" Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved."
—————————————————————————langit biru nan indah kota Shenzhen adalah pemandangan terakhir terbaik bagi seorang pria muda yang memutuskan untuk pergi meninggalkan tanah kelahirannya, tempat ia tumbuh dengan masa dan memori yang sangat sempurna di dalam hidupnya.
Untuk mencari objek yang dibutuhkan Pekerjaanya dan mungkin mencari seseorang yang tepat untuk mengisi memori baru didalam hidupnya.
Pria muda itu bernama wen junhui, seorang pria muda pada umumnya dengan paras yang cukup memikat banyak wanita namun selalu tidak ada yang cocok dengan bidikan netra berwarna coklatnya. Entah ia tak tertarik atau memang ia sudah memiliki pujangga bagi hatinya.
Ia memutuskan untuk pergi berkelana ke negeri ginseng dengan cukup banyak pertimbangan. Apakah ia akan menemukan bidikan terbaiknya dan pulang ke kampung halamannya dengan setumpuk karya indahnya atau ia pulang dengan tangan hampa, kosong, kelabu seperti hatinya saat ini ?
Negeri ginseng pilihan terbaik bagi dirinya karna selain letaknya tak terlalu jauh dari tanah kelahirannya, ia juga sudah cakap berbahasa mereka meskipun tidak fasih namun ia masih bisa menggunakannya.
"semoga keputusanku tidak salah, aku harap semua akan baik baik saja" ucapnya sembari membereskan beberapa alat photographynya.
Jun pun segera mengemas barang barang yang akan ia taruh di dalam sling bagnya, kacamata, dompet, passport, tiket pesawat, handphone dan juga secarik kertas yang bertuliskan alamat seseorang di negeri ginseng kelak.
Ia menurunkan 2 koper hitam ukuran besar serta 1 handbag dari kamarnya menuju lobby rumahnya, ah iya aku belum menjelaskan jika jun merupakan anak tunggal dari seorang arsitek ternama dikotanya bisa dibilang jun adalah seorang pria tampan juga mapan.
ia masih tinggal bersama kedua orangtuanya di sebuah rumah mewah dengan arsitektur khas negara tirai bambu itu.
"mom, dad aku bakal pergi sekarang karena beberapa jam lagi pesawatku akan berangkat." teriak jun sambil memakai baju hangatnya.
Tak lama sepasang suami istri yang sudah paruh baya menghampiri jun, yang kuyakini mereka adalah ayah dan ibu jun.
"apa kau sudah yakin dengan keputusanmu sayang ?" tanya sang ibu.
"aku sangat yakin mom, lagipula aku tidak akan menetap selamanya dan akan pulang ke shenzen"
"baiklah kalau keputusanmu sudah bulat, dad sudah mempersiapkan keperluanmu disana. Nanti akan ada yang menjemputmu dibandara dan mengantarkanmu ke mansion yang sudah dad beli."
KAMU SEDANG MEMBACA
see you when i see you
Fanfiction"mom, i found an old album when i'm looking for my old stuff in back yard. But who is he in this album ?" "boleh mommy lihat ?" "yes, here is it mom." remaja laki laki itu pun menyerahkan sebuah album foto kepada seorang wanita dewasa yang ia sebut...