02 | News

1 0 0
                                    

Reksa mematikan data selulernya cepat ketika ribuan komentar di Instagram menyerbunya setiap perubahan angka pada detik terjadi. Cowok itu mengusap rambutnya gusar di sertai erangan tak tertahankan. Dia baru saja menghapus postingan dirinya bersama Tania sehingga orang bertanya-tanya ada apa dengan lelaki itu. Tapi, meski tidak menjelaskan banyak, orang-orang pasti akan mengerti kalau buaya akan segera berganti kulit. Yap, artinya, hubungan Reksa dan Tania putus dengan di tandakannya hal itu.

"Reksa!" Seorang masuk tanpa sopan santun menembus kamarnya. Tatapannya marah dan suaranya meninggi. "How could?!" Perempuan itu berkacak pinggang. Tubuhnya seperti meluruh, kehabisan daya untuk berkata apa-apa lagi. Reksa hanya bisa menatap gadisnya nanar, "Kita harus putus Tan. Aku nggak baik buat kamu!"

"Aku nggak mau Reksa!" Teriak Tania, napasnya tertahan oleh sesak air mata. "Jangan pernah cari aku lagi, you deserve more than me!" Tak memperdulikan Tania, Reksa keluar dari kamar. Wajahnya tersenyum samar dan langkahnya terasa ringan. Setelah keluar dari apartemen, ponselnya berdering. Tak perlu berlama-lama melirik caller ID, dia langsung mendekatkan ponselnya ke telinga.

"Woy, udah gila lo ya?! Permainan apa lagi yang lo buat!?" Mbak Aera, managernya langsung menyerbunya dengan pertanyaan. "Sumpah, gue nggak ngerti sama jalan pikiran lo!"

Reksa tertawa, membuat Mbak Aera di seberang tambah marah. "Mbak, yang perlu lo atasin cuma schedule sama media yang bicarain gue. Hidup gue biar gue yang urusin sendiri, aelah!" Reksa berjalan menuju arah pantai. Deburan ombak menyambutnya sampai ke tepi pantai. Bali memang menyenangkan. Dan ke indahan pantainya lah yang membuat Reksa betah. Makanya, sesibuk-sibuknya dia di ibu kota, dia pasti memilih bali setidaknya satu bulan sekali. Reksa juga sampai membeli villa di pinggir pantai agar ada alasan untuk dia datang ke Bali.

Mbak Aera masih mengomel atas kelakuannya di ujung sana. "Udah, mbak. Gue mau berenang dulu. Oh, ya, media juga tolong urus mbak, bilang aja kalau gue udah nggak nyaman sama Tania," jelas Reksa. "Sumpah lo ya, bener-bener playboy!awas aja karma," Mbak Aera menyumpahinya dan di lanjut sambungan terputus secara sepihak. Reksa meninggalkan topi merah, sepatu, dan ponselnya di pinggir pantai. Dia butuh bermain-main sebentar dengan air agar perasannya lebih terasa ringan.

Reksa Rhys, berkarir sejak satu SMA di dunia hiburan. Di dukung oleh ke tampanan wajah yang dia miliki, kemampuan aktingnya yang mumpuni—Nggak, kayaknya dia punya skill penipu—dia menjadi artis yang laris di dunia perfilman. Sayangnya, citra buruk yang dia miliki adalah playboy. Menjadi buaya dengan satu mangsa saja dia tidak merasa asyik. Menurutnya, tak ada yang lebih bahagia selain membuat perempuan patah hati.

Reksa melebarkan tangannya. Dia sudah berjalan cukup jauh ke tengah pantai. Lelaki itu menghirup udara dalam-dalam dan menghebuskannya perlahan di sertai senyuman. Mengambil ancang-ancang untuk menyelam, tak lama kemudian dia mulai masuk ke dalam air. Laut Bali memeluknya seromantis malam ini. Menghiburnya dengan hiburan yang tak pernah menjadi komedi.

Baru beberapa menit dia mulai menggerakkan badannya dalam air, seseorang mengangkat tubuhnya dan menyeret ketepian. Loh, loh, loh, dia tidak tenggelam. Kenapa dia di angkat begini?!

Tapi Reksa tak memberontak. Dia terkunci pandangannya terhadap wajah perempuan itu.

"WOY! LO NGAPAIN?!" Reksa tak mendengar apa-apa di dalam laut, selain suara penuh emosi itu. Reksa terdiam cukup lama dan aroma tubuh yang membuat saluran di dalam tubuhnya jadi tenang dan berdetak damai.

Gadis itu sampai ngos-ngosan membawa tubuhnya. "LO GILA YA!?" bentaknya lagi. Beruntung orang-orang yang sedang berpesta di pinggir pantai, tak sepenuhnya menelisik ke arah mereka. Perempuan di sampingnya itu merenggut kesal. Bajunya berwarna putih sekaligus basah itu membuat pakaian dalamnya terjiplak jelas. Untungnya, hanya bagian atas karena sebagai bawahannya, dia memakan kulot highwaist berwarna hitam.

Reksa diam-diam menarik senyum, memperhatikan gadis yang wajahnya merengut itu. Reksa akui bahwa tadi dia tidak berpikiran jernih. Kali ini, entah setan dari mana, perasaannya membaik. Dunia yang tadi di pikirannya terasa buruk seketika lebih membaik.

Tanpa persetujuan gadis itu, Reksa menarik tangannya dan membawanya menjauh dari tepi pantai, juga kerumunan orang berpesta. Bodoh amat dengan omelan gadis itu.

>///<

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 16, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lost For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang