
Saat itulah Tay mencium wangi parfum lain di tubuh kekasihnya. Wangi itu bagai kabut kelam yang sangat tipis di kerah jaket kulit Time. Kali ini, wangi parfumnya berbeda. Parfumnya adalah salah satu parfum mewah dan mahal buatan Paris. Yang memakai pasti berasal dari orang-orang strata atas. Siapa lagi kali ini? Tay merasa dadanya terbakar api cemburu, namun yang bisa ia lakukan hanya tersenyum dan memendam kecemburuannya dalam-dalam.
"Kau sendiri kenapa belum tidur? Aku baru saja dari kamar dan tidak menemukanmu disana," Ujar Time sembari duduk di sisi meja kerja Tay. Ia menggapai tangan Tay dan mengelusnya penuh kasih.
"Ada tugas yang dilimpahkan Ayah padaku. Ini baru saja selesai."
"Sudah malam. Jangan memaksakan diri. Sebaiknya kau istirahat," Time menyarankan.
"Kau juga pasti lelah, sampai-sampai baru pulang sekarang. Mandi dulu sebelum tidur ya... Sebentar, biar aku siapkan air mandimu," ucap Tay kemudian beranjak dari duduknya menuju kamar mandi.
"Terima kasih, Tay..." jawab Time.
Tay duduk di sisi bathtub sambil memandang air yang mengalir mengisi wadah bathtub yang sudah hampir cukup untuk berendam. Ia memasukkan jemarinya, mengecek apa airnya sudah cukup hangat atau tidak, karena hari sudah larut dan ia tidak ingin kekasihnya sakit. Namun membuat Time mandi saat ia mencium wangi parfum lain pada tubuh Time itu sudah seperti sebuah ritual pensucian bagi Tay. Ia tidak ingin wangi yang mengganggu itu hadir diantara mereka saat mereka saling berpelukan di ranjang. Mandi juga akan membuat Time kembali bersih, sehingga siap untuk kembali menerima cinta Tay yang tulus.
Tay sedang mematikan keran air saat pintu kamar mandi dibuka oleh Time. Time sudah tidak memakai apapun kecuali selembar handuk yang menutupi pinggang hingga atas lututnya.
Tay tersenyum memandangnya kemudian berkata, "tunggu sebentar... "
Tay berjalan menuju lemari yang ada di dalam kamar mandi itu kemudian mengambil sebuah kotak yang lumayan besar. Ia kembali menghampiri Time untuk memperlihatkan isi kotaknya. Didalamnya berisi benda berbentuk seperti bola dengan warna-warna pastel yang soft, terlihat bagai bola-bola planet yang tersusun rapi memenuhi kotak itu. Ada wangi yang menenangkan keluar dari bola-bola itu.
"Time, lihat, aku baru membeli ini. Ini bath bomb keluaran terbaru. Ini wangi-wangi yang dapat membuat rileks. Kau suka? Apa kau mau memakainya?" tanya Tay.
"Boleh."
Tay tersenyum sembari memasukkan sebuah bath bomb kedalam air. Bath bomb itu tenggelam sebentar sebelum timbul kembali dengan suara mendesis menghasilkan buih-buih kecil disekitarnya. Bola itu perlahan-lahan luruh, membuat warna air berubah seperti warna bath bomb itu.
Tay tengah asyik memandangi bath bomb itu ketika Time perlahan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ramping Tay.
"Sepertinya akan sayang sekali kalau wangi ini aku nikmati sendiri. Kau tak ingin mencobanya juga, hm?" ucap Time sembari membenamkan wajahnya pada ceruk leher Tay.
"Time... " Tay berbalik agar pelukan Time terlepas. Ia hendak pergi, tapi Time segera melingkarkan lagi satu tangannya pada pinggang Tay, sementara tangannya yang satu lagi membelai lembut pipi Tay.
"Tay..." Suara Time terdengar begitu halus dan lembut, tapi terasa seperti air bah yang mematikan api kecemburuan di dalam diri Tay dalam sekejap mata, berubah menjadi hasrat dan gairah yang bergalora.
Ia tak peduli lagi dengan bath bombnya, meletakkan kotak bath bombnya secara asal entah dimana hanya agar kedua tangannya bebas untuk merengkuh Time dalam pelukannya. Time yang sadar bahwa ia direspon baik, segera melumat bibir lembut Tay dalam sebuah ciuman yang hangat dan basah, meledakkan perasaan bahwa mereka memang saling memiliki.
Malam itu, wangi bath bomb yang menenangkan bercampur dengan wangi afrosidiak yang keluar dari tubuh mereka berdua.
Tapi bagaimanapun juga, sekokoh apapun tembok, jika selalu terkena badai, lama kelamaan akan runtuh juga. Sekuat apapun Tay bertahan, setinggi apapun kemampuannya untuk mengalah, sebesar apapun kesabarannyakesabarannya semua akan sampai pada batasnya. Dan tembok pertahanannya runtuh malam ini.
Di malam yang dingin ini, sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya. Pesan itu berisi sebuah video dan beberapa baris kalimat dari sahabatnya.
'Tay... Aku bukannya bermaksud untuk mencampuri urusanmu. Tapi sebagai sahabatmu, aku tidak bisa berdiam diri mengetahui ini. Video itu aku temukan tidak sengaja saat memantau CCTV sebuah bar untuk suatu keperluan. Aku memberitahumu ini agar kau segera bicara pada Time. Aku hanya ingin kalian menjalani hubungan dengan baik tanpa ada kecurigaan. Jadi tolong bicarakan ini baik-baik dengan Time. '
Video itu berisi adegan Time yang sedang bercumbu mesra dengan seorang pemuda berpenampilan elegan dalam sebuah bar mewah. Mungkin laki-laki itulah sang pemilik wangi parfum mewah buatan Paris itu. Sebenarnya bukan kali pertama Tay melihat kekasihnya mencium mesra bibir orang lain, bermain gila dibelakangnnya, tapi itu tak bisa membuatnya untuk tidak terpaku. Rasa sakit, kecewa, sedih dan malu membekukan hatinya, membawa hawa dingin yang kemudian menjadi kabut di kelopak matanya. Namun ia segera menghapus air matanya saat ia mendengar derap langkah menuju ruang tengah tempat ia berada saat itu.
Seperti biasa, ketika Time melihat Tay di rumah, ia segera menghampiri Tay, untuk membelai rambutnya kemudian mengecup pipi atau keningnya. Tapi malam itu, Tay menolaknya. Mendorong tubuh Time menjauh dari dirinya, terlebih lagi saat ia kembali mencium wangi parfum orang lain. Bukan wangi parfumnya, atau wangi parfum mewah Paris itu. Kali ini hanya parfum lokal yang dijual di mall-mall di kota.
"Tay?" Diperlakukan seperti itu, Time tidak bisa tidak merasa heran dan bertanya-tanya.
Tay menuangkan whiskey kedalam gelas, mengambil gelas itu kemudian beranjak dari duduknya, menjauhi Time, berdiri membelakanginya. Tay tak bisa lagi berpura-pura tak terjadi apapun di antara mereka, tak bisa untuk terus memasang senyum palsu diwajahnya.
"Tay... Ada apa?" Time tidak bisa tidak bertanya.
"Time..." Tay menegak whiskey nya. Mengumpulkan seluruh keberaniaanya dengan bantuan minuman keras untuk mengucapkan, "ayo putus."
KAMU SEDANG MEMBACA
FRAGRANCE | TIMETAY KINNPORSCHE SIDE STORY FANFIC
ActionDisclaimer : DAEMI Fanfiction side couple dari series KINNPORSCHE, yaitu couple TimeTay. Tay sangat menyukai wewangian, tapi ada wewangian yang sangat dibencinya. Itu adalah wangi yang menempel pada tubuh kekasihnya, yang bukan berasal dari wangi p...