It's Over For You

161 16 8
                                    

"Mulai berani hm?" Pria bermaga Kim itu tersenyum miring. Melihat tangan namja yang ada didepannya sedang menyentuh daerah privasinya.

Jungkook, namja manis yang diketahui baru bekerja beberapa hari di perusahan besar K&S's Corp itu tidak sengaja menyentuh daerah privasi sang CEO saat sedang mengabil piring di pantry.

Berawal dari dirinya yang diminta untuk membuatkan kopi untuk team leader. Ketika ia ingin mengambil piring tatakan cangkir yang ada dibilik bawah pantry. Tangannya tidak sengaja menyentuh sesuatu yang empuk.

Matanya membulat sempurna melihat tangannya yang tanpa dosa bertengger ditempat yang seharusnya tidak boleh disentuh oleh siapapun itu. Keringat dingin mulai bercucuran saat kepalanya mendongak dan melihat siapa yang ada didepannya.

Kim Seokjin, CEO dari K&S's Corp berdiri dengan menatap namja manis didepannya datar. Tatapannya beralih kearah tangan namja itu.

"Apa yang sedang kau lakukan?" Mata setajam elang itu masih menatapnya. Pikiran Jungkook kosong jantungnya serasa ingin lepas dari tempatnya. Mengetahui fakta dirinya melakukan hal yang paling bodoh dan memalukan. Tangannya terasa kaku dan tidak bisa ia gerakkan

'Tamatlah riwayatmu Jeon Jungkook' Tangannya dengan tidak sadar meremat daerah privasi itu. Membuatnya sekali lagi membelakkan mata terkejut. Merutuk kesal pada dirinya sendiri. Ia ingin berteriak dan menangis sekencangnya. Tangan satunya terus memukul kepalanya sendiri, berharap otak kecilnya itu dapat berkerja kembali. Dan tidak menyadari ada sepasang mata yang masih terus melihatnya.

"Sudah mulai berani hmm?" Suara serak dan berat menyapa pendengarannya. Jungkook yang sadar dari pikirannya segera melepaskan tangan bodohnya itu. Ia segera berdiri dan menunduk dalam, meminta maaf atas perbuatan tidak senonohnya itu pada sang CEO.

"M-maafkan saya tuan. S-sungguh saya t-tidak bermaksud melalukan itu. Tolong maaf kan saya tuan." Jungkook masih setia menunduk. Ia memejamkan matanya erat menerima apapun perlakuan sang CEO untuk membuat dirinya jera. Ia bermakrifat atas perbuatannya. Sungguh dirinya tidak benar-benar bermaksud melakukan itu.

Jungkook merasa heran. Ia tidak merasakan apapun, dirinya seperti berdiri sendiri diruangan itu.

Ceklek

Jantungnya berdegup dengan cepat ketika mendengar suara pintu pantry yang dikunci dari dalam. Keringat dingin yang semula berhenti mulai bercucuran. Suara ketukan
sepatu pantofe semakin mendekat kearah Jungkook. Nafasnya tercekat saat hembusan nafas seseorang menerpa telinganya.

"Tidak ada yang gratis di dunia ini Jeon Jungkook." Bisik Jin dan terkekeh pelan di telingan sang bawahannya itu.

"Nggh... T-tuan." Benda basah tak bertulang itu menyapu daun telinga miliknya. Gerakan yang memutar dan sesekali menggigitnya dengan seduktif membuat tubuh Jungkook meremang. Tangannya mencoba mendorong tubuh sang CEO, tapi tubuhnya mau bagaimanapun akan kalah kuat.

Matanya memanas. Merasa dilecehkan oleh orang yang notabennya adalah bosnya sendiri. Ia ingin marah, memukul orang didepannya, dan mencaci makinya. Tapi ia sadar, dirinya lah yang memulai semua ini.

Tangan pria bermarga Kim itu tak tinggal diam. Tangannya mulai masuk kedalam kemeja bawahannya itu. Meraba perut rata Jungkook yang memiliki sedikit abs. Lidahnya berhenti bermain ditelinga pria manis didepannya. Sedikit terkekeh melihat tingkah Jungkook yang memejamkan matanya.

Tangan mungilnya itu masih setia berada pada dada bidang sang CEO. Dengan rambut yang berantakan, mata yang terlihat sayu ketika memandangnya, dan tubuh bergetar ketakutan. Melihat itu membuat libido sang dominan bangkit.

"Are you scared little bunny?" Seringai muncul pada wajah tampannya. Mulutnya turun ke leher putih dan jenjang sang submissive. Menghirupnya dalam. Tangan yang masuk dalam kemeja pemuda Jeon itu perlahan naik. Menemukan nipple merah muda yang sudah menegang lalu merabanya pelan.

"Akh! Nnhhh.... J-jangan tuan. Ma- Ahh!" Tangan besar itu mencubit nipple merah muda Jungkook. Membuat sang empu mendesah tertahan, merutuki suara laknat yang keluar dari mulutnya itu.

Jin tersenyum senang dalam tengkuk Jungkook saat mendengarnya mendesah tertahan. Mulutnya memberikan beberapa kissmark pada leher jenjang itu. Jungkook mulai kehilangan akal sehatnya. Persetan dengan CEO yang menjamah tubuhnya. Tangannya mencengkram bahu lebar Seokjin, menyalurkan rasa aneh dan nikmat pada tubuhnya.

"Sssh... Kau menggodaku? Little bunny?" Seokjin menggeram rendah saat lutut Jungkook tak sengaja menekan miliknya yang sudah sangat keras. Kini Seokjin meraup bibir merah muda milik namja manis itu yang sejak tadi menggodanya.

Lidah Seokjin bermain, mengubrak-ngabrik mulut Jungkook tanpa sisa. Saling bertukar saliva hingga sedikit keluar dari celah bibir keduanya. Jungkook hanya bisa melenguh. Tautan pada bibirnya belum terlepas. Suara kecap basah memenuhi ruangan yang disebut pantry itu.

Ia menahan gejolak yang begitu memabukkan. CEO nya itu benar-benar lihai. Membuat bagian bawah Jungkook begitu sesak. Terlalu fokus pada pikirannya hingga tidak menyadari ia sudah half naked.

Tangan besarnya bebas menjamah tubuh namja manis didepannya. Tangannya turun kebawah menemukan bokong sintal itu dan merematnya.
"Anh! T-tuan jang- Ammnh!!"

"Kau benar-benar membuat ku gila Jeon Jungkook"


-
-
-
-
-

Aksa: "Hai......"

Aksa: "Aneh?"

Aksa: "Oh tentu 🙂"

Raksa: "Dasar gila."

Aksa: "😊🤗"

Memelototi vote & comment yang sepiDan juga kebodohanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memelototi vote & comment yang sepi
Dan juga kebodohanku


Tbc?

Edited by Aksa⭐
Hot part by Raksa🌡

Tertanda ~ Raksaksa
240722

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DeditusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang