Aku tahu tidak semua orang beruntung untuk punya pilihan.
Bahkan orang yang cukup beruntung untuk punya pilihan, kadang membuat pilihan yang salah.
Seperti halnya aku.
Aku yang dibesarkan oleh kakek dan nenek ku setelah kedua orang tuaku meninggal.
Kami tinggal di daerah terpencil, pinggir propinsi.
Aku tidak tahu apa arti dari hari yang mudah.
Hidup kami jalani dengan susah payah.
Jangankan baju bagus, untuk makan saja kami kesulitan.
Dan saat ada kesempatan untuk merubah nasib yang aku anggap buruk ini, pasti aku akan mengambil kesempatan itu.
Bahkan aku tidak akan berpikir dua kali.Naluri bertahan hidup itu yang membawaku untuk keluar dari semua kesulitan yang selama ini aku hadapi.
Menjadi pengawal keluarga utama adalah kesempatan yang tidak aku lewatkan.
Mendapatkan pemimpin yang menurutku sangat baik dan bijaksana.
Pada ujungnya, mereka membuatku mempunyai cukup uang untuk membiayai kakek nenek ku.
Bahkan yang tidak terbayangkan, aku bisa membangunkan mereka rumah. Membuat hidup mereka menjadi nyaman.
Tidak perlu khawatir biaya rumah sakit saat mereka sakit.
Semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi.Dan aku masih bisa menabung.
Dulu aku berpikir akan bertemu dengan seorang wanita yang aku cintai dan mencintaiku, lalu aku menikah dengannya. Memiliki keluarga kecil yang indah.Tapi lagi-lagi aku hanya menjalani hidupku dan aku sampai disini.
Terjebak dengan rasa cinta berlebihan kepada seorang pria gila yang hatinya kesakitan hampir disepanjang hidupnya.Yang aku tahu tugasku hanya melindungi keluarga Tuan Korn.
Tanpa aku tahu banyak tentang bisnis apa yang sedang mereka jalankan.Tapi bukankah dunia hanya berisi sekumpulan orang dengan kejahatannya masing-masing.
Aku sudah terlanjur menyelam terlalu dalam, dan aku tidak bisa keluar sekarang.
Aku akan jalani saja semuanya sampai dimana takdir ini membawaku.
Aku tidak tahu, apakah Macau masih bisa dijauhkan dari ini semua, atau pada akhirnya nanti dia mau tidak mau harus melanjutkan semua ini bersama ku dan Kakaknya.
"Apa yang kamu pikirkan?" sebuah tangan menyentuh pundakku.
"Huaaaaa!!" Aku melonjak dan berteriak seperti biasanya.
"Kenapa kamu mudah sekali kaget?" Vegas mengusap kepalaku.
"Kamu yang selalu muncul dengan tidak bersuara."
"Aku sudah memanggil namamu berulang kali Pete."
"Oh ya?"
"Apa yang sedang kamu pikirkan, sampai kamu tidak mendengar?"
"Tidak ada. Pikiranku kosong" Aku tersenyum.
"Kamu masih suka berbohong."
"Tidak, duduklah disini."
Aku mengambil tangannya yang masih di tengkukku,menuntunnya untuk duduk disebelah ku."Tidak aku duga. Rumahmu yang terlihat angker, punya taman seindah ini."
Taman ini terletak persis di tengah kompleks rumah Vegas. Dengan bunga-bunga warna warni diantara daun-daun hijau yang terawat rapi.
Aku bisa tetap mencium bau kesejukan dari oksigen yang mereka hasilkan. Hari ini tidak begitu panas,tapi juga tidak mendung.
Dibalik hal menakutkan, selalu menyembunyikan sebuah keindahan.
"Apa angker?" Vegas tidak terima kalau rumahnya dibilang angker.
"Iya.. Tidak bisakah di rumah mu semua lampu dinyalakan? Atau jangan pakai warna-warna lampu yang menyeramkan seperti itu.. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Kp - L'invisible (Vegas-Pete)
أدب الهواةA journey to deal with the past. Perjalanan untuk menghadapi masa lalu. Untuk melesat maju, kita harus menarik diri mundur. Untuk bisa menghadapi masa depan kita harus menghadapi masa lalu lebih dulu. Aku Pete, kepala pengawal yang mengundurkan di...