"Karena hanya Diam, jadi perasaan Cinta nya tidak akan pernah tersampaikan"
.
.
.
Hoseok membaca tulisan yang ada di kertas paling akhir dari sebuah novel, punggungnya dia sandarkan santai pada sandaran sofa.
Matanya tertutup, dia kembali meresapi kalimat akhir dari novel ini. Memang benar, jika hanya diam perasaan yang selama ini dirasakan tidak akan pernah tersampaikan, namun Hoseok punya pemikiran lain. Ketika berbicara saja belum tentu, perasaan itu akan diterima dengan senang hati.
Akhir-akhir ini dia memang sering membaca novel dengan cerita romance, hanya untuk meyakinkan dirinya bahwa mungkin perasaan yang saat ini sedang dia simpan harus segera disampaikan.
Tapi melihat beberapa kalimat penolakan didalam sini, membuat dia juga ragu serta takut. Penolakan adalah hal yang paling menyakitkan, karena dia akan menjadi korban putus cinta.
"Apa yang harus ku lakukan sekarang?"
"Masih belum yakin untuk menyatakan perasaan mu?"
Hoseok memutar tubuhnya, melihat Jimin teman satu rumahnya berjalan dengan membawa milk shake ditangannya.
Dia sudah hidup bersama Jimin selama 4 tahun, jadi tidak heran jika Jimin mengetahui apa yang sedang Hoseok rasakan, siapa yang hoseok cintai, dan hal apa yang paling dibenci oleh temannya itu. Begitupun dengan Hoseok.
"Ini adalah tahun terakhir kita, maksud ku kau tidak akan bisa bertemu dengannya lagi. Ingat Taehyung akan pergi ke Australia untuk melanjutkan study nya"
Helaan napas panjang keluar dai mulut Hoseok, matanya menatap sedih kearah Jimin. Segala hal yang diucapkan temannya itu benar, tahun ini adalah tahun terakhir dirinya bisa melihat Taehyung. Tapi menyatakan perasaan tidak semudah itu.
Hoseok itu orang yang kikuk, tidak bisa menyatakan apa yang dia rasakan. Dan selalu bergeming jika sudah berada dihadapan Taehyung, seakan tubuhnya keras tak bisa digerakkan seperti batu.
Jimin memberikan milk shake miliknya ke Hoseok, kakinya lalu ia naikan keatas sofa dengan tawa kencang mengejek temannya.
Hoseok itu bukan orang bodoh, dia juga memiliki paras yang manis, tapi mungkin ketakutan akan ditolak oleh Taehyung membuat Jimin setuju bahwasanya Hoseok masih kalah jauh dengan para mahasiswi cantik yang mengejar-ngejar Taehyung.
"Jadi bagaimana? Ingin ku bantu?"
"Bantu? Dengan apa?" Hoseok memiringkan kepalanya, buku novel nya ia taruh diatas meja.
"Simple, mengunci mu di sekre berduaan bagaimana?"
Hoseok menggeleng, mungkin ide ini cocok untuk membuat Hoseok menyatakan perasaannya tanpa diketahui oleh orang lain. Tapi jika ditolak Hoseok tidak bisa berlari kabur, karena pintunya dikunci.
"Kalau membuat mu dan Taehyung pulang bersama bagaimana?"
Hoseok menerawang, mengingat minggu lalu saat dia pulang bersama Taehyung. Hampir saja mereka akan pulang berdua, tapi Namjoon malah ikut. Lalu berakhir Namjoon yang terus saja menggodanya.
"Melalui surat bagaimana?"
Jimin sudah memasang wajah excited nya, kapan lagi melihat Hoseok akan menyatakan cinta pada pria paling tampan sekampus. Belum lagi jika ditolak hal itu akan menjadi sesuatu yang lucu, tidak jangan mengatakan bahwa Jimin jahat. Hanya saja, mereka sudah berteman cukup lama, jadi apapun duka Hoseok akan menjadi cita bagi Jimin.
Mengirim surat memang ide yang bagus, tidak akan ada orang lain yang tau. Tapi jika Taehyung menolaknya, dan membuang ditempat sampah dan ada yang melihatnya? Lalu menemukan nama Hoseok? Bagaimana?!
"Membuat bekal?" Jimin dengan segala ide nya yang tidak akan bisa berhenti.
"Membuat bekal ya? Tapi aku tidak bisa memasak"
Jimin meringis, dia melupakan hal itu. Lalu tawanya meledak saat memikirkan bagaimana jika Taehyung keracunan karena memakan telur dadar dengan extra garam yang begitu banyak.
"Mungkin lebih baik tak akan ku sampaikan"
"Eh, kenapa? Kau sudah menyukainya dari semester tiga kan?"
Menyukai Taehyung dari semester 4 itu bukanlah waktu yang sedikit, sekarang mereka ada di semester 8. Tapi menyatakannya juga bukan hal yang mudah
"Jimin-hyung"
Sebuah teriakan membuat mereka berdua menoleh, melihat junior mereka di kampus datang dengan membawa donat ditangannya.
Taehyun, muncul kerutan samar di dahi Jimin. Ada apa juniornya ini datang tanpa memberitahu.
"Aku memiliki sebuah berita"
Taehyun dengan cepat berlari dan mendudukan tubuhnya disamping Jimin, dia lalu menaruh bungkusan berisi donat itu dimeja. Matanya menatap bergantian Jimin dan juga Hoseok.
"Berita?"
"Eum, aku mendengar suatu rumor bahwa Taehyung-hyung sudah memiliki kekasih"
Hoseok dan Jimin yang mendengar tidak tidak bisa jika tidak terkejut, bahkan Hoseok sudah menundukan wajahnya.
"Yeonjun yang memberitahu?" Taehyun mengangguk kencang, dia juga sebenarnya merasa kasihan dengan Hoseok. Tapi mau bagaimana lagi, dia sudah disewa oleh Jimin untuk terus bertanya pada Yeonjun yang notabene nya adalah kekasihnya, dan juga saudara dari Kim Taehyung.
"Ta-tapi itu baru rumor kan?" Jimin mencoba menenangkan, tapi wajah Hoseok yang terangkat dengan raut sedih membuat dia tidak tau harus berkata apa lagi.
Taehyun mengambil salah satu donat mini itu, lalu memasukkan makan kecil pada mulut Hoseok dengan cepat sebelum pria itu menangis dan meracaukan hal-hal menyedihkan.
"Jadi aku terlambat ya?" Hoseok berkata dengan mengunyah donat didalam mulut.
Baik Taehyun dan juga Jimin mengangguk serempak. Walaupun hanya rumor, tapi yang mengatakan ini adalah Yeonjun.
Hoseok terdiam, tiba-tiba saja dia mengingat sebuah kalimat di dalam novel yang pernah dia baca. "Mungkin ini yang dinamakan, gugur sebelum berperang"
Jimin mengangguk lagi, dia juga mengunyah donat mini itu dalam mulutnya.
"Terlalu lama bersembunyi membuat kamu tidak bisa menjadi seseorang yang diperhatikan" Taehyun menambahkan, walaupun dia adalah junior dari Hoseok dan Jimin. Tapi mereka itu sudah sangat dekat.
Kalau didalam novel, wanita yang tidak diterima cintanya ataupun wanita yang tidak memiliki kesempatan untuk menyatakan cintanya akan memilih untuk mengikhlaskan. Dan Hoseok sepertinya harus melakukan hal yang sama, dia akan mengikhlaskan Taehyung. Lalu berharap akan kembali ditemukan dengan status yang sama-sama sendiri agar mereka bisa bersatu nanti.
Membayangkannya saja membuat Hoseok tersenyum kecut, dia tidak bisa melihat masa depan tapi dia juga tidak ingin terlalu berlarut memikirkan bahwa dia menyesal tidak cepat mengatakan perasaan yang sebenarnya.
"Cinta itu adalah sesuatu yang begitu lucu, namun menyimpan alur yang begitu misterius. Walaupun Hoseok sudah membayangkan bahwa mungkin percintaannya dengan Taehyung akan seperti main pair pada sebuah novel, dan nyatanya bahkan mereka tidak bisa bersama"
FIN
Tiba-tiba kangen Vhope, walaupun ini gak jelas tapi i hope you'll enjoyed this story. Aku juga mau bilang sorry karena belum bisa lanjutin cerita yang lain, tapi mudah-mudahan bisa menyusul ya😉.
Big Love💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Can We Be Together? [VHOPE]
Short Story"Karena hanya Diam, jadi perasaan Cinta nya tidak akan pernah tersampaikan, namun jika berbicara sedikit belum tentu akan diterima dengan senang hati" Vhope Oneshoot